Breaking News:

Tahu Protein Baik yang Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung hingga Diabetes Tipe 2

Tahu adalah bahan bergizi yang cukup sehat untuk dimakan oleh kebanyakan orang dan cocok dijadikan menu makan sehari-hari.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com/jcomp
Ilustrasi tahu, berikut ini manfaat konsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik 

TRIBUNHEALTH.COM - Tahu merupakan makanan nabati berprotein tinggi yang terbuat dari kacang kedelai.

Tahu kerap dijadikan sebagai pengganti daging dalam makanan vegetarian dan vegan.

Makanan jenis dibuat dari kedelai, sayuran, bukan daging atau produk susu,

Tahu tidak mengandung produk hewani, gluten, atau kolesterol, sehingga populer di kalangan orang-orang yang menjalani diet khusus yang membatasi diri untuk makan daging.

Baca juga: Khasiat Minum Air Jeruk Nipis, Kelola Gula Darah Penderita Diabetes sekaligus Tingkatkan Hidrasi

Ilustrasi tahu, berikut ini manfaat konsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik
Ilustrasi tahu, berikut ini manfaat konsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik (freepik.com)

Baca juga: Cara Mudah Obati Diabetes dan Hipertensi, Cukup Minum Air Kelapa Dicampur Bahan Ini

Gizi Tahu

Dilansir dari Verywell Health, tahu sangat bergizi karena dalam porsi 100 gram menyediakan nutrisi berikut.

  • Protein: 17,3 gram
  • Lemak: 8,72 gram
  • Kalsium: 683 mg
  • Besi: 2,66 mg
  • Serat: 2,9 gram
  • Magnesium: 58mg
  • Kalium: 237 mg
  • Folat: 29 mcg
  • Vitamin A: 166 IU

Tahu mengandung semua jenis asam amino esensial.

Selain terkenal dengan kandungan proteinnya, tahu juga merupakan pengganti daging yang bergiuzi.

Tahu juga mengandung sejenis antioksidan yang disebut isoflavon, yang dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan yang positif.

Baca juga: Sumber Protein Terbaik dan Sumber Protein Terburuk untuk Penderita Diabetes

Manfaat Tahu untuk Kesehatan

2 dari 3 halaman

Tahu adalah bahan bergizi yang cukup sehat untuk dimakan oleh kebanyakan orang dan cocok dijadikan menu makan sehari-hari.

Dilansir dari Verywell Health, tahu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk melindungi jantung.

Menurut sebuah penelitian, makan satu porsi tahu seminggu sekali menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen.

Penelitian lain menyebutkan, peserta yang sebelumnya tidak memiliki penyakit kardiovaskular menunjukkan bahwa makan kedelai empat kali atau lebih dalam seminggu dikaitkan dengan risiko kematian akibat serangan jantung yang lebih rendah.

Dalam sebuah penelitian lain menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai dapat membantu mencegah dan mengobati sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi yang dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan stroke, dan meliputi:

  • Kegemukan
  • Kolesterol tinggi
  • Gula darah tinggi
  • Tekanan darah tinggi

Baca juga: Rutin Makan Buncis Bisa Turunkan Gula Darah, Bagus untuk Diabetes dan Begini Cara Mengolahnya

Tak hanya itu saja, tahu juga dapat membantu membalikkan penyakit hati berlemak nonalkohol (ketika lemak menumpuk di hati).

Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan, tahu mengandung peptida dengan berbagai khasiat manfaat sebagai berikut.

  • Antikanker
  • Antimikroba
  • Antiinflamasi
  • Pengatur sistem kekebalan tubuh
  • Pelindung otak dan penambah kognitif
  • Penghambat penyakit ginjal

Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan mengenai hal ini sebelum komunitas medis dapat yakin akan manfaat kedelai dan tahu.

Baca juga: 4 Manfaat Buah Pir Kaya Nutrisi, Mengatur Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Ilustrasi tahu, berikut ini manfaat konsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik
Ilustrasi tahu, berikut ini manfaat konsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik (freepik.com/jcomp)

Kedelai dan Kesehatan Pencernaan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kedelai dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan bahkan menurunkan risiko kanker kolorektal.

3 dari 3 halaman

Namun, bentuk kedelai yang difermentasi mungkin lebih bermanfaat dibandingkan bentuk kedelai yang tidak difermentasi seperti tahu.

Tahu dan Kanker Payudara

Kedelai dan tahu mengandung fitoestrogen, bahan kimia nabati yang mirip dengan estrogen.

Beberapa kanker payudara dipicu oleh estrogen manusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa estrogen tanaman dalam tahu dapat menyebabkan atau memperburuk kanker.

Namun, setelah lebih dari 30 tahun melakukan penelitian, para ahli telah menentukan bahwa jenis estrogen dalam kedelai tidak berdampak negatif terhadap kanker payudara atau risiko Anda terkena kanker payudara.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa isoflavon dalam tahu dapat menurunkan risiko kanker payudara dan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dari penyakit tersebut.

Baca juga: Manfaat Stroberi Kaya Antioksidan, Mengelola Gula Darah, Anti Peradangan, hingga Turunkan Kolesterol

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comproteinKolesterol Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved