TRIBUNHEALTH.COM - Durian merupakan satu di antara makanan yang banyak diminati masyarakat, terlebih lagi saat memasuki musimnya seperti saat ini.
Selain bau dan rasanya yang khas, durian rupanya memiliki sederet manfaat penting untuk kesehatan.
Makan durian dipercaya dapat mengurangi risiko kanker, hingga membantu mengatur kadar gula darah.
Namun dengan catatan durian cukup dikonsumsi sewajarnya saja dan tidak berlebihan.
Melansir Healthify Me, berikut ini sederet manfaat durian.
1. Mengurangi Risiko Kanker

Radikal bebas hadir dalam banyak makanan dan produk yang umum digunakan di zaman sekarang.
Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif yang dapat merusak sel dan DNA.
Mereka bahkan menyebabkan mutasi pada DNA, yang menyebabkan banyak jenis kanker.
Durian mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi seperti polifenol.
Antioksidan ini membantu menerangi radikal bebas dari tubuh, sehingga, mengurangi risiko kanker.
Baca juga: Jarang Diketahui, 6 Manfaat Teh Daun Salam, Mengontrol Gula Darah hingga Cegah Kanker
Selain itu, durian mengandung flavonoid dan fenolik dalam jumlah tinggi.
Senyawa ini telah menunjukkan aktivitas antikanker.
Hasilnya, mereka menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Sebuah penelitian menunjukkan potensi ekstrak durian dalam menghancurkan sel kanker payudara.
Mereka berfungsi dengan menghentikan siklus sel dalam sel kanker dan menyebabkan kematiannya.
2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Penyebab utama penyakit jantung adalah kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan buruk yang mengandung lemak tidak sehat dan gula tinggi.
Lemak tidak sehat dan kolesterol LDL ini dapat disimpan di sepanjang dinding arteri.
Akibatnya, hal ini menyebabkan hiperkolesterolemia, hipertensi, dan aterosklerosis.
Durian mengandung potasium dalam jumlah tinggi, baik untuk sirkulasi darah dan kesehatan jantung.
Oleh karena itu, mencegah atau mengurangi tekanan darah tinggi pada orang yang mengidapnya.
Baca juga: 10 Makanan Sehat yang Dapat Membantu Menurunkan Kolesterol, Bagus untuk Kesehatan Jantung
Selain itu, banyak penelitian telah menunjukkan potensi efek durian dalam menurunkan kolesterol.
Oleh karena itu, rutin mengonsumsi durian juga menurunkan kadar lemak tidak sehat dan kolesterol dalam darah.
Dengan demikian, mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, juga dapat menurunkan risiko penyakit liver akibat penumpukan lemak di hati.
3. Mengatur Gula Darah

Durian memiliki indeks glikemik yang rendah.
Oleh karena itu, setelah makan durian, kadar glukosa darah tidak cepat meningkat.
Hasilnya, hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengatur kadar gula darahnya.
Selain itu, tingginya jumlah serat makanan dalam durian membantu memperlambat pencernaan karbohidrat.
Serat menumpuk di usus dan menghalangi penyerapan karbohidrat dan gula.
Dengan demikian, mencegah lonjakan kadar gula darah.
Baca juga: 5 Buah yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Diabetes, Bikin Gula Darah Melonjak jika Tak Hati-hati
Sebuah penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar insulin setelah konsumsi durian.
Insulin adalah hormon yang disekresikan oleh pankreas.
Ini membantu dalam menjaga kadar glukosa darah.
Jika terjadi penurunan insulin, kadar glukosa tetap tinggi.
Namun hal ini mungkin saja menimbulkan berbagai gangguan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, konsumsi durian dapat membantu meningkatkan metabolisme glukosa dalam tubuh.
4. Meningkatkan Pencernaan

Durian mengandung banyak serat makanan, baik yang larut maupun tidak larut.
Hasilnya, ini membantu pencernaan lebih baik dan meningkatkan kesehatan usus.
Mengonsumsi serat makanan membuat Anda merasa kenyang dan kenyang.
Selanjutnya, hal ini dapat mencegah makan berlebihan dan meningkatkan interval waktu antar waktu makan.
Selain itu, serat makanan meningkatkan kesehatan usus.
Karena khasiat tersebut, makanan kaya serat dapat mencegah masalah perut seperti sembelit, gas, kembung, dan perut kembung.
Baca juga: Dokter Jelaskan Aturan Makan 80/20 untuk Pengidap Diabetes, Bikin Gula Darah Stabil
5. Meningkatkan Suasana Hati
Suasana hati kita adalah fungsi keseimbangan neurotransmiter dan hormon otak.
Beberapa makanan, seperti durian, membantu meningkatkan kadar neurotransmiter yang meningkatkan mood.
Durian mengandung asam amino triptofan.
Menariknya, Triptofan juga dapat membantu memproduksi neurotransmitter serotonin.
Serotonin membantu menciptakan perasaan bahagia, tenang, dan rileks.
6. Meningkatkan Imunitas

100g durian memenuhi 24 persen dari asupan harian Vitamin C yang direkomendasikan.
Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kekebalan Anda.
Salah satu sel kekebalan terpenting dalam tubuh kita adalah sel darah putih.
Mereka melindungi tubuh kita dengan membunuh patogen asing yang masuk.
Studi menunjukkan bahwa vitamin C membantu sel darah putih berfungsi lebih baik.
Oleh karena itu, dengan mengonsumsi Vitamin C setiap hari, Anda membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
7. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Vitamin C dalam durian membantu meningkatkan kesehatan kulit dan mengurangi pigmentasi karena adanya vitamin C.
Selain itu, membantu meningkatkan produksi kolagen.
Kolagen adalah protein yang ditemukan di kulit, rambut, dan kuku.
Selain itu, tingginya jumlah antioksidan lain dalam durian seperti polifenol juga membantu kulit.
Mereka mengurangi jumlah radikal bebas berbahaya dalam tubuh.
Dengan demikian, mencegah kerusakan sel dan stres oksidatif, mengurangi kerutan dan kerusakan kulit.
Antioksidan sangat bagus untuk kulit.
Oleh karena itu, bahan ini membantu meringankan jaringan parut atau pigmentasi pada kulit.
Mereka melakukan ini dengan mendetoksifikasi tubuh dan menyembuhkan noda pada kulit.
Sebuah penelitian berbicara tentang penggunaan durian di industri farmasi karena kandungan antioksidannya yang kuat.
8. Memperbaiki Rambut
Mineral seperti zinc, zat besi, dan vitamin B kompleks membantu menutrisi kesehatan rambut.
Ini meningkatkan pertumbuhan rambut.
Studi penelitian menunjukkan bahwa vitamin C yang ada dalam durian membantu meningkatkan produksi kolagen.
Oleh karena itu, membantu membuat folikel rambut baru dan meningkatkan pertumbuhan dan ketebalan rambut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)