TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan hati sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan, karena hati memainkan peran penting dalam detoksifikasi, metabolisme, dan penyimpanan nutrisi.
Jika hati atau liver sudah terkena penyakit, dampaknya pun bisa membahayakan nyawa.
Meskipun alkohol dikenal luas sebagai zat yang merusak hati, beberapa makanan sehari-hari juga dapat menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi berlebihan.
Berikut beberapa makanan yang, jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati, secara diam-diam dapat menyabot kesehatan hati Anda.
Baca juga: Sederet Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan, Bantu Penderita Diabetes Stabilkan Kadar Gula Darah
Minuman yang mengandung banyak gula
Minuman dengan pemanis tinggi, seperti soda dan minuman energi, mengandung fruktosa, sejenis gula yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
Fruktosa berlebih diubah menjadi lemak, yang terakumulasi di hati, berpotensi menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
Makanan olahan dan kemasan

Banyak makanan olahan, termasuk makanan ringan, keripik, dan makanan cepat saji, mengandung banyak lemak trans, gula rafinasi, dan garam berlebihan.
Bahan-bahan ini berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan dapat menyebabkan resistensi insulin, mendorong perkembangan NAFLD dan masalah terkait hati lainnya.
Baca juga: 4 Penyebab Urine Berbau Menyengat, Termasuk Diabetes dan Masalah Liver
Daging merah dan daging olahan
Pola makan tinggi daging merah dan daging olahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit hati.
Daging olahan sering kali mengandung bahan tambahan dan pengawet yang dapat berbahaya, sedangkan tingginya kadar lemak jenuh pada daging merah dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.

Makanan yang mengandung garam tersembunyi
Pola makan tinggi natrium dapat menyebabkan retensi cairan dan peningkatan tekanan darah, yang keduanya merugikan kesehatan hati.
Penyakit hati kronis, seperti sirosis, bisa diperburuk oleh asupan garam yang berlebihan.
Baca juga: Diabetes Tipe 2 Dapat Terjadi Akibat Konsumsi Garam Berlebih, Ini Batas Aman Konsumsi Garam
Roti putih, pasta, dan nasi
Karbohidrat olahan, seperti yang terdapat pada roti putih, pasta, dan nasi, memiliki indeks glikemik yang tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat.
Hal ini dapat berkontribusi terhadap resistensi insulin dan perkembangan penyakit hati berlemak seiring berjalannya waktu.

Pemanis buatan
Meskipun dipasarkan sebagai alternatif gula yang lebih sehat, pemanis buatan mungkin memiliki efek negatif pada hati.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat mengubah bakteri usus, sehingga menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat berdampak pada fungsi hati.
Baca juga: 5 Manfaat Konsumsi Stevia, Gula Alternatif untuk Pengidap Diabetes
Produk susu kaya lemak
Produk susu tertentu yang tinggi lemak, terutama yang mengandung lemak jenuh, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
Moderasi adalah kuncinya, karena konsumsi produk-produk ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko komplikasi terkait hati.
Makanan kaleng
Makanan kaleng sering kali mengandung bahan pengawet dan bahan kimia tambahan dalam jumlah tinggi.
Lapisan pada banyak kaleng juga mengandung bisphenol A (BPA), senyawa yang dapat menyebabkan masalah hati jika dikonsumsi berlebihan.

Minyak goreng berkualitas rendah
Minyak goreng tertentu, seperti minyak tinggi asam lemak omega-6, dapat menyebabkan peradangan jika digunakan secara berlebihan.
Memilih minyak goreng yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk kesehatan hati.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)