TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, sudah tak asing bukan menjumpai seseorang yang mengalami hipertensi?
Hipertensi dikenal dengan penyakit orangtua. Padahal, hipertensi juga bisa terjadi pada usia muda;.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini tak bisa disepelekan.
Pasalnya, hipertensi yang tidak ditangani akan berakibat pada kesehatan.
Penanganan hipertensi ini memang dengan mengatur makanan yang dikonsumsi, selain itu juga obat yang sudah diresepkan oleh dokter.
Namun, beberapa penderita hipertensi juga ingin mencoba dengan bahan alami seperti timun.
Selain murah dan mudah ditemukan, timun mengandung potasium yang memiliki banyak manfaat, salah satunya membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Baca juga: 5 Buah Ini Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Lantas, apa saja faktor risiko hipertensi?,
Melansir lifepack.id, sampai saat ini masih belum diketahui penyebab pasti seseorang mengalami hipertensi. Namun, dipastikan terdapat beberapa faktor yang meningatkan risiko seseorang mengalami hipertensi:
- Kurang tidur
- Mengonsumsi garam berlebihan
- Kurang mengonsumsi sayur dan buah (nutrisi diet tidak seimbang)
- Malas berolahraga
- Mengonsumsi alkohol atau minuman mengandung kafein secara berlebihan
- Berusia lebih dari 65 tahun
- Memiliki berat badan yang berlebihan atau obesitas
- Merokok
- Memiliki anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi
Baca juga: Hindari 7 Makanan Penyebab Asam Urat, Ada Seafood Hingga Daging Merah
Gejala Hipertensi
Jika hipertensi semakin cepat terdeteksi, maka semakin cepat pula penanganan yang diberikan. Deteksi dini hipertensi bisa dilakukan dengan mengetahui gejala yang timbul seperti:
- Kelelahan
- Nyeri pada dada
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala di pagi hari
- Mimisan
- Tremor otot
- Detak jantung tak beraturan
- Gangguan pada penglihatan, seperti pandangan yang mengabur
- Telinga berdenging
Kandungan Potasium, Timun untuk Hipertensi bisa Kontrol Jumlah Sodium
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan drah tinggi ialah dengan perbanyak konsumsi buah dan sayur.
Salah satu sayuran yang direkomendasikan untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah timun.
Mengapa timun direkomendasikan bagi penderita hipertensi?
Karena timun kaya akan potasium. Timun yang berukuran sekitar 17 cm mengandung sekitar 273 potasium. Potasum ini tergolong sebaga elektrolit yang membantu mengontrol jumlah sodium yang disimpan oleh ginjal.
Baca juga: Bansos Sembako dan Bansos PKH Cair 2024, Ini Cara Cek Penerima di Link cekbansos.kemensos.go.id
Melimpahnya asupan potasium dari timun bisa mencegan penumpukan sodium di dalam tubuh. Sehingga tekanan drah bisa dikontrol serta membantu menurunkan risiko seseorang mengalami gangguan kardiovaskular.
Selain itu, timun juga mengandung cairan yang membantu mencegah dehidrasi pada tubuh.
Melalui potasium yang melimpah, timun membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, timun juga membantu memperlebar pembuluh darah atau vasodilatasi. Pelebaran pembuluh darah ini bisa membantu mencegah naiknya tekanan darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain konsumsi timun, melakukan pola hidup sehat juga harus dijalani untuk penderita hipertensi:
1. Kurangi Konsumsi Garam

Tekanan darah tinggi bisa dipicu oleh konsumsi garam berlebih. Maka dari itu, usahakan mengurangi konsumsi darah agar tekanan darah bisa terkontrol.
2. Banyak Konsumsi Buah dan Sayur

Selain timun, penderita hipertensi juga direkomendasikan konsumsi buah dan sayur untuk mengontrol tekanan darah.
Kiwi, pisang, beri, semangka dan sayuran hijay menjadi beberapa jenis buah dan sayur yang bagus dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah.
Baca juga: Kalender Maret 2024, Lengkap Tanggal Merah dan Jadwal Libur Awal Puasa 2024 atau 1445 Hijriah
3. Hindari Berat Badan Berlebih dan Jaga Berat Badan Ideal

Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, mulailah berolahraga dan atur pola makan dari sekarang. Berat badan yang berlebihan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko i tekanan darah tingg. Maka dari itu, rutinlah berolahraga, konsumsi makanan sehat, serta kurangi konsumsi makanan manis dan berlemak.
(TribunHealth.com/PP)