Breaking News:

Ketahuilah Penyebab Bayi Lahir Prematur

Bayi yang lahir belum cukup umur atau biasa disebut dengan bayi prematur telah menjadi masalah kesehatan bayi

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
ilustrasi - bayi yang baru lahir 

TRIBUNHEALTH.COM - Bayi yang lahir belum cukup umur atau biasa disebut dengan bayi prematur telah menjadi masalah kesehatan bayi, baik di Indonesia maupun beberapa negara.

Penyebab kematian neonatus terbesar adalah prematuritas.

Namun, masih banyak yang bingung mengenai bagaimana kondisi bayi yang prematur. Tentu saja hal ini berbeda-beda loh Mom.

Bisa dilihat dari berat badan bayi ya, prematur sendiri juga dikategorikan menjadi beberapa bagian sesuai usia kehamilannya seperti extreme preterm (kurang dari 28 minggu), atau near term.

Dalam wawancara bersama dr. Fadhilah Akhdasari, Sp.OG spesialis kandungan dari Kehamilan Sehat Prime Ceger juga mengatakan bayi prematur memiliki ciri tersendiri.

Baca juga: Cara Mengolah Daging yang Baik untuk Penderita Hipertensi

“Ada beberapa ciri bayi prematur yang terlihat, berat badan bayi kurang dari 2.5 kg, ukuran kepalanya jauh lebih besar dari badannya, kondisi badannya tampak kurus karena cadangan lemaknya belum terbentuk sempurna, banyak rambut tipis di permukaan tubuhnya, tangisannya kurang kencang.” ujar dr. Fadhilah.

Tentu para Ibu sudah tidak asing lagi saat melihat inkubator yang menjadi alat bantu pernapas bagi bayi yang lahir secara prematur.

Karena paru-paru yang belum berkembang dengan sempurna, sehingga bayi membutuhkan alat untuk bantu pernapasannya.

Ilustrasi bayi lahir prematur
Ilustrasi bayi lahir prematur (Kompas.com)

“Pada beberapa bayi prematur (terutama extreme prematur)ada kemungkinan terjadinya apnea dalam 1-2 minggu setelah lahir. Apnea ini adalah jeda bernapas sekitar 15 detik, karena bayi akan cenderung lupa bernapas karena sistem saraf yang belum berkembang, atau ada penyempitan di saluran napasnya yang belum optimal.” ungkap dr. Fadhilah.

Masalah lain yang bisa muncul pada bayi prematur adalah memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah di otak.

2 dari 3 halaman

Lalu dr. Fadhilah juga mengatakan masalah metabolisme juga bisa terjadi yang membuat bayi prematur bisa mengalami kondisi hipoglikemia.

Kondisi tersebut terjadi karena simpanan glukosa bayi prematur ini masih sedikit karena metabolismenya yang belum terbentuk sempurna.

Baca juga: Tingginya Kadar Asam Urat Berisiko Sebabkan Batu Ginjal, Simak Penjelasan Berikut

Itulah beberapa masalah yang mungkin terjadi pada bayi yang lahir prematur.

Kini perlu para orang tua ketahui apa sebenarnya penyebab dari bayi prematur.

Kalian perlu tahu bahwa ada 2 kategori dalam persalinan prematur, yaitu spontaneous preterm birth (persalinan prematur spontan) dan indicated preterm birth (persalinan prematur atas indikasi medis).

“Persalinan prematur spontan ditandai dengan munculnya rasa mulas lebih dulu atau pecah ketuban duluan. Sedangkan untuk persalinan atas indikasi medis ini biasanya memang ada beberapa kondisi medis yang mengharuskan bayi lahir duluan.” ujar dr. Fadhilah dalam menjelaskan mengenai persalinan prematur.

Ada beberapa penyebab bayi bisa lahir prematur.

“Mulai dari jarak hamil yang masih terlalu dekat sekitar kurang dari 6 bulan. Memang jika Ibu hamil lagi tapi jaraknya belum ada 6 bulan, ada peningkatan risiko terjadi persalinan prematur. Kemudian Ibu yang memang memiliki riwayat persalinan prematur sebelumnya, nanti akan membuat persalinan prematur berpotensi 2x lebih besar daripada yang tanpa riwayat persalinan prematur.” ujar dr. Fadhilah.

Ibu juga perlu memerhatikan lingkungan sekitar, seperti menghirup asap rokok, atau ternyata Ibu nya yang memang masih merokok selama hamil.

Disarankan untuk meninggalkan kebiasaan jelek tersebut ya. Jangan juga stres berlebih Bu, karena itu bisa menjadi penyebab lain terjadinya persalinan prematur.

Ilustrasi ibu hamil yang memiliki gaya hidup sehat
Ilustrasi ibu hamil yang memiliki gaya hidup sehat (pixabay.com)
3 dari 3 halaman

“Jadi, bagi Ibu yang memang memiliki riwayat prematur, saya sarankan untuk memberikan jarak kehamilan terlebih dahulu ya sekitar 18 bulan. Karena jika jaraknya masih berdekatan, maka akan berisiko 2x lipat” ujar dr. Fadhilah dalam memberikan saran untuk Ibu yang tidak ingin bayi lahir secara prematur.

Selain itu, bagi Ibu yang masih saja merokok atau mengonsumsi alkohol, selain menyebabkan lahir prematur, bayi juga berisiko terkena cacat lahir.

Jika Ibu mengonsumsi makanan kaya nutrisi, tentu akan memberikan nutrisi yang baik pula ke janin sehingga nantinya Ibu dan bayi bisa lahir sehat.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comlahir prematurbayi prematurdr. Fadhilah Akhdasaridr. Fadhilah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved