Breaking News:

9 Cara Mudah Melancarkan ASI, Ibu Menyusui Wajib Coba

ASI tidak lancar memang kerap menjadi keluhan ibu menyusui. Tentu saja ibu menyusui merasa khawatir apabila ASI tidak lancar atau seret.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
grid.id
ilustrasi ibu menyusui 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya kita pernah menjumpai seorang ibu yang mengeluhkan asi tidak lancar setelah melahirkan.

Banyak kasus yang terjadi pada ibu pasca melahirkan mengeluhkan ASInya sedikit, bahkan sama sekali tidak keluar.

Tentu saja hal tersebut membuat sang ibu merasa khawatir.

Belum lagi ibu juga stres berfikir bahwa bayinya akan rewel menangis karena belum diberi ASI.

Melansir yankes.kemkes.go.id, ASI dipengaruhi oleh beberapa hormon yakni:

1. Hormon Prolactin

Tubuh wanita secara alami membentuk prolactin saat menjelang persalinan dan setelah melahirkan. Ketika puting ibu dihisap oleh bayi, maka payudara akan merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin.

Dengan begitu, semakin sering ibu menyusui, maka semakin banyak pula hormon prolaktin yang dihasilkan sehingga produksi ASI bisa terus berlangsung.

Baca juga: 3 Bahan Herbal Ini Bisa Mengatasi Ambeien hingga BAB Berdarah, Ini kata dr. Zaidul Akbar

2. Hormon Oksitosin

Oksitosin dapat memicu rangsangan pada payudara yang membuat ASI mengalir keluar dari puting ketika diberah dan membantu bayi untuk mendapatkan ASI dengan mudah.

2 dari 4 halaman

Hormon oksitosin bekerja saat bayi menghisap payudara. Hormon oksitosin juga muncul ketika ibu melihat, menyentuh dan mencium bayi atau ketika mendengar bayinya menangis.

Kedua hormon ini juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis, suasana hati, dan pola pikir ibu.

Inilah alasan mengapa psikologis pada ibu menyusui bisa menyebabkan kinerja hormon-hormon tersebut terganggu, sehingga ASI tidak keluar dengan lancar.

Kecemasan ibu mengenai bayi tidak minum selama asinya belum keluar juga sangat berpengaruh. Secara fisiologis, ini adalah normal.

Baca juga: Wanita Perlu Tahu Seputar Kanker Leher Rahim, dr. Anik Suryaningsih Sp.OG Beri Penjelasan

Berikut tips yang bisa membantu ibu untuk merangsang ASI, diantaranya:

1. Lebih Sering Memerah ASI

ilustrasi memerah ASI
ilustrasi memerah ASI (health.kompas.com)

Untuk melancarkan produksi ASI, Ibu bisa memerah atau memompa keluar atau tidak keluar ASI ketika diperah, tetap diperah. Karena hal itu merupakan usaha agar payudara terangsang memproduksi ASI.

Jika perlu, Ibu bisa membuat jadwal kegiatan memerah ASI. Produksi ASI di awal-awal pasti masoh sedikit dan lama-lama bertambah banyak.

2. Berikan ASI kepada Bayi sambil Memerah

ilustrasi ibu menyusui
ilustrasi ibu menyusui (kompas.com)

Ketika menyusu bayi di sebelah kanan, coba memerah payidara sebelah kiri ataupun sebaliknya. Memerah sapi sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara yang diperah bisa keluar lebih banyak.

Baca juga: Kapan BPNT Tahap 1 Tahun 2024 Cair? Cek Info Terbaru Bansos PKH, PIP dan CBP

3 dari 4 halaman

3. Perah ASI setelah menyusui bayi

Setelah bayi disusui, terkadang payidara masih terasa penuh. Agar pengosongan payudara lebih optimal, maka ibu menyusui bisa melanjutkan untuk memerahASI stelah sesi menyusui. Produksi ASI optimal jika payudara kosong, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga produksi ASI dengan cara mengosongkan payudara terlebih dahulu.

4. Perah ASI dari kedua payudara secara bersamaan

Untuk hasil perah ASI yang maksimal, perah kedua payudara pada waktu bersamaan. Penggunaan dua corong pompa juga membuat waktu memerah lebih efisien.

5. Perah dengan teknik power pumping

Power pumping adalah teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan). Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lemih lama durasi menyusunya.

Baca juga: 17 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Penyakit Ginjal, Apa Saja?

Power pumping dilakukan dengan cara berikut:

- Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.

- Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selam 10 menit.

- Perah kedua payudara kembali selama 10 menit.

4 dari 4 halaman

Power pumping ini dilakukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa namun, sebagai sesi tambahan. Idelanya, power pumping dilakukan pada malam hari lantaran jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari.

7. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui

Stres dan kelelahan bisa membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu. Maka dari itu, Ibu perlu mengelola stres dengan baik. Berpikir positif dan menghindari hal-hal yang membuat ibu insecure dengan mommy or body shamming.

Mintalah bantuan pada suami, keluarga atau kerabat untuk menjaga Si kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga, kemudian ibu bisa beristirahat.

Baca juga: Hormon Testosteron Rendah, Jika Ingin Terapi Apa Cukup Dilakukan Sekali Saja?

8. Konsumsi makanan bernutrisi dan minum air putih lebih banyak

Selama masa menyusui, tubuh ibu akan emmbutuhkan lebih banyak nutrisi, energi dan air. Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, ibu perlu makan dan minum yang cukup.

Usahakan lebih banyak konsumsi makanan, terutama buah dan sayuran. Ibu bisa juga konsumsi makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI atau ASI booster.

Tak hanya itu, busui juga perlu cukup minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Ibu perlu minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya.

9. Melakukan pijat untuk memperlancar produksi ASI

Anda bisa melakukan pijat payudara secqara perlahan untuk memperlancar produksi ASI. Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy selama 30 mnit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu agar ASI lancar.

Memijat payudara dengan cara yang tepat juga bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan nyaman. Selain pijat payudara, ibu juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.

Pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk melancarkan produksi ASI.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAir Susu Ibu (ASI)Ibu Menyusuikonselor laktasiHormon Oksitosin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved