lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Jerawat adalah kondisi kulit yang umum, terutama pada masa remaja, tetapi dapat terjadi pada semua kelompok usia.
Jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat dengan minyak dan sel-sel kulit mati.
Akibatnya, terjadi infeksi pada pori-pori yang tersumbat yang mengakibatkan munculnya nyeri dan peradangan.
Kondisi ini ditandai dengan bintik-bintik yang muncul di wajah, leher, punggung atau dada.
Terjadinya jerawat umumnya berkaitan erat dengan produksi minyak berlebih di kulit.
Kulit kita memiliki kelenjar minyak yang disebut kelenjar sebaceous, yang menghasilkan minyak (sebum) untuk menjaga kelembaban kulit.
Produksi sebum ini dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon androgen.
Baca juga: Manfaat Kentang bagi Penderita Asam Urat, Penuhi Nutrisi hingga Kontrol Gula Darah
Ketika kelenjar sebaceous menghasilkan terlalu banyak sebum, dan sel-sel kulit mati tidak terkelupas dengan baik, maka pori-pori kulit dapat tersumbat.
Pada saat yang sama, bakteri yang biasanya ada di kulit, seperti Propionibacterium acnes, dapat berkembang biak dalam kondisi ini.
Kombinasi penyumbatan pori-pori, produksi sebum berlebih, dan pertumbuhan bakteri dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat.
Faktor-faktor lain, seperti perubahan hormonal, genetika, stres, dan penggunaan kosmetik tertentu, juga dapat mempengaruhi produksi minyak dan perkembangan jerawat.
Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia menerangkan jika shampoo, conditioner, pomade, dan minyak rambut bisa menyebabkan jerawat.
Namun biasanya jerawat akan muncul di sekitar dahi dan punggung.
Baca juga: Kartu Prakerja 2024 Sudah Dibuka: Simak Insentif, Syarat dan Cara Daftarnya
Meskipun sudah di cuci bersih dengan menggunakan air, namun tetap saja terdapat residu yang menempel pada rambutnya.
Sebagai informasi, pada kulit kepala juga terdapat kelenjar sebasea atau minyak.
"Dimana selama manusia hidup dan beraktivitas ditambah bila beraktivitas di tempat yang panas, sehingga kulit kepala akan mengeluarkan minyak", terang Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia.
Minyak tersebut akan turun dan mencari tempat terakhir pada kulit yang dekat dengan rambut, sehingga bisa menyebabkan terjadinya jerawat.
Akan tetapi perlu dipastikan kembali karena jerawat memiliki ciri khas yang berbeda.
Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia mengungkapkan jika selama ini jalan pintasnya adalah mengehentikan cara keramas yang kurang tepat.
Baca juga: 20 Link Download Kalender 2024, Lengkap dengan Tanggal Merah untuk Panduan Tahun Ini
Saat keramas sebaiknya menguraikan rambut ke depan dengan kepala sedikit kebawah, sehingga tidak akan mengenai punggung maupun dahi.
Apabila cara tersebut tidak berhasil, maka bisa saja jerawat tidak disebabkan karena haircare.
Alangkah baiknya melakukan konsultasi secara langsung dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan penanganan yang tepat.
Pasalnya pengobatan jerawat disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisinya.
Metode yang digunakan bisa dengan pemberian obat oles, obat minum maupun terapi hormon.
Meskipun sebagian kasus jerawat sulit untuk dicegah, risiko munculnya jerawat bisa dikurangi dengan menjaga kebersihan wajah maupun tubuh.
Baca juga: Berkas Persyaratan CPNS 2024, Lengkap dengan Cara Daftar Akun, Catat Jadwalnya
Perlunya menggunakan produk-produk skincare maupun kosmetik yang non comedogenic.
Selain itu, perlunya menerapkan pola makan yang sehat dan mengelola stres dengan baik.
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Depok program Sapa Dokter Kecantikan edisi 02 Februari 2022.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
