Breaking News:

Waspada, Penyakit Jantung dan Diabetes Mengincar Wanita Gemuk

Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Waspada, Penyakit Jantung dan Diabetes Mengincar Wanita Gemuk 

TRIBUNHEALTH.COM - Nampaknya sudah menjadi rahasia umum jika penumpukan lemak alias obesitas bisa menyebabkan kegemukan hingga memicu terjadinya sejumlah penyakit.

Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.

Resistensi insulin adalah faktor risiko untuk diabetes tipe 2.

Obesitas juga dikaitkan dengan peradangan kronis dalam tubuh.

Peradangan ini dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit jantung dan diabetes.

Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Baca juga: Daftar Shio yang Diprediksi Sukses di Tahun Naga 2024, Berada di Tangan Dewi Fortuna

Obesitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar lemak dalam darah, seperti peningkatan trigliserida dan penurunan kadar kolesterol HDL.

Ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas (kompas.com)

Pada wanita, kegemukan berlebih alias obesitas akan memengaruhi fungsi hormonal, terutama hormon estrogen yang seharusnya melindunginya dari penyakit jantung.

Kaum hawa memang lebih memiliki keuntungan di sisi kesehatan, terutama yang menyangkut dengan penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan pria.

2 dari 4 halaman

Hal ini dikarenakan wanita memiliki hormon estrogen yang menjaga pembuluh darah tetap lentur.

Meskipun hormon estrogen juga diproduksi di dalam tubuh pria, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan yang diproduksi di tubuh wanita.

Baca juga: Kalender 2024, Jadwal Libur Nasional Menurut SKB 3 Menteri

Namun pada wanita yang mengalami obesitas hormon ini tidak akan bisa lagi berfungsi melindungi.

Spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD menyampaikan, obesitas merupakan penyakit yang memiliki banyak komplikasi, antara lain stroke, penyakit jantung koroner (PJK), diabetes mellitus (DM), pre-DM, hipertensi.

"Bahkan obesitas membuat hormon estrogen pada wanita yang seharusnya bisa melindungi dari risiko penyakit kardiovaskular menjadi tidak berfungsi," paparnya.

dr. Dyah melanjutkan, obesitas dapat menyebabkan risiko penyakit menjadi berlipat ganda.

Ilustrasi pasien diabetes
Ilustrasi pasien diabetes (Freepik.com)

Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti FKUI, untuk penyakit diabetes, pada wanita tidak obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) normal, ditemukan 7,5 persen yang menderita diabetes.

Sementara itu pada wanita obesitas ditemukan 15,1 persen yang sakit diabetes.

Begitu pula untuk penyakit sindrom metabolik, pada wanita tidak obesitas ditemukan 8,9 persen dan pada wanita obesitas ditemukan 39,4 persen.

"Obesitas bukan hanya sekedar urusan penampilan. Obesitas merupakan penyakit yang perlu disadari setiap orang," tandas dr. Dyah.

3 dari 4 halaman

Seseorang yang mengalami kegemukan di seluruh bagian tubuhnya disebut juga dengan obesitas sentral.

Selain itu, ada pula obesitas abdomen, yaitu obesitas yang hanya berpusat pada perut.

Padahal lemak perut merupakan jenis lemak yang paling berbahaya karena signifikan dalam mempengaruhi risiko kesehatan.

Obesitas ini ditandai dengan lingkar perut yang lebih dari 80 cm bagi wanita, dan 90 cm bagi pria.

Baca juga: Manfaat Timun bagi Penderita Diabetes, Bantu Turunkan Kadar Gula Darah dan Cegah Komplikasi

Obesitas ditandai dengan nilai IMT yang lebih dari 27.

Indeks massa tubuh merupakan suatu perhitungan lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi seseorang.

Upayakan agar IMT sekitar 22,5 - 23,5.

Lakukan pemantauan berat badan sebulan sekali sehingga jika terjadi kenaikan berat badan atau sebaliknya dapat segera diantisipasi.

Walaupun obesitas adalah salah satu faktor risiko, penting untuk diingat bahwa banyak faktor lain, seperti genetika, gaya hidup, dan faktor lingkungan, juga berperan dalam perkembangan penyakit jantung dan diabetes.

Baca juga: Meski Rendah Indeks Glikemik, Ini Batas Asupan Ubi Cilembu yang Aman Bagi Penderita Diabetes

Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko tersebut.

4 dari 4 halaman

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyakit Jantungdiabeteswanita gemukTekanan Darah Tinggi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved