lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Tingkat kepercayaan diri seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk persepsi terhadap penampilan fisik, seperti perut buncit.
Bagi sebagian orang, memiliki perut buncit dapat menjadi sumber ketidakpercayaan diri.
Hal ini dapat terjadi karena adanya tekanan sosial yang menekankan standar kecantikan tertentu atau pandangan negatif terhadap bentuk tubuh tertentu.
Media sosial, iklan, dan budaya populer sering kali mempromosikan gambaran tubuh yang ideal, yang mungkin tidak selalu mencerminkan keberagaman fisik yang sebenarnya.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Pra Diabetes, Mudah Haus, Penglihatan Kabur hingga Mudah Lelah
Akibatnya, banyak orang mungkin merasa tidak percaya diri jika tidak memenuhi atau mendekati standar kecantikan yang diidealkan.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menerangkan bahwa perut buncit seringkali dialami oleh bapak-bapak atau kaum pria.
"Padahal waktu mereka muda, mungkin perutnya rata-rata aja tuh. Tapi pada waktu dewasa kok kayanya perutnya mulai hamil.
Jadi yang hamil bukan istrinya saja, tapi ayahnya juga," canda Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Sebenarnya perut buncit adalah keadaan dimana penumpukkan lemak berada di daerah abdomen atau perut.
Kondisi ini bisa dikategorikan sebagai obesitas sentral atau dibagian abdomen, yaitu dibagian perut.
Tetapi bukan berarti jika memiliki perut buncit artinya mengalami obesitas.
Baca juga: TIPS Pilih dan Makan Pisang bagi Penderita Diabetes Agar Kadar Gula Darah Tak Naik
"Untuk penumpukkan lemak sendiri kan tidak bisa kita batasi, jadi mau menumpukknya dimana saja ya tergantung masing-masing individu ya.
Nah, kebanyakan memang pada beberapa pria penumpukkannya di perut.
Nah akhirnya menimbulkan perutnya buncit, gitu," jelas Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dalam tayangan Healthy Talk.
Jadi benar apabila ada masyarakat yang menganggap jika perut buncit akibat adanya lemak yang berkumpul di perut.
"Kan ada namanya obesitas sentral tadi ya, jadi mungkin tangannya tidak begitu gendut atau pahanya juga nggak begitu gemuk.
Tapi ternyata di perut buncit atau penumpukkan lemaknya semuanya di perut," sambung Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz menyebutkan jika lemak ini adalah cadangan energi.
Energi yang tidak digunakan akan disimpan oleh tubuh di dalam jaringan adiposa atau dalam bentuk lemak.
"Ini pada pria dan wanita pastinya berbeda dan setiap individu pastinya juga berbeda bentuk penumpukkannya.
Kalau pada wanita itu jika kita amati lagi, dia biasanya penumpukkannya pada bagian paha ya.
Jadi bagian paha bawah itu bagian lengan.
Tapi kalau misalkan pria, biasanya di daerah perut," tambah Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Baca juga: Syarat CPNS 2024 bagi Lulusan Cumlaude hingga Penyandang Disabilitas, Persiapkan Mulai Sekarang
Penyebab perut buncit memang sering dikaitkan dengan penumpukkan lemak.
Walaupun tidak langsung berakibat fatal, lemak yang berlebih di perut bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes hingga penyakit jantung sehingga harus diatasi sesegera mungkin.
Penting untuk diingat bahwa kepercayaan diri adalah pengalaman subjektif dan dapat bervariasi antarindividu.
Beberapa orang mungkin tidak terpengaruh oleh perut buncit mereka, sementara yang lain mungkin merasa sangat terpukul oleh hal itu.
Penting untuk mempromosikan konsep kecantikan yang inklusif dan mendorong penerimaan diri untuk membantu mengurangi tekanan terkait penampilan fisik yang mungkin mempengaruhi kepercayaan diri.
Baca juga: Kuota Sekolah SNBP 2024 Diumumkan 28 Desember 2023, Ini Link dan Alur Pendaftaran SNBP 2024
Jika seseorang merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya, mendukungnya untuk menjalani gaya hidup sehat dan membangun penerimaan diri dapat menjadi langkah-langkah yang positif.
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 12 November 2022.
