TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga pola makan yang sehat adalah bagian penting dalam mengelola diabetes.
American Diabetes Association merekomendasikan makan buah, namun bagaimana dengan kandungan gulanya?
Pasalnya penderita diabetes diminta membatasi asupan gula sementara kebanyakan buah memiliki rasa manis.
Melansir Medical News Today, buah memang mengandung karbohidrat dan gula.
Penderita diabetes mungkin ingin mempertimbangkan hal ini saat menyusun rencana makan.
Di sisi lain, buah juga tinggi serat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga meningkatkan gula darah lebih lambat.
Baca juga: Gembili, Umbi Jawa yang Baik untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes, Indeks Glikemik Rendah
Penting untuk mengetahui indeks glikemik

Untuk mempertimbangkan buah yang bisa dimakan, pengidap diabetes bisa mengacu pada indeks glikemik (GI).
Indeks tersebut mengukur seberapa cepat suatu jenis makanan dapat meningkatkan kadar glukosa darah seseorang.
Makanan dengan skor GI rendah menyebabkan kenaikan gula darah perlahan.
Sebaliknya makanan tinggi GI bisa memicu lonjakan gula darah dalam waktu yang singkat.
Baca juga: Selain Turunkan Gula Darah, Daun dan Buah Ciplukan Bermanfaat Turunkan Kolesterol dan Berat Badan
Waspadai Buah Tinggi Indeks Glikemik

Kebanyakan buah-buahan memiliki skor GI yang rendah, namun melon dan nanas memiliki skor GI yang tinggi.
Selain jenisnya, mengolah makanan juga dapat meningkatkan peringkat GI-nya.
Ini sebabnya jus buah memiliki skor lebih tinggi dibandingkan buah utuh.
Buah yang matang juga memiliki skor GI yang lebih tinggi dibandingkan buah yang belum matang.
Menggabungkan buah yang memiliki skor GI tinggi dengan makanan dengan skor rendah bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.
Baca juga: Sederet Buah yang Dapat Memperburuk Diabetes, Sebaiknya Dihindari Demi Stabilnya Gula Darah
Misalnya, memasangkan irisan melon matang dengan roti gandum utuh.
Buah kering, jus buah, dan buah tropis tertentu, seperti mangga, cenderung mengandung lebih banyak gula.
Sebaiknya batasi porsinya atau kurangi konsumsi makanan tersebut.
Beberapa buah kalengan telah ditambahkan gula atau dikemas dalam sirup.
Makan buah untuk mengurangi risiko diabetes

Di balik risikonya jika dikonsumsi kebanyakan, buah pada dasarnya tetap dibutuhkan pengidap diabetes.
Sebuah studi pada tahun 2017, yang dilakukan dengan data dari biobank Tiongkok, menemukan hubungan yang signifikan antara makan buah segar dan memiliki risiko diabetes yang lebih rendah.
Peserta dengan diabetes juga cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena masalah kardiovaskular jika mereka lebih banyak mengonsumsi buah segar.
Namun, penulis studi tersebut tidak menentukan penyebab spesifik dari temuan mereka.
Bisa jadi orang yang rutin mengonsumsi buah segar cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan.
Mengonsumsi buah segar saja mungkin tidak cukup untuk mengurangi risiko diabetes.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)