TRIBUNHEALTH.COM - Makanan manis seperti es krim, permen, kue, hingga minuman dengan rasa manis diyakini dapat membantu memperbaiki suasana hati yang sedang buruk.
Kendati demikian, tanpa disadari, asupan gula yang berlebihan justru dapat memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan.
Makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jika ingin terhindar dari penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, Anda harus mulai membatasi asupan gula.
Melansir laman Health, jenis gula yang harus diwaspadai adalah gula tambahan atau gula yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk meningkatkan rasanya, misalnya saja gula untuk membuat kue-kue, roti, sirup jagung untuk minuman kopi atau pemanis permen.
Baca juga: 7 Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula, Salah Satunya Kerap Merasa Lapar

Masalah Kesehatan Akibat Kebanyakan Gula
Masih melansir sumber yang sama, mengonsumsi gula berlebihan, apalagi dalam jangka panjang dapat memicu sejumlah masalah kesehatan seperti berikut.
1. Risiko penyakit jantung
Penelitian menunjukkan, pola makan tinggi gula dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung seperti kadar trigliserida tinggi, peningkatan gula darah dan tekanan darah, obesitas, aterosklerosis (penyempitan arteri yang disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di dinding arteri).
Sebuah tinjauan tahun 2022 yang mencakup data lebih dari 100.000 wanita menemukan, mereka yang mengonsumsi lebih dari 15 persen dari total asupan energi harian dari tambahan gula, risiko terkena jantung koroner naik 20 persen.
Studi ini juga menemukan, mengonsumsi satu atau lebih manis per hari dikaitkan dengan tambahan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Kafein Bagi Penderita Diabetes,Turunkan Gula Darah hingga Berat Badan
2. Perlemakan hati
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, terutama dalam bentuk fruktosa, dapat merusak organ hati dan menyebabkan penumpukan lemak di organ penting tersebut.
Fruktosa merupakan sejenis gula yang hampir secara eksklusif dipecah oleh liver, lalu diubah menjadi energi untuk digunakan oleh tubuh atau disimpan sebagai glikogen untuk digunakan nanti.
Namun, jika terlalu banyak fruktosa dikonsumsi dari makanan dan minuman manis seperti minuman bersoda, hal tersebut akan membebani hati dan menyebabkan kelebihan glikogen diubah menjadi lemak.
Hal ini mengakibatkan penumpukan lemak berlebih di organ hati, yang dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).
3. Merusak kesehatan gigi
Pola makan tinggi gula adalah salah satu penyebab utama karies gigi pada orang dewasa dan anak-anak.
Di saat kita mengonsumsi makanan atau minuman manis, bakteri di dalam mulut akan memecah gula, yang kemudian melepaskan produk sampingan bersifat asam yang merusak gigi dengan mendemineralisasi email gigi.
Terlebih lagi, minuman manis seperti soda secara alami bersifat asam, yang juga mengikis enamel gigi.
Baca juga: Mengandung Gula dan Berefek pada Gula Darah, Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Nanas?

Baca juga: Inilah 6 Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Konsumsi Jahe, Berikut Dosis Aman Saat Mengonsumsinya
4. Risiko obesitas dan perut buncit
Konsumsi terlalu banyak gula dapat membuat kita mengonsumsi kalori berlebihan yang memicu kegemukan.
Selain itu, makanan dan minuman manis biasanya juga rendah nutrisi.
Hal itu pun membuat seseorang kerap merasa tidak puas saat menikmati makanan sehingga mereka cenderung makan berlebihan.
Sebagai gambaran, pada makanan dengan tambahan pemanis tertentu seperti fruktosa.
Pemanis yang satu ini dapat meningkatkan rasa lapar, yang selanjutnya meningkatkan asupan kalori.
Terlebih lagi, asupan gula tambahan dikaitkan dengan akumulasi jenis lemak berbahaya yang disebut lemak visceral, yaitu jenis lemak perut yang mengelilingi organ bagian dalam.
Seseorang yang memiliki lemak visceral dalam jumlah tinggi sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Baca juga: Inilah Tanda-tanda Tubuh Sehat Meski Berat Badan Tidak Turun
5. Membahayakan kesehatan otak
Studi menunjukkan, diet tinggi gula dapat mengurangi volume otak, yang berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif.
Seperti yang ditunjukkan dari hasil penelitian di tahun 2017 yang melibatkan 4.276 orang berusia di atas tiga puluh tahun.
Mereka yang mengonsumsi lebih dari satu minuman manis per hari memiliki total volume otak yang lebih rendah dan daya ingat yang lebih buruk dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kurang dari satu minuman manis per hari.
6. Gangguan kesehatan mental
Pola makan tinggi gula juga dikaitkan dengan perkembangan kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Sebuah studi tahun 2017 yang mencakup data terhadap 23.245 orang menemukan, pria yang paling banyak mengonsumsi gula tambahan memiliki peningkatan risiko sebesar 23 persen terkena gangguan mental umum (CMD), yang mencakup gangguan depresi dan kecemasan, setelah 5 tahun.
Baca juga: 8 Pilihan Menu Diet Sehat untuk Makan Malam, Rendah Kalori dan Bikin Cepat Kenyang
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)