TRIBUNHEALTH.COM - Perubahan mood atau kita kenal dengan istilah mood swing tentu bisa dialami siapa saja.
Mood kita dipengaruhi oleh apa yang dialami dalam satu hari tersebut.
Apa saja penyebab dari mood swing ini?
Psikolog keluarga dan pendidikan anak, Adib Setiawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
Psikolog Adib Setiawan mennuturkan, penyebab mood swing adalah pristiwa menyenangkan dan kurang menyenangkan.
Baca juga: Rafael Alun Nangis Hidup Miskin, Saldo ATM Kosong, Istri Nelangsa & Anak Jualan di Pinggir Jalan
Misalnya merasa harapan yang tidak sesuai atau miskomunikasi dengan orang lain bisa merubah suasana hati
"Yang pertama adalah peristiwa yang menyenangkan dan kurang menyenangkan. Peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan kan macam-macam,
Misalnya merasa harapannya ternyata gak sesuai harapan, atau terjadi miskomunikasi dengan orang lain sehingga harapannya menjadi sirna atau kekecewaan itu kan bisa merubah suasana hati," tutur Adib Setiawan
Baca juga: Viral Detik-detik Hamas Bebaskan Wanita Israel, Dapat Perlakuan Lembut & Makan Enak
Sehingga berdampakk pada kondisi dia yang mood swing.
Memang, emosi manusia ada yang fluktuatif dan tidak.
Jika sedang mengalami tekanan yang tinggi, maka orang tidak terlalu tertekan dan bisa memanage tekanan tersebut dengan baik karena grafiknya stabil.
"Yang kedua adalah dia fluktuatif gitu. Kan memang kondisi emosi manusia ada yang fluktuatif ada yang enggak. Istilahnya kalau kreatif itu ada yang biasa gini (seperti bergelombang), ini yang stabil gitu kan,
Artinya ada tekanan yang tinggi, dia tidak terlalu tertekan gitu. Tapi dia bisa memanage tekanan itu dengan baik, karena stabil grafiknya," sambung Adib
Baca juga: Teka Teki Kematian Bocah 7 Tahun, Tewas Tak Wajar di Belakang Rumah Orangtua Angkat
Lanjut, kata psikolog Adib, ada juga mood swing fluktuatif.
Saat tenang, grafik menunjukkan tinggi dan begitu sedih langsung turun emosinya dan nanti tinggi kembali.
Untuk kembali ke posisi stabil membutuhkan waktu yang lama.
Tapi ada juga mood swing ini cenderung fluktuatif. Jadi kalau pas tenang, tinggi gitu, begitu sedih langsung turun emosinya, nanti tinggi lagi. Butuh waktu lama kalau mood naik ke kondisi stabil. Kadang kala tenang naik, kalau pas sedih langsung jatuh," tuturnya
Jadi jatuhnya ini, untuk kembali ke posisi stabil itu waktunya betul-betul waktu lama. Kan orang-orang yang stabil begitu ada tekanan-tekanan ya dihadapi aja, biasa aja gitu,"
Baca juga: Konsumsi Makanan Ini jika Kaki Sering Kesemutan dan Mati Rasa, Ini Cara Ala dr. Zaidul Akbar
Jadi terbiaisa dengan tekanan, terbiasa dengan tuntutan-tuntutan deadline yang barangkali juga mepet gitu. Tapi grafiknya tetep biasa aja, stabil. Kalau ini kan kondisinya langsung turun, jatuhnya kelihatan itu. Kondisi moodnya terlihat belum matang. Ya bisa dikatakan kadang kala terlalu kekanak-kanakan atau bisa juga kadang kala terlalu berharap berlebih terhadap orang lain.
Karena kadang orang ada yang ingin dibantu orang lain dalam porsi yang sangat banyak, ada juga orang yang pengen dibantu orang lain dalam porsi yang sedikit atau normal.
Nah, tentunya harapan-harapan dibantu orang lain, diperhatikan orang lain, setiap orang kan berbeda-beda," pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan Adib Setiawan. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Psikolog Indonesia.
(TribunHealth.com/PP)