TRIBUNHEALTH.COM - Gadis ini beri jawaban menohok mengenai orang yang menganggap remeh profesinya.
Gadis penjual pisang goreng itu menjelaskan alasannya mengapa rela berjualan di pinggir jalan meski seorang sarjana dari kampus ternama.
Tak jarang, apa yang dia lakukan ini justru dianggap sebelah mata.
Kendati demikian, dia tetap bertekad membesarkan bisnisnya.
Melansir World of Buzz, berikut ini faktanya.
Kisah ini dialami oleh Athirah, seorang lulusan Akutansi dari UiTM, salah satu universitas ternama di Malaysia.
Baca juga: Sering Bekerja di Hadapan Laptop atau Komputer? Terapkan 5 Tips Berikut agar Mata Tetap Sehat

Lewat akun TikTok @athirahsahiraaziz, dia kerap membagikan kesehariannya berjualan pisang.
Berbicara kepada World of Buzz, dia menceritakan bahwa ketertarikannya pada bisnis pisang goreng sudah ada sejak masa kecilnya. B
Bahkan sebelum terjun ke bisnis pisang goreng, ia sudah mulai menempa jiwa wirausahanya dengan menjual sosis spageti secara door to door di komunitas UiTM.
Ia menekankan bahwa keputusannya untuk terjun ke dunia bisnis didorong oleh kemandiriannya dan kepuasan dalam mendapatkan penghasilan sendiri.
Dia sudah mulai mandiri pada usia yang terbilang muda, yaitu 15 tahun.
Baca juga: Alpukat Cocok untuk Turunkan Gula Darah, Namun Jumlah Kalorinya Perlu Diwaspadai Penderita Diabetes

“Kapanpun aku jalan-jalan dengan teman, aku hanya menggunakan uang hasil kerja kerasku daripada memintanya dari orang tuaku," katanya.
"Ada kepuasan yang berbeda ketika Anda menggunakan uang hasil jerih payah Anda sendiri.”
Pilihan usaha pisang gorengnya ini terinspirasi dari usaha ayahnya yang terkenal, Goreng Pisang Pak Ajis, di kawasan Jalan Kebun, Malaysia.
Athira untuk meninggalkan perannya sebagai akuntan eksekutif di sebuah perusahaan kecil-menengah setelah tiga tahun, dan memilih untuk mendirikan usaha sendiri.
Baca juga: 15 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Cara Alami, Harus Konsisten demi Cepat Kurus
Tujuannya bukan hanya kesuksesan pribadi tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan orang tuanya.
Ketika dimintai nasihat untuk orang lain yang kesulitan mengelola bisnis dan studi, dia menyatakan:
“Pendidikan menurut saya tidak pernah membuang-buang waktu. Tentu saja, pendidikan tinggi tidak menjamin kebijaksanaan, tetapi orang yang berpendidikan akan memiliki kebijaksanaan untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.”
Tuai pujian netizen
Perjalanannya menarik perhatian netizen, yang menanggapinya dengan menyatakan cinta dan dukungan mereka melalui komentar.
"Ya kau benar. Saya lulusan Unimas, namun saya masih belum mempunyai pekerjaan. Namun, saya bersyukur dan senang berbisnis online. Selalu percaya pada prosesnya.”
“Banyak sekali orang yang punya ijazah, tapi mungkin bukan takdir mereka bekerja di tempat ber-AC, di gedung yang bagus. Namun, selalu bangga dengan pencapaian Anda sejauh ini.”
"Terus berlanjut."
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)