TRIBUNHEALTH.COM - Viral seorang asisten rumah tangga (ART) tewas diterkam harimau peliharaan bos saat memberi makan.
ART tersebut yakni Suprianda.
Sebelum tewas, Suprianda sempat mengaku tekut dengan harimau milik bosnya.
Bahkan, ia berkata jujur kepasa bosnya, jika harimau itu menunjukkan gelagat menakutkan.
Namun, bosnya tak percaya dan tetap menyuruhnya untuk memberi makan harimau.
Peristiwa nahas ini terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Video penampakan harimau yang menerkan ART di rumah mewah di Samarinda viral di media sosial.
Video itu dibagikan oleh sjumlah akun Instagram, salah satunya yakni @kaltimfolks.
Pada rekaman video yang viral itu, terlihat sosok harimau yang menerkam seorang petugas.
Baca juga: Hindari Anemia pada Remaja, dr. Irene: Benahi Pola Makan dan Rutin Olahraga
Dari video itu nampak pula simbahan darah korban di luar kandang.
Kejadian nahas ini terjadi di rumah mewah yang heralamt di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Insiden harimau yang menerkam ART ini viral di media sosial dan mengundang komentar warganet.
“Mau sejinak apapun harimau mereka tetap hewan buas yang punya naluri pemburu, jdi tiati, lagian gabut bgt melihara harimau dikira ini di Dubai,” tulis @rijal.bukan.
“ahhh benerann ada harimau kirain hoax,” tulis @manislahh.
“Bisa bisanya harimau dikasi kandang kecil gitu,” tulis @angiwuri16.
“Manusia aja bisa stress loh ada di tempat gelap, engap, sempit kaya gitu,” tulis @rwnlndrrr.
“Kok bisanya nah melihara harimau, ngak hbs pikir,” tulis @rezkyo4.
Diketahui, harimau tersebut adalah hewan peliharaan seorang pengusaha.
Kandang berpagar warna hitam itu disiapkan di dalam rumah mewah di Samarinda.
Baca juga: Bekas Jerawat Hitam Bisa Dihilangkan Cara Ini, Salah Satunya Rutin Pakai Sunscreen
Kepada TribunKaltim.co, Hanifah (26) adik dari korban, sebut kakanya bertugas memberi makan harimau itu setiap hari pukul 10.00 WITA, dikutip TribunHealth.com via TribunMedan.com.
Mengutip keterangan Instagram @info_samarinda, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly telah meninjau lokasi kejadian yang beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim 2 bersama BKSDA, di mana petugas diterkam oleh harimau majikan.
Rencananya, evakuasi harimau yanga da di dalam kandang dilaksanakan Minggu, (19/11/2023), setelah dilakukan peninjauan lokasi Sabtu (18/11/2023) malam.
Menghimpun informasi yang didapat, diketahui bahwa istri Suprianto tengah hamil dan sebelumnya sudah diinstruksikan untuk berhenti memberi makan harimau karena tidak menerima upah gaji yang seharusnya.
Berikut fakta-fakta mengenai ART yang tewas diterkam harimau di Samarinda yang telah dirangkum dari TribunKaltim.co.
1. Tubuh Korban Penuh Bekas Cakaran
Dari foto yang diperlihatkan pihak keluarga, sekujur tubuh kirban penuh dengan luka cakaran.
Tubuh bagian bawah nampak terkoyak. Bahkan ada organ tubuh yang sudah tidak utuh.
2. Diterkam saat Memberi Makan
"Korban itu kakak saya. Namanya Suprianda. Dia memang disuruh bosnya kasih makan harimau itu," kata Hanifah (26) adik korban saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW. Sjahranie, Samarinda.
Baca juga: Dulu Pernah Terkenal, Artis Lawas Sepantaran Roy Marten Kini Tinggal di Hutan, Harta Diraup Istr
Setelah kejadian nahas itu, harimau masiha da di dalam kandangnya.
Dari rekaman video yang beredar, di luar kandang dari hewan yang termasuk dilindungi itu nampak simbahan darah korban.
Pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus ini.
Sang pemilik rumah saat ini juga sedang menjalani pemeriksaan di Mapolresta Samarinda.
3. TKP adalah Sebuah Rumah Mewah
Kejadian tersebut terjadi di rumah mewah yang beralamat di Jl. Wahid Hasyim II RT 10, Kelurahan Sempaja barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pemilik dari rumah tersebut masih belum diketahui.
Namun, dari informasi yang beredar, rumah itu adalah milik salah seorang pengusaha tempat kebugaran di Kota Samarinda.
Kini jasad korban berada di kamar jenazah RUD AW Sjahranie, Kota Samarinda.
4. Perilaku Korban Tak Biasa
Sebelum tewas, Suprianda (27) ternyata pamit kepada sang istri untuk memberi makan harimau milik bosnya.
Hanifah (26) adik dari korban menjelaskan, setiap hari kakanya berugas memberi makan harimau setiap pukul 10.00 WITA.
Baca juga: Apakah Mood Swing Bisa Mengganggu Kondisi Pribadi Seseorang? Ini Kata Psikolog Adib Setiawan
Siang tadi, seperti biasa Suprianda berangkat ke rumah majikannya untuk memberi makan harimau tersebut.
Ia ditemani sang istri, mereka tiba di rumah bernomor 99 itu pada pukul 10.30 WITA.
Biasanya korban akan mengajak sang istri masuk.
Namun, kali ini ayah satu anak itu meminta sang istri menunggu di luar.
"Dia bilang tunggu saja. Tidak akan lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman," kata Hanifah saat dijumpai TribunKaltim.co di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
5. Curiga Korban Tak Kunjung Keluar
Namun, hingga pukul 13.00 WITA korban tak kunjung keluar.
Kakak iparnya dilanda rasa khawatir, akhirnya menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh korban.
Sesampainya di dalam, perempuan yang tengah hamil tua itu histeris lantaran mendapati tubuh suami sudah berlumuran darah di dalam kandang harimau.
6. Ada Pintu Diduga Tak Dikunci
Ia mengungkapkan, kandang harimau Sumatera yang belum dipastikan jenisnya itu memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan sang korban, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat harimau itu keluar dan berhasil menerkam korban.
"Kakak Ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," jelas.
Baca juga: Minta Mahar Rp 145 Juta Dikembalikan, Suami Syok Istri Hamil Padahal Belum Malam Pertama
Berhasil mendapatkan jalan keluar, perempuan yang tengah hamil tua itu cukup beruntung sebab bertemu salah satu pihak keluarga di tepi jalan.
"Kakak Ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang," sambungnya.
Ia mengatakan, sang kakak sudah bekerja di rumah tersebut sejak tiga tahun terakhir.
7. Diancam akan Dipecat
Sebenarnya, selama satu bulan belakangan sang kakak sudah hendak mengundurkan diri namun terus ditahan oleh majikannya.
"Katanya takut. Harimaunya sering mau menerkam. Tapi bosnya enggak percaya," katanya.
"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat Gym kalau berhenti kasih makan harimau," lanjutnya.
Saat ini jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pihak keluarga pun berharap kasus ini dapat diproses secara hukum.
"Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual. Apa tidak lalai?," tegasnya.
(TribunHealth.com) (*/tribun-medan.com)