TRIBUNHEALTH.COM - Belakangan ini video yang memperlihatkan proses memasak daging dengan paracetamol agar empuk viral di media sosial.
Dalam video viral yang beredar tersebut, perekam video memasukkan satu butir obat paracetamol ke dalam wajan yang berisi olahan daging.
Diketahui, sebelumnya video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @anggiiewijayanti yang sontak menjadi viral.
"Kali ini memasaknya pakai bod***," tulis akun tersebut yang dilansir dari TribunTrends.
Video viral tersebut lantas menuai berbagai komentar dari para warganet.
Baca juga: The Real Keluarga Besar! Ayah Punya 38 Istri, 199 Anggota Hidup Serumah, Sehari Habiskan 80 kg Beras
Banyak yang mempertanyakan apa fungsi parasetamol yang dimasukkan ke dalam olahan daging.
Ada pula yang ternyata telah sejak lama menerapkan cara memasak daging dengan cara tersebut.
"Tim yang gak heran, karna udah terbiasa masak daging atau ayam kampung pakek Bod***," tulis warganet di kolom komentar.
"Mamah aku juga begitu kalau masak daging mesti pake bod***, biar cepat empuk," kata warganet lainnya.
"Parasetamol yang dipanaskan akan berubah jadi racun, harusnya jangan," timpal warganet lainnya.
Lantas apa bahayanya memasak daging menggunakan paracetamol?
Baca juga: Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel di Indonesia, Ada Wings hingga Lion

Penjelasan Ahli Farmasi
Dilansir TribunTrends dari Kompas.com, Guru Besar Farmasi UGM Zullies Ikawati menuturkan, memasak daging menggunakan paracetamol dapat sangat berbahaya.
"Itu tindakan yang berisiko," kata Zullies, pada Sabtu (18/11/2023).
Zullies mengatakan, obat sejatinya memiliki senyawa kimia yang kemudian akan menimbulkan efek tertentu.
"Ketika dipanaskan, mungkin dapat terurai menghasilkan senyawa lain yang bisa beracun," ujarnya.
Jangankan lebih dari satu butir, kata Zullies, satu obat dengan kandungan parasetamol pun akan tetap berbahaya jika digunakan.
"Memang efek bahayanya mungkin tidak selalu langsung terlihat kalau baru satu biji," terang Zullies.
Baca juga: 5 Jenis Karbohidrat Ini Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Bantu Menurunkan Jumlah Glukosa
"Tapi, jika perilaku seperti ini dibiarkan, bisa jadi akan menjadi kebiasaan dan mungkin juga ada yang memberikan (obat) lebih banyak," tegasnya.
Zullies menjelaskan, parasetamol yang terkena panas saat mengempukan daging bisa terhidrolisis menjadi senyawa beracun.
Senyawa beracun tersebut dikenal dengan 4-aminofenol, yang bisa merubah hati dan ginjal, bahkan gagal organ.
"Bisa merusak hati dan ginjal dan mengakibatkan kegagalan organ," ujarnya.
Menurutnya, informasi cara mengempukkan daging dengan obat-obatan yang memiliki kandungan parasetamol sudah lama beredar di kalangan masyarakat.
"Itu berasal dari Nigeria. Tapi di negara tersebut, hal semacam ini juga sudah dilarang," ujar Zullies.
Baca juga: 4 Dampak Negatif Tidak Makan Sayur, Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh
Sempat Viral Siswa SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Ternyata Banyak Manfaatnya, Ini Kata Ahli Gizi
Sempat viral seorang siswa SD di Bojonegoro, Jawa Timur bawa bekal nasi dan ulat sagu ke sekolah, kini ahli gizi ikut beri komentar.
Sebelumnya, video itu viral lantaran seorang guru terdengar seperti mengejek siswa SD yang membawa bekal nasi dan ulat sagu tersebut.
“Kebangeten, 2023 lawuhe jek uler (kebangetan, 2023 lauknya masih saja ulat),” ujar seseorang dalam video tersebut.
Akibat video viral itu, seorang ahli gizi pun angkat bicara soal manfaat makan ulat sagu.
Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Anna Vipta Resti Mauludyani menjelaskan, ulat sagu termasuk aman dimakan dan tidak ada masalah untuk mengkonsumsinya.
Baca juga: Madu Mengandung 80 Persen Gula, Apakah Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?

Menurut Anna, olahan ulat sagu bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber lemak dan protein.
“Mengkonsumsi ulat sagu dengan nasi, itu sudah oke,” kata Anna dikutip dari Kompas.com.
Anna juga mengatakan, ulat sagu tetap aman jika dikonsumsi secara rutin.
Sebab hingga saat ini belum ada studi yang menemukan dampak negatif dari konsumsi ulat sagu secara terus menerus.
Pihaknya juga menambahkan, ulat sagu tidak menyebabkan gatal-gatal atau biduran, kecuali memang bagi yang memiliki alergi.
Baca juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Konsumsi Ikan Salmon, Kaya Vitamin D hingga Magnesium
Kandungan gizi ulat sagu
Anna menjelaskan, dalam 100 gram ulat sagu terkandung 5,8 gram protein dan 20 miligram kalsium yang utamanya berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh.
Ulat sagu juga mengandung 7,7 miligram zinc dan berbagai vitamin serta mineral lain yang juga berguna untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.
Menurut Anna, tidak masalah juga jika olahan ulat sagu tersebut digoreng. Karena pengolahan makanan juga bervariasi.
Baca juga: 10 Tips Supaya Awet Kenyang walaupun Makan Lebih Sedikit, Dapat Bantu Menurunkan Berat Badan
Makanan tinggi protein
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan, Inge Permadhi.
Inge mengatakan, ulat sagu merupakan makanan tinggi protein. Ulat sagu juga aman dimakan asalkan melalui proses pemasakan dengan baik.
Inge berpendapat, bahwa tidak masalah jika membawa bekal dengan lauk ulat sagu. Asalkan diimbangi dengan nasi dan mineral.
“Sebenarnya tidak jadi masalah untuk bekal ulat sagu. Karena sudah ada lemak, protein, dan menambahkan nasi juga sudah oke. Tinggal ditambah vitamin mineral yang berasal dari olahan sayur,” kata Inge.
Baca juga: Inilah Tanda-tanda Tubuh Sehat Meski Berat Badan Tidak Turun
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Viral Video Masak Daging dengan Parasetamol Agar Empuk, Ahli Farmasi: Bisa Merusak Hati & Ginjal.
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(TribunTrends.com)(Tribunhealth.com)