TRIBUNHEALTH.COM - HP saat ini sudah berupa smartphone alias ponsel pintar.
Penggunaan HP semakin tidak bisa dihindari karena selain untuk komunikasi, HP juga menyediakan berbagai hiburan.
Namun, penelitian terbaru menyoroti penggunaan HP pada pria yang menyebabkan sedikitnya jumlah sperma.
Sebuah studi baru mengungkap penurunan konsentrasi sperma sebesar 21 persen pada pria yang sering main HP.
Padahal konsentrasi sperma termasuk salah satu indikator kualitas air mani, selain dilihat dari jumlah total serta kemampuan geraknya.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kualitas air mani telah menurun selama 50 tahun terakhir, dengan jumlah sperma turun dari rata-rata 99 juta sperma per mililiter menjadi 47 juta.
Diperkirakan penurunan ini disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan seperti pestisida dan radiasi, serta kebiasaan gaya hidup seperti pola makan, merokok, alkohol, dan stres.
Kini para peneliti ingin menyelidiki apakah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan ponsel dapat mempengaruhi kualitas air mani.
Pria yang sering main HP punya jumlah sperma yang lebih sedikit
Tim dari Universitas Jenewa mengumpulkan data dari 2.886 pria berusia 18 hingga 22 tahun, yang memberikan sampel air mani.
Peserta juga menjawab pertanyaan mengenai penggunaan ponsel dan di mana mereka meletakkannya saat tidak digunakan.
Analisis mengungkapkan ada hubungan antara seringnya penggunaan ponsel dan konsentrasi sperma yang lebih rendah.
Pria yang menggunakan ponselnya lebih dari 20 kali sehari mengalami penurunan konsentrasi sperma sebesar 21 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ponselnya lebih dari sekali dalam seminggu.
Hubungan ini ditemukan lebih jelas pada tahun-tahun awal penelitian, antara tahun 2005 dan 2007, dan secara bertahap menurun seiring berjalannya waktu hingga tahun 2018.
Peneliti Martin Roosli, yang mengerjakan penelitian ini, mengatakan: "Tren ini berhubungan dengan transisi dari 2G ke 3G, dan kemudian 3G ke 4G, yang menyebabkan berkurangnya daya transmisi ponsel."
Baca juga: Ilmuwan Berhasil Kembangkan Embrio Tanpa Sel Telur, Sperma, dan Rahim
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tempat para pria menyimpan ponsel (misalnya di saku celana) tidak mempengaruhi kualitas air mani.
Para peneliti yang menulis di jurnal Fertility & Sterility menjelaskan bahwa satu dari enam pasangan mengalami masalah dalam hamil, dan sekitar setengahnya disebabkan oleh pasangan prianya.
"Penggunaan ponsel telah meningkat secara substansial dalam beberapa dekade terakhir" kata mereka.
"Dan terdapat kekhawatiran yang semakin besar mengenai kemungkinan dampak merugikan dari medan elektromagnetik frekuensi radio yang dipancarkan oleh perangkat ini terhadap kesehatan manusia dan khususnya pada fungsi reproduksi."
"Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang lebih tinggi dikaitkan dengan konsentrasi sperma dan jumlah sperma total yang lebih rendah."
Baca juga: Bahaya Vape bagi Kesehatan: Testis Mengecil, Jumlah Sperma Turun, dan Gairah Seksual Drop
Belum jelas bagaimana pria yang sering main HP bisa memiliki sperma yang lebih sedikit
Mereka menambahkan bahwa mekanisme bagaimana penggunaan ponsel dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria masih 'belum jelas'.
Penulis pertama Rita Rahban berkata: "Apakah gelombang mikro yang dipancarkan ponsel mempunyai efek langsung atau tidak langsung?"
"Apakah hal tersebut menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan pada testis? Apakah obat-obatan tersebut mempengaruhi regulasi hormonal produksi sperma?"
"Semua ini masih harus diselidiki," tandasnya.
Baca juga: Lakukan Foreplay sebelum Berhubungan Seksual, Bisa Tingkatkan Kualitas Sperma hingga Hilangkan Stres
Masih dibutuhkan banyak penelitian
Profesor Malcolm Sperrin, dari Institut Fisika dan Teknik Kedokteran, mengatakan: "Temuan ini tentu saja merangsang perlunya penelitian lebih lanjut."
"Namun, ada kebutuhan penting bagi pembaca awam untuk menghindari penafsiran berlebihan atas temuan-temuan tersebut dan menarik kesimpulan yang sulit untuk dibenarkan."
"Penggunaan kuesioner untuk menentukan penggunaan telepon kemungkinan besar berhubungan dengan error bar yang besar namun sulit untuk melihat bagaimana data ini dapat diperoleh; pelaporan mandiri terkenal rentan terhadap ketidakpastian."
"Kemungkinan ada banyak faktor perancu yang dapat diselidiki oleh penulis, dan peneliti masa depan, seperti hipotesis bahwa peningkatan penggunaan telepon dikaitkan dengan kecemasan yang kemudian menjadi penyebab rendahnya kualitas sperma."
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)