TRIBUNHEALTH.COM - Menopause adalah fase dalam kehidupan seorang wanita ketika ia berhenti menstruasi secara permanen.
Masa menopause biasanya terjadi ketika seorang wanita mencapai usia sekitar 45 hingga 55 tahun, meskipun ini dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Menopause terjadi karena penurunan produksi hormon-hormon seks wanita, seperti estrogen dan progesteron, oleh ovarium (indung telur).
Masa sebelum menopause disebut sebagai perimenopause, di mana siklus menstruasi mulai tidak teratur dan gejala-gejala seperti hot flashes (sensasi panas tiba-tiba), perubahan mood, gangguan tidur, dan penurunan libido dapat terjadi.
Baca juga: Kena PHK? Ini Syarat dan Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan
Setelah seorang wanita telah berhenti menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut, ia dianggap telah mencapai menopause.
Menopause dapat menyebabkan berbagai perubahan fisik dan emosional pada tubuh wanita, termasuk risiko osteoporosis, perubahan pada kulit, dan perubahan dalam keseimbangan hormon yang dapat memengaruhi kesejahteraan umum.
Beberapa wanita memerlukan perawatan medis atau terapi hormon untuk mengatasi gejala-gejala menopause yang mengganggu.
Diyakini jiika menopause bisa meningkatkan risiko penyakit jantung akibat penurunan kadar estrogen dan faktor hormon lainnya.
Melansir ayosehat.kemkes.go.id, sobat sehat bisa menurunkan risikonya dengan mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol, mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Menopause tidak menyebabkan penyakit jantung.
Namun ada faktor risiko penyakit jantung tertentu yang terkait dengan tahap kehidupan alami ini.
Risiko ini mulai meningkat pada tahun-tahun menjelang menopause dan berlanjut setelah menopause
Baca juga: New Omnibus Health Law in Indonesia and Its Impact on Global Medical Regulation
Wanita biasanya terserang penyakit jantung beberapa tahun lebih lambat dibandingkan pria, itulah sebabnya penyakit ini mungkin tidak terdeteksi oleh sobat sehat.
Namun penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian pada perempuan.
Lantas, kenapa menopause bisa meningkatkan risiko penyakit jantung?
Pada masa menopause, kadar hormon estrogen mulai turun.
Padahal estrogen melindungi jantung dalam beberapa cara.
Hal ini membantu menjaga pembuluh darah sobat sehat tetap rileks dan terbuka yang meningkatkan aliran darah yang baik dan mencegah penumpukan kolesterol dan hal ini membantu mengatur tekanan darah sobat sehat.
Selama menopause, ovarium berhenti memproduksi estrogen, hormon yang mengontrol siklus menstruasi.
Estrogen ini dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap kuat dan halus saat mendekati menopause, ovarium mulai memproduksi lebih sedikit estrogen.
Baca juga: CARA MUDAH Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan Pakai HP, Simak Caranya
Pada tahun-tahun sebelum, selama dan setelah menopause, gejala yang mungkin dirasakan bisa sebagian atau tidak ada sama sekali, gejala yang umum adalah :
- Merasa panas pada wajah
- Berkeringat di malam hari
- Kekeringan dan nyeri pada vagina
- Kelembutan payudara
- Gangguan tidur
- Perubahan suasana hati
Estrogen juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Wanita mungkin berisiko lebih tinggi terkena gangguan autoimun selama transisi menopause dan gangguan autoimun berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: OJK Tutup Paylater Akulaku, Ini Solusi untuk Pelanggan yang Masih Memiliki Cicilan
Menurut penelitian American Heart Association, ada faktor lain terkait menopause yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini termasuk:
- gangguan tidur
- peningkatan lemak visceral, sejenis lemak yang disimpan di dalam perut Anda
- penurunan massa otot tanpa lemak
- depresi
- menopause dini (usia 45 tahun atau lebih muda)
Jadi, kombinasi faktor terkait status menopause dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah masalah jantung selama dan setelah menopause?
Ada beberapa langkah yang dapat diambil sebelum, selama, dan setelah menopause untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Ini termasuk:
Tidak merokok (baik tembakau atau Vape)
- Memiliki berat badan yang sehat
- Mengikuti diet yang menyehatkan jantung
- Melakukan olahraga teratur
- Mengontrol faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penggunaan alkohol
Baca juga: Susi Air Buka Lowongan Kerja hingga 30 November 2023, Lulusan SMA/SMK hingga Sarjana Bisa Daftar
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk membahas opsi perawatan yang sesuai jika sobat sehat mengalami gejala menopause yang mengganggu.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.