TRIBUNHEALTH.COM - Kasus bullying di sekolah kembali terjadi lagi.
Kali ini giliran siswa SD di Bekasi yang dibully teman-temannya hingga kini kakinya harus diamputasi.
Orang tua korban menjelaskan anaknya melalui jalan yang panjang dari korban bullying, didiagnosis kanker tulang, hingga akhirnya harus diamputasi.
Meski demikian, pihak sekolah masih membantah dan menyebut bahwa yang terjadi hanyalah bercanda, bukan bullying.
Buntut insiden ini, pihak keluarga siswa telah membawa kasus ini ke meja hijau.
Melansir TribunJabar.id, berikut ini fakta lengkapnya.
Baca juga: 10 Dampak Buruk Terlalu Sering Main HP, Berefek Negatif pada Kesehatan Fisik dan Psikologis
Dibully karena terlalu aktif dan berprestasi
Peristiwa ini dialami FAA saat duduk di kelas VI SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi.
Namun kini, FAA telah duduk di bangku kelas VII SMP Negeri 4 Tambun Selatan.
Menurut Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, FAA adalah anak yang cerdas dan berprestasi.
Hal itu juga diamini oleh ibunda FAA, Diana yang mengatakan anaknya kerap aktif apabila ada acara di sekolah.
Diana mengatakan, FAA pernah menjadi juara 2 DAI cilik dan ikut ajang Stand Up Comedy.
Tetapi, tidak semua siswa di sekolah menyukai FAA.
Menurut Diana, anaknya itu pernah bercerita bahwa ia sering mendapatkan olokan di sekolah.
FAA kerap diejek "sok kegantengan" oleh teman-temannya.
Hal itu, kata Diana, karena anaknya kerap aktif di kelas sehingga teman-teman FAA berusaha menjatuhkan mentalnya.
Keluhkan kaki sakit

Menurut Diana, kejadian berawal pada Februari 2023 ketika sang putra masih duduk di bangku kelas VI SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi.
Kala itu, FAA mengeluh kepada Diana bahwa kakinya sakit.
"Dia (FAA) tidak berbicara sama saya waktu itu, tiga hari kemudian mau sekolah kakinya sakit akhirnya saya paksa untuk bicara," kata Diana pada Selasa (31/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Melihat sang putra kesakitan, Diana pun membujuk FAA untuk menceritakan hal yang membuat kakinya merasa sakit.
Terlebih, Diana tidak pernah mendengar FAA mengeluh tentang sakit apapun.
Semakin dibujuk, FAA pun semakin seperti orang ketakutan.
"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia enggak mau ngomong," ungkap Diana.
FAA meminta Diana tidak memarahinya ketika menceritakan penyebab kakinya kesakitan.
"Dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, mamah janji ya,' seperti kaya orang ketakutan aja," jelasnya.
FAA pun bercerita kepada Dian bahwa pengalaman tidak menyenangkan menimpanya ketika berada di kantin sekolah bersama lima temannya.
Kala itu, ada salah satu teman FAA yang menyelengkat kaki korban hingga terjatuh.
Baca juga: 7 Buah Rendah Gula, Cocok untuk Orang yang Ingin Menurunkan Berat Badan
Teman-teman hanya tertawa
Bukannya menolong, teman-teman FAA saat itu justru mengolok-ngolok dan menertawakan korban sambil meninggalkannya.
Bukan hanya itu, FAA juga diduga diancam untuk tidak bercerita kepada orang tua dan gurunya.
"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis', apa 'enggak usah ngadu sama mamah', 'enggak usah ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkan sendiri oleh lima temannya," terangnya.
Saat ditinggal sendiri, FAA sempat jalan merangkak sambil menahan sakit mencari es batu untuk meredakan nyeri.
Ketika kembali ke kelas, FAA justru kembali diperolok teman-temannya sambil memperagakan momen korban terjatuh.
Luka terus bertambah parah

Luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah, siswa SD itu tak lagi mampu berjalan normal.
FAA terpaksa menghabiskan sisa masa belajarnya melalui pembelajaran jarak jauh, sampai ujian akhir dan dinyatakan lulus.
Kini FAA telah terdaftar sebagai siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Tambun Selatan, tetapi kegiatan belajarnya terganggu karena kondisi kesehatannya yang kian menurun.
Didiagnosa kanker tulang, kini diamputasi
Diana menceritakan, FAA didiagnosa menderita kanker tulang hingga terpaksa dilakukan tindakan amputasi pada kaki kirinya di RS Kanker Dharmais Jakarta.
"Diagnosanya itu bulan Agustus (2023), awalnya itu berobat ke klinik terdekat, pengobatan cukup panjang yah sampai di titik diamputasi itu," jelas dia.
Saat ini, peristiwa perundungan itu telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi setelah tiga kali proses mediasi tidak membuahkan hasil.
"Hasilnya tidak sesuai harapan kami, akhirnya saya mengambil jalur hukum. Sudah saya laporkan ke Polres Metro Bekasi," kata Diana.
Diana berharap tak ada lagi korban bullying yang bernasib sama dengan FAA.
"Harapan saya tidak ada lagi korban bully, cukup di Fatir saja," ucap Diana.
Baca juga: Siswi SMA Nganjuk Dikeluarkan dari Sekolah, Dipaksa Ngaku Curi HP Tanpa Bukti, Diancam Ditendang
Sekolah: mereka bercanda

Terpisah, Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah membantah adanya siswa yang menjadi korban perundungan hingga kakinya diamputasi.
"Kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Sukaemah, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.
Menurut Sukaemah, siswa yang menyelengkat kaki FAA saat itu hanya bercanda.
"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh," terang dia.
Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.
"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.
Kendati demikian, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.
"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.
(TribunHealth.com, TribunJabar.id)