Breaking News:

Mengenal Stunting Lebih Dekat, jadi Tugas Bersama dalam Upaya Mengurangi Kasus Stunting di Indonesia

Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak mereka dengan baik.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi anak yang mengalami stunting, simak ulasan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS 

TRIBUNHEALTH.COM - Persoalan stunting sudah tak asing lagi bagi sobat sehat, terlebih sobat sehat yang susah memiliki sang buah hati.

Tentu sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati agar terhindar dari stunting.

Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak sebagai akibat dari kekurangan gizi dan nutrisi yang berkepanjangan, biasanya terjadi selama periode pertumbuhan awal kehidupan, khususnya selama dua tahun pertama kehidupan.

Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak mereka dengan baik.

Baca juga: VIRAL Sultan di Pati Beri Seserahan Sertifikat Rumah, Klinik hingga Uang Bergepok-gepok

Kondisi stunting dapat mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari seharusnya sesuai dengan usianya.

Dampak stunting tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif dan kemampuan kognitif anak.

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan jangka panjang, seperti penurunan kemampuan belajar, rendahnya produktivitas ekonomi di masa dewasa, serta masalah kesehatan fisik yang lebih serius.

ilustrasi anak yang mengalami stunting, begini paparan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS
ilustrasi anak yang mengalami stunting, begini paparan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS (bandung.kompas.com)

Stunting merupakan gangguan kronik dari perkembangan anak yang ditandai dengan panjang badan dan tinggi badan mengalami defiasi minus 2 dari standar kurva WHO.

Hal ini bisa dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Antropometri Anak.

Standar Antropometri Anak adalah kumpulan daya tentang ukuran, proporsi, komposisi tubuh sebagai rujukan untuk menilai status gizi dan tren pertumbuhan anak.

2 dari 3 halaman

Stunting menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Baca juga: 12 Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA yang Perlu Diwaspadai

"Jadi memang stunting menjadi prioritas untuk saat ini dimana kita ketahui bahwa pada tahun 2020 itu nasional sebesar 27,4 persen dan pada tahun 2023 ini ada peningkatan, ada perbaikan menjadi 24,2 persen. Dari 27,4 persen menjadi 24,2%.

Alhamdulillah sebenarnya ini cukup baik karena di tahun 2019 itu 30,6% dan meningkat di tahun 2021 27,4% dan di 2022 hasilnya adalah 27,2%," terang dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS.

dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS menyampaikan jika kasus stunting di Indonesia saat ini mengalami penurunan.

Meskipun kasus stunting di Indonesia menunjukkan penurunan, tetap saja ini menjadi tugas bersama dalam upaya mengurangi kasus stunting di Indonesia.

Pasalnya nutrisi ibu hamil yang kurang berpotensi melahirkan bayi yang menyandang status stunting.

dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS membenarkan jika terpenuhinya nutrisi selama masa kehamilan sangat berpengaruh pada kondisi janin.

Baca juga: Ria Ricis Dukung GH Buat Ceraikan Sherin Demi Ibu: Udah Paling Bener Kamu

ilustrasi anak yang mengalami stunting, simak penjelasan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS
ilustrasi anak yang mengalami stunting, simak penjelasan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS (grid.id)

"Di masa kehamilan itu, justru di 1.000 hari pertama sangat berperan penting ketika ibunya tidak mendapatkan asupan tentunya dia akan menjadi bumil yang kurang protein dimana ketika itu terjadi maka tentunya perkembangan bayinya akan menjadi terganggu juga untuk dirinya dan bayinya," jelas dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS.

Kekurangan asupan yang bergizi selama kehamilan bisa meningkatkan risiko anak mengalami stunting.

Oleh karena itu, ketika wanita hamil wajib mengonsumsi gizi yang ADEKUAT.

3 dari 3 halaman

Apabila hal ini tidak dilakukan maka ibu hamil akan kekurangan energi, kalori dan protein.

Baca juga: Tangan dan Kaki Sering Kesemutan? dr. Zaidul Akbar Sarankan Coba Bekam hingga Minum Ramuan Herbal

dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS tegaskan jika dampak yang terjadi apabila tidak terpenuhi gizi tersebut maka anak yang dilahirkan akan mengalami stunting.

Sobat sehat perlu ingat bahwa ibu hamil harus menjaga asupan gizinya.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 30 Januari 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comstuntinggiziNutrisiWHO Virus Nipah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved