Breaking News:

Trend dan Viral

Potret Perumahan di Semarang Jadi Kampung Mati, Deretan Rumah Mewah Terbengkalai Tanpa Penghuni

Perumahan di Gunungpati, Kota Semarang sengaja dibiarkan terbengkalai, kini tidak ada yang menghuni

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TribunJateng
Misteri kampung mati di Semarang 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah perumahan di Kota Semarang kini menjadi kampung mati yang ditinggalkan oleh penghuninya.

Padahal perumahan tersebut memiliki rumah-rumah yang terbilang mewah.

Namun kondisinya kini mulai memprihatinkan lantaran terbengkalai dan tidak ada yang menempati.

Sontak potret perumahan di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko, Gunungpati, Semarang ini menjadi viral.

Bahkan ada narasi yang menyebut bahwa gangguan mistis menyebut masyarakat setempat 'tak kuat' menempati daerah itu.

TribunJateng.com menelusuri langsung keberadaan kampung tersebut.

Setelah mencari informasi lebih detail, sekitar 50 meter dari gang depan kantor Kelurahan Cepoko lokasi yang dimaksud ditemukan.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga yang Bagus untuk Menyembuhkan Nyeri Sendi, Termasuk Bersepeda dan Berenang

Saat tiba di lokasi yang disebut kampung mati, terlihat belasan rumah yang sudah tak berpenghuni.

Rumah-rumah itu memiliki desain yang megah, jauh dari dekorasi bangunan lawas yang khas terbuat dari dinding kayu.

Namun rumput liar sudah menjulang tinggi menutupi bangunan, beberapa bagian rumah hilang dan ada yang sudah dirobohkan.

2 dari 4 halaman

Di antara belasan rumah tersebut, ada satu rumah di sekitar lokasi yang digunakan aktivitas bisnis grosir gas LPG.

Juga, satu rumah di sebelahnya yang digunakan pengolahan pupuk kandang.

Warga setempat klarifikasi

Misteri kampung mati di Semarang
Misteri kampung mati di Semarang (TribunJateng)

Tanggapan warga sekitar Warga Cepoko Raya, Eri mengatakan kawasan tersebut bukanlah kampung mati seperti informasi yang tersebar di beberapa video.

Menurut Eri, dahulu lokasi itu sebagai tempat bisnis properti.

"Nggak bener itu kampung mati. Dulunya untuk simpanan barang barang, bukan dihuni," kata Eri Sabtu (14/10/2023).

Musanusi, satu di antara pekerja yang ikut membangun rumah tersebut mengaku kaget, saat mendengar bekas proyek rumahnya kini disebut sebagai kampung mati.

"Ini harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada aktivitas di situ. Ada yang menghuni, tapi bukan berarti kampung mati," ucapnya Sabtu (14/10/2023).

Baca juga: PILU Nenek 84 Tahun Harus Berurusan dengan Hukum, Dipolisikan Anak Kandung karena Tanah Warisan

Terjadi penjarahan dan ditinggalkan penghuni

Menurutnya, dahulu lokasi tersebut menjadi kompleks perumahan golongan menengah yang dibangun sekitar tahun 1980-an.

3 dari 4 halaman

Namun, kondisi di Kelurahan Cepoko yang dulu masih sepi, membuat keamanan perumahan tersebut minim.

Alhasil, banyak terjadi penjarahan yang membuat penghuni rumah satu persatu berpindah.

"Dulu awalnya itu hanya 2-3 rumah. Terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut," jelasnya.

Kosong sejak tahun 2000-an

Misteri kampung mati di Semarang
Misteri kampung mati di Semarang (TribunJateng)

Musanusi menambahkan, kawasan perumahan tersebut mulai kosong sekitar tahun 2000-an.

Sejak saat itu, lokasi perumahan tidak dihuni hingga sekarang.

"Itu tanah sekitar 5 hektar sudah kosong sejak tahun 2000-an," imbuhnya.

Tak ada kaitan dengan makhluk ghaib

Musanusi menampik jika perumahan tersebut sebagai tempat angker.

Menurutnya, warga sekitar tak pernah menjadi korban teror seperti yang tersebar di media sosial.

4 dari 4 halaman

"Warga sekitar menganggap di sini tidak angker malah. Mungkin kalau ada hantu kakek tua kemungkinan ya gitu, namanya lelembut ya bisa saja ada. Karena rumah lama nggak ditempati. Tapi kami tidak menganggap di sini angker," sambungnya.

Sesepuh Kelurahan Cepoko, Suharno juga membantah kawasan tersebut sebagai lokasi yang mistis.

Baca juga: Juragan Kos Lapor Polisi, Tertipu Beli Jenglot Rp 17 Juta tapi Tak Bisa Hidup, Padahal Rutin Ritual

Dirinya belum pernah mendapat laporan warga mengenai teror kemistisan di lokasi tersebut.

"Saya jadi RW sejak 11 tahun kurang lebih tahun 90n. Belum pernah menerima laporan adanya hal-hal yang mistis," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu sore (14/10/2023).

Ia menjelaskan, pengosongan rumah di lokasi tersebut merupakan imbas dari kasus pencurian yang membuat warga di sana tidak betah.

"Itu faktor keamanan, bukan karena faktor mistis atau apa menurut saya. Dulu sering kemalingan, ada saja yang dicuri. Nah lama-lama kan warga eggak betah, terus ditinggal penghuni,"

"Dan setelah ditinggal terus kosong, perawatan diserahkan ke orang-orang. Ternyata malah semakin menjadi, yang punya rumah tidak kerasan," terangnya.

(TribunHealth.com, Kompas.com/TribunJateng)

Selanjutnya
Tags:
SemarangGunungpatiperumahankota matikampung mati Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved