TRIBUNHEALTH.COM - Posisi janin menjadi hal penting yang perlu diperhatikan sebelum persalinan.
Saat pemeriksaan USG, Ibu perlu menanyakan kepada dokter kandungan “apakah kepala bayi saya sudah menuju jalan lahir dok?” tak jarang saat melakukan pemeriksaan, dokter kandungan menemukan posisi janin yang tidak normal.
Posisi janin dikatakan normal saat kepala janin sudah mengarah ke jalan lahir dan bokong berada di atas.
Sedangkan posisi janin yang tidak normal (sungsang) ketika kepala janin berada di atas dan bokong menghadap ke jalan lahir.
Baca juga: Minuman Herbal Ala dr. Zaidul Akbar untuk Atasi Batuk Pilek pada Anak, Gunakan 4 Bahan Alami Ini
Biasanya posisi tersebut tidak bisa untuk melakukan persalinan secara normal.
Saat kondisi tersebut terjadi ketika menjelang persalinan, dokter akan menyarankan untuk melakukan persalinan secara operasi atau caesar.
Menurut dr. Adrian Goenawan, Sp.OG, dokter kandungan di Kehamilan Sehat Karang Tengah, dr. Adrian menjelaskan posisi janin bisa berubah sesuai usianya.

“saat trimester pertama dan kedua, cukup wajar apabila bayi dalam letak sungsang. Rahim yg bentuk nya menyerupai buah pir, kecil di bawah, luas di atas, mengakomodasi bayi yg di awal kehamilan pun ukuran kepala nya lebih besar dari bokong. Saat usia kehamilan membesar dan berat otak bayi meningkat, maka letak bayi akan berputar sesuai gaya gravitasi” ujar dr. Adrian, Sp.OG mengenai kondisi janin sungsang yang normal terjadi di awal kehamilan.
Tentu ada penyebabnya mengapa janin bisa menjadi sungsang, seperti ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit, kondisi Ibu yang multipara (sudah sering hamil dan melahirkan), terdapat mioma yang cukup besar pada dinding rahim sehingga menghalangi jalan lahir, plasenta previa (posisi plasenta menutupi jalan lahir).
“Ketuban terlalu banyak akan membuat bayi mudah bergerak, jika terlalu sedikit air ketubannya posisi janin yang awalnya sudah sungsang jadi kesulitan untuk memutarkan lagi posisinya.
Selanjutnya, Ibu multipara (sudah sering hamil dan melahirkan) menjadi penyebab bayi sungsang, karena dinding rahim yang sudah elastis membuat janin mudah berputar dari posisi normal ke posisi sungsang dan sebaliknya.
Baca juga: 7 Jenis Olahraga yang Bagus untuk Menyembuhkan Nyeri Sendi, Termasuk Bersepeda dan Berenang
Lalu ada juga mioma yang menghalangi jalan lahir, kondisi miom juga bisa membuat bayi tidak dapat memutar didalam rahim. Saat bayi ingin mencari space (ruang) lain, sedangkan hanya ada ruang di bagian atas jadi membuat kepala bayi berada diatas.
Sedangkan pada kondisi plasenta previa akan membuat bayi yang terhubung dengan plasenta pada tali pusat membuat bayi sulit berputar karena plasenta terletak di bawah menutupi jalan lahir, ujar dr. Adrian.
Dokter Adrian menjelaskan bahwa posisi janin sungsang yang terjadi di awal kehamilan (sekitar 4 bulan - 8 bulan) karena janin masih mencari posisi yang nyaman dan masih ada kemungkinan untuk kepala bayi menuju jalan lahir.
“Tapi untuk para Ibu yang sudah masuk 8 bulan keatas tepat nya diatas 35-36 minggu, disarankan untuk bersiap operasi jika posisi bayi masih saja sungsang.” ucap dr. Adrian.
Bagi Ibu yang menginginkan posisi janin normal, para Ibu bisa melakukan gerakan sujud atau lakukan senam hamil sesuai ujaran dokter.
“Salah satunya Ibu bisa lakukan untuk senam hamil dan mengikuti gerakannya. Tapi jika Ibu memang ingin memfokuskan saja ke posisi janin supaya bisa kembali normal, Ibu disarankan untuk melakukan gerakan sujud sungsang.” ujar dr. Adrian menjawab pertanyaan tentang hal yang bisa para Ibu lakukan jika melihat kondisi janin sungsang.
Namun, ada lagi pertanyaan terakhir dan sering ditanyakan para Ibu ke dokter kandungannya masing-masing.

“Apakah posisi sungsang ini bisa untuk lahir normal dok?”, biasanya pertanyaan ini dilontarkan para Ibu yang hamil anak pertama dan menginginkan persalinan secara normal.
“Berbeda dengan zaman dahulu yang karena keterbatasan fasilitas maka bayi yang letak sungsang pun akan berusaha dilahirkan secara normal, pada zaman sekarang ini bayi dalam letak sungsang akan disarankan lahir dengan operasi saja karena lebih aman.
Hal ini didukung oleh bukti ilmiah yang menunjukkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian (morbiditas dan mortalitas) pada ibu dan bayi yang lahir normal dalam letak sungsang.” (Tribunhealth.com)