TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan ialah masalah yang terjadi pada organ kewanitaan.
Masalah keputihan tentu sudah tidak asing bagi perempuan.
Tanpa disadari, ternyata melalui hubungan seksual pun bisa menyebabkan keputihan.
Baca juga: Apakah Benar Penggunaan Obat Pelumas Membantu saat Berhubungan Seks? dr. Binsar Beri Tanggapa
Apakah berhubungan seksual bisa menjadi penyebab keputihan?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Putri Anitasari menyampaikan tanggapannya melalui tayangan channel YouTube Tribun Lampung News Video.
"Mungkin bukan karena bakteri akibat hubungan seksual tetapi karena bakteri vaginosis bakterialis. Karena kuman yang masuk berlebihan dan tidak seimbang dengan bakteri baik, akhirnya terjadi keputihan. Di dalam vagina terdapat bakteri baik yang melindungi dari bakteri-bakteri yang masuk ke vagina dan dinamakan Lactobacillus," ujar dr. Putri Anitasari
Baca juga: Penumpukan Kotoran di Kulit jadi Pemicu Daki, Sadari Beberapa Ciri-cirinya
Fungsi dari Lactobacillus ialah menjaga keseimbangan pH vagina
Lactobacillus memproduksi asam laktat yang menjaga vagina agar tetap asam.
Selain itu, lactobacillus juga memproduksi H2O2, dimana H2O2 membunuh bakteri yang masuk ke dalam vagina.
"Pada kasus Vaginosis bakterialis, bakteri jahat yang masuk ke vagina lebih banyak dibandingkan bakteri baik. Sehingga yang terjadi adalah pH menjadi basa dan bakteri jahat menjadi banyak, maka tidak seimbang dengan bakteri baik," imbuhnya
Baca juga: Pesan dr. Yan Wirayudha: Jaga Kesehatan Telinga dan Tenggorokan, Ini Caranya
Bisa terjadi Vaginosis bakterialis karena banyak faktor yang mempengaruhi :
- Menggunakan sabun kewanitaan
- Perawatan yang tidak baik ketika menstruasi
- Teknik cebok atau pembersihan vagina yang salah
Ciri-ciri keputihannya seperti :
- Putih keabuan
- Bisa gatal ataupun tidak gatal
- Bau amis menjadi ciri khasnya
"Bau amis ini disebabkan karena bakteri-bakteri anaerob." pungkas dr Putri Anitasari
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin RS Graha Husada dan Klinik Salsabila.
(TribunHealth.com/PP)