TRIBUNHEALTH.COM - Hubungan sedarah atau inses merujuk pada hubungan seksual atau perkawinan antara anggota keluarga yang memiliki hubungan darah atau keturunan yang dekat.
Ini adalah praktik yang secara luas dianggap tidak etis dan ilegal di sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Alasan di balik larangan ini adalah untuk mencegah risiko kelahiran anak dengan cacat genetik yang tinggi, serta untuk menjaga norma dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam masyarakat.
Hubungan sedarah atau inses biasanya melibatkan hubungan antara orang tua dan anak, saudara kandung, atau kerabat dekat yang memiliki hubungan darah langsung.
Baca juga: PELUANG EMAS, Kejaksaan RI Buka Formasi CPNS 2023 untuk Lulusan SMA: Ini Syarat Nilai Ijazah
Praktik ini dapat memiliki konsekuensi serius, baik dari sudut pandang genetik maupun sosial.
Secara hukum, hampir semua yurisdiksi memiliki undang-undang yang melarang hubungan sedarah atau inses, dengan sanksi hukum yang berlaku.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan dalam bagaimana hukum mengaturnya di berbagai negara.
Penting untuk dicatat bahwa larangan ini berlaku untuk melindungi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Hubungan sedarah atau inses juga beberapa kali terjadi di Indonesia.
Masih ingatkah sobat sehat dengan berita hubungan sedarah orang tua dengan anak kandungnya belum lama ini?
Terkait hal ini, dr. Boyke Dian Nugraha yang dikenal sebagai Seksolog menjelaskan bahaya hubungan sedarah atau inses pada anak yang dilahirkan.
Sobat sehat perlu tahu jika hubungan sedarah atau inses memiliki banyak risiko, hal ini disampaikan oleh dr. Boyke.
Baca juga: Tak Tahu Identitasnya Dicuri oleh Dokter Gadungan Susanto, Begini Kesaksian Anggi Yurikno
Dilansir dari laman Serambinews.com, secara medis, hubungan sedarah atau inses memiliki risiko terhadap kesehatan.
Seorang seksolog yang kerap membagikan informasi seputar edukasi seksual, dr. Boyke menjelaskan terkait bahaya yang mengintai hubungan sedarah atau inses.
dr. Boyke menyarankan kepada setiap orang yang belum menikah agar menikah dengan "orang jauh" alias orang yang tidak memiliki hubungan darah.
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Boyke dalam sebuah podcast yang ditayangkan di kanal YouTube Azka Corbuzier.
dr. Boyke menjelaskan jika inses adalah hubungan yang dilakukan oleh dua orang yang masih memiliki ikatan keluarga.
Misalnya seperti seorang ayah dengan anak perempuannya, kakak dengan adiknya, paman dengan keponakannya, dan lain sebagainya.
"Inses itu adalah hubungan seksual dengan garis darah atau keturunan yang dekat, bisa dengan ayah dan anak, bisa kakak dengan adiknya, bisa sepupu, bisa paman dengan keponakannya, yang penting ada satu garis darah," kata dr. Boyke.
Menurut dr. Boyke, hubungan sedarah atau inses ini sangat berbahaya.
Baca juga: CPNS 2023 Dibuka 2 Hari Lagi, Ini Kisi-kisi Materi Soal TWK, TIU & TKP, Lengkap dengan Syarat Daftar
Pasalnya, jika terjadi kehamilan, maka anak yang dihasilkan kemungkinan besar adalah anak yang cacat.
"Kalau hamil, anak yang dihasilkan itu adalah anak-anak "cacat" secara genetik, udah pasti 52 persen karena genetiknya mirip," tambahnya.
Raja Charles II dan Cleopatra
Konsultan seks ternama ini akui, ada contoh tokoh-tokoh di dunia yang melakukan inses.
Contohnya adalah Raja Charles II dan Cleopatra.
Diketahui dr. Boyke, Raja Charles dua menikah inses untuk menjaga kemurnian darah kebangsawanan, dengan tujuan kerajaannya tidak jatuh.
Sedangkan Cleopatra II menikah dengan sepupunya sendiri.
Namun dari hasil hubungan inses tersebut, rata-rata anak yang dihasilkan adalah anak cacat.
Baca juga: Siswi SMA Nganjuk Dikeluarkan dari Sekolah, Dipaksa Ngaku Curi HP Tanpa Bukti, Diancam Ditendang
"Cleopatra anak-anaknya sampai bunuh diri, yang raja Charles dua itu telinganya besar lidahnya besar sehingga sulit untuk berbicara," imbuh dr. Boyke.
dr. Boyke pastikan, genetik-genetik yang jelek akan keluar pada kasus inses.
Di dalam dunia kedokteran, kasus ini disebut sebagai gen resesif atau gen yang lemah.
Lantas, apakah kelemahannya?
Salah satu contohnya orang yang memiliki bakat hemofilia lalu inses, maka anaknya bisa berisiko menurunkan hemofilia.
"Hemofilia itu kelainan darah, yang gak bisa membeku darahnya.
Kalau dia luka, darahnya tidak berhenti-berhenti, dia harus dikasih zat pembeku darah," terang dr. Boyke.
Baca juga: 2 Remaja Asal Ngawi Meninggal Usai Menuruni Jalan Telaga Sarangan Magetan, Diduga Matikan Mesin Moto
Maka dari itu, dr. Boyke mengimbau mereka yang belum menikah, agar menikah dengan "orang jauh" alias yang tidak memiliki hubungan sedarah.
"Makanya usahakan menikah dengan orang yang jauh," pungkas dr. Boyke.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Serambinews.com)
Baca berita lainnya di sini.