Breaking News:

Ilmuwan Peringatkan Pengguna Smartwatch, Mudah Jadi Sarang Bakteri jika Tak Rutin Dibersihkan

Dibanding jam dengan bahan lain, gelang smartwatch dan smartband lebih potensial jadi sarang bakteri

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Pengguna smartwatch dan smartband 

TRIBUNHEALTH.COM - Peneliti menemukan hal yang mengkhawatirkan seputar penggunaan jam tangan pintar (smartwatch) ataupun smartband.

Dalam jurnal Advances in Infectious Diseases , tim peneliti dari Florida Atlantic University menemukan bahwa gelang yang digunakan jam tangan pintar berpotensi jadi tempat berkembang biak bakteri.

Gelang jam tangan pintar ditemukan mengandung Staphylococcus, Escherichia coli, dan Pseudomona.

Melihat 20 gelang jam tangan pintar yang berbeda, 95 persen di antaranya terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit.

Baca juga: Botol Minum Reusable Dapat Menjadi Sarang Bakteri, Bisa Lebih Banyak dari Dudukan Toilet

Bisa mempengaruhi kesehatan meski jumlahnya sedikit

Ilustrasi bakteri
Ilustrasi bakteri (Kompas.com)

“Bahkan dalam jumlah yang relatif rendah, patogen ini penting bagi kesehatan masyarakat," peringatan ilmuwan biologi Nwadiuto Esiobu.

Esiobu menjelaskan bahwa bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk “memengaruhi kesehatan orang yang mengalami gangguan kekebalan secara signifikan”.

“Jumlah dan taksonomi bakteri yang kami temukan pada gelang menunjukkan perlunya sanitasi rutin pada permukaan ini.”

Hal ini terutama berlaku bagi petugas kesehatan dan staf rumah sakit yang melakukan kontak dengan pasien yang rentan.

Baca juga: Dokter Ingatkan Tak Sembarang Lakukan Kretek Leher, Bisa Bikin Patah Tulang hingga Stroke

Ilustrasi bakteri
Ilustrasi bakteri (kaltim.tribunnews.com)

Studi terbaru menyoroti bagaimana bahan gelang jam tangan pintar bisa menjadi tempat kolonisasi bakteri.

2 dari 3 halaman

Menurut Esiobu, ini karena bahan jam tangan pintar yang cenderung menggunakan karet atau plastik.

"Gelang plastik dan karet dapat memberikan lingkungan yang lebih tepat untuk pertumbuhan bakteri karena permukaan berpori dan statis cenderung menarik dan dijajah oleh bakteri," paparnya.

Sementara itu, gelang perak atau emas cenderung tidak memiliki kolonisasi bakteri.

Mereka yang paling mungkin memiliki tingkat bakteri stafilokokus tertinggi pada gelang jam tangan mereka adalah pengunjung gym.

Baca juga: Dokter Tegaskan Jangan Main HP di Toilet, Ponsel Dapat Terkontaminasi Bakteri dan Bisa Menyebar

Pengguna smartwatch dan smartband
Pengguna smartwatch dan smartband (Pexels)

Stafilokokus

Meskipun Staphylococcus dapat hidup tanpa membahayakan pada kulit manusia, namun jika mereka terkena luka, NHS mengatakan hal itu dapat menyebabkan infeksi kulit.

Tanda-tanda infeksi kulit staphylococcus antara lain:

  • Benjolan atau benjolan merah yang menyakitkan pada kulit
  • Kulit panas, merah dan bengkak
  • Luka, kerak atau lecet
  • Kelopak mata atau mata terasa sakit dan merah.

"Bakteri Staph juga dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, seperti keracunan darah dan sindrom syok toksik," tambah NHS.

Escherichia coli (E.coli)

Infeksi E.coli dapat menyebabkan sakit perut, diare berdarah, dan gagal ginjal.

3 dari 3 halaman

Jika infeksi berkembang menjadi sindrom uremik hemolitik (HUS), meski cepat, hal ini bisa berakibat fatal.

Pseudomonas

Infeksi bakteri jenis ini cenderung hanya terjadi pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Infeksi ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi intra-abdomen, dan masih banyak lagi.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comSmartwatchBakterismartbandStaphylococcus
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved