Breaking News:

Trend dan Viral

Cek Info BMKG Prakiraan Hujan Bulan September 2023 dan Akhir Kemarau Bulan Apa?

Ulasan mengenai musim hujan bulan apa, prakiraan musim hujan 2023, kapan hujan turun September 2023 atau kapan musim hujan 2023 kini masih jadi sorota

Penulis: Putri Pramestia | Editor: Putri Pramestia
kompas.com
ilustrasi musim hujan 

TRIBUNHEALTH.COM - Kini terjawab sudah kapan hujan turun di Bulan September 2023? Cek info mengenai prakiraan hujan bulan September 2023 dan akhir kemarau bulan Apa.

Ulasan mengenai musim hujan bulan apa, prakiraan musim hujan 2023, kapan hujan turun September 2023 atau kapan musim hujan 2023 kini masih terus jadi sorotan.

Cek info musim hujan 2023 BMKG.

Melansir TribunKaltim.co, menurut BMKG, awal musim hujan di indonesia akan terjadi pada bulan September hingga November 2023.

Sejumlah wilayah di Inonesia saat ini masih mengalami musim kemarau.

ilustrasi musim kemarau
ilustrasi musim kemarau (kompas.com)

Baca juga: Owner Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo Janji tanggung Jawab atas Insiden Putusnya Tali Lift

Hal ini disampailan oleh pelaksanaan harian (plh) pelaksana tugas (plt) Deputi Klimatologi BMKG, Dodo Gunawan pada keterangan tertulis BMKG yang diterima Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Dodo mengatakan, awal musim hujan 2022-2023 diprakirakan terjadi pada bulan September - November dengan puncaknya diprakirakan terjadi di bulan Desember 20233 dan Januari 2023.

Prakiraan awal musim hujan ini adalah hasil dari analisis zona musim terupdate (ZOM9120) yang telah dilakukan BMKG untuk menjamin dan memastikan prakiraan musim penghujan di Indonesia menjadi lebih akurat dan tepat.

Zona musim terupdate (ZOM9120) ini merupakan hasil dari kegiatan Pemutakhiran Zona Musim berdasarkan Normal Curah Hujan periode 1991-2020.

Prakiraan curah hujan Agustus-September 2022

Ilustrasi musim hujan
Ilustrasi musim hujan (kompas.com)
2 dari 4 halaman

Berdasarkan data BMKG, pada bulan Agustus sampai September 2022 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah.

Pada bulan Agustus 2022, sejumlah 9,86 persen wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah (0-100 mm/bulan), dan 67,12 persen diprakirakan menengah (100-300 mm/bulan).

Baca juga: 5 Putra Mbah Suratmi Lumpuh, Hidup Sebagai Orangtua Tunggal dan Sempat Tanyakan Takdir

Selanjutnya, sekitar 23,02 persen wilayah lainnya diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>300 mm/bulan).

Sedangkan, pada bulan September 2022, BMKG memprakirakan sejumlah 4,26 persen wilayah Indonesia mengalami curah hujan kategori rendah.

Sekitar 66,42 persen diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah dan 29,32 persen diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi pada September 2022.

Pada bulan September nanti, sejumlah 6,95 persen curah hujan di wilayah Indonesia diprakirakan bersifat Bawah Normal (BN), sekitar 14,69 persen diprakirakan bersifat Normal, dan 78,36 persen bersifat Atas Normal (AN).

Untuk diketahui, sifat curah hujan Bawah Normal merupakan hujan yang bersifat lebih kering daripada Normalnya, begitupun sebaliknya saat curah hujan bersifat Atas Normal artinya hujan akan terjadi dengan intensitas lebih basah dari normalnya.

ilustrasi musim hujan
ilustrasi musim hujan (kompas.com)

Baca juga: Perlu Hati-hati, TBC Ditularkan Melalui Droplet atau Percik Renik, Ini Kata Dokter

Dodo menjelaskan, prakiraan musim hujan yang dikeluarkan BMKG ini dapat dimanfaatkan oleh stakeholder di pusat maupun daerah sebagai pedoman perencanaan kegiatan di berbagai sektor, seperti awal musim tanam, termasuk antispasi potensi kebencanaan.

Sedikitnya ada 12 sektor yang membutuhkan data dan informasi tersebut, yakni transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, sumber daya air, sumber daya energi dan pertambangan, industri, serta penanggulangan bencana.

Tips Menghadapi Cuaca Panas dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

3 dari 4 halaman

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jika sering terpapar cuaca panas, seseorang akan mengalami masalah kesehatan atau penyakit, yakni heatstroke.

"(Dampak cuaca panas bagi tubuh) heatstroke namanya," ungkap Nadia kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Heatstroke merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan. Ini merupakan kondisi paling berat akibat cuaca panas.

Selain itu, dampak lain dari cuaca panas bagi tubuh adalah dehidrasi.

Dehidrasi merupakan kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi atau kekurangan cairan dan elektrolit.

Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk mengetahui tips atau cara menghadapi cuaca panas.

Baca juga: Sempat Viral Wisuda Diantar Ayah Naik Becak, Kini Raeni Jadi Lulusan S3 di Inggris

Tips tersebut berguna agar seseorang tidak menderita penyakit atau masalah kesehatan akibat cuaca panas. Lantas, bagaimana tips menghadapi cuaca panas yang sedang melanda Indonesia?

Berikut tips menghadapi cuaca panas dari Kemenkes dikutip dari unggahan akun resminya:

- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak, jangan menunggu haus.

- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.

4 dari 4 halaman

- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.

- Memakai bahu yang berbahan ringan dan longgar.

- Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.

- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.

- Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.

- Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.

Baca juga: Profil Yudhistya Ngudi Insan Ksyatria, Dokter Spesialis Obgyn, Subspesialis Uroginekologi-RE

Kemenkes juga memaparkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai karena cuaca panas, antara lain:

- Keringat berlebih.

- Kulit terasa panas dan kering.

- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat.

- Kulit terlihat pucat.

- Kram pada kaki maupun abdomen.

- Mual, muntah, pusing. Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat.

“Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air,” tulis keterangan Kemenkes dalam unggahan tersebut.

“Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan,” lanjutnya.

Itulah tadi ulasan kapan hujan turun September 2023 dan info BMKG prakiraan hujan bulan September 2023 dan akhir kemarau bulan apa.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBMKGhujanmusim hujanSeptember 2023kemaraumusim kemarau Fenomena Equinox Kepulauan Karimunjawa Sesar Lembang Satine Zaneta
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved