TRIBUNHEALTH.COM - Seorang siswa SMP di Riau nekat menghabisi nyawa adik kelasnya sendiri lantaran menolak cintanya.
Dia adalah APS (14) sementara sang korban berinisial LS (13).
Keduanya mengenyam pendidikan di sekolah yang sama, yakni SMP Negeri 2 Pinggir Balai Raja.
Tak hanya membunuh, APS juga melakukan pelecehan seksual.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunTrends.com, berikut ini uraian faktanya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya
Ibu curiga korban tak kunjung pulang, jasad ditemukan di jalan

Penemuan jasad korban bermula dari kekhawatiran ibu korban sendiri, Nurmaya.
Hingga larut malam, SL tidak kunjung pulang ke rumahnya pada Sabtu (2/9/2023) kemarin.
Nurmaya kemudian sempat menelepon orang tua teman dari korban untuk bertanya soal korban.
Diketahui, SL terakhir terlihat saat masih berada di sekolah.
Nurmaya lalu berinisiatif melakukan pencarian dengan menyusuri jalan dari rumah ke sekolah korban.
Langkah kakinya berhenti di semak-semak Jalan Lintas Duri-Pekanbaru tepatnya Kelurahan Balai Raja Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.
Nurmaya dikejutkan dengan melihat putrinya itu sudah terbaring tak berdaya.
Kepala korban terluka dan mengeluarkan darah.
Nurmaya kemudian meminta tolong warga dilanjut lapor ke pihak kepolisian.
Baca juga: Dokter Bagikan Pola Makan yang Ampuh Turunkan Berat Badan, Tiap Kali Makan Harus Banyakin Protein
Polisi bergerak cepat mengungkap pelaku
Polres Bengkalis langsung bergerak cepat mendalami kasus tewasnya SL.
Hasilnya muncul satu orang yang saat itu diduga terlibat pembunuhan SL.
Ia berinisial APS, kakak kelas korban. Rumahnya juga tidak jauh dari rumah korban.
Petugas selanjutnya mengamankan APS pada Minggu (3/9/2023) sore.
"Kita ajak ngobrol dan membawanya ke Polsek Pinggir. Ketika di perjalanan tersangka APS mengakui perbuatannya yang telah membunuh korban," urai Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilla.
Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini
Melakukan pelecehan

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro menjelaskan, korban tewas karena tindak penganiayan.
Hasil autopsi menyebut, korban menderita hantaman benda tumpul di kepala dan lehernya.
Korban kemudian meninggal karena lemas dan kehilangan banyak darah.
"Dan ditemukan tindakan rudapaksa dialami oleh korban. Hasil penyelidikan dan petunjuk dari olah kejadian perkara (TKP), petugas menetapkan APS sebagai tersangka," beber Setyo.
Buntut cinta ditolak

Setyo mengungkap motif kasus ini berlatarbelakang masalah asmara.
APS diketahui menyukai korban, namun LS menolak cinta dari APS.
APS yang gelap mata kemudian melecehkan dan membunuh korban.
"(Ada) rasa suka dari pelaku namun ditolak korban. Dia (APS) melakukan perbuatan tersebut karena nafsu terhadap korban saat melihat korban pulang sekolah. Jadi, mengaku spontan melakukan tindakan tersebut," lanjut Setyo.
Baca juga: Telur Mending Dimasak atau Dimakan Mentah? Kandungan Gizinya Ternyata Berbeda
Pelaku kerap terlibat masalah
APS tidak pertama kali ini terlibat masalah, jauh sebelumnya ia pernah melakukan tindakan tak terpuji.
Ia dilaporkan melakukan pemukulan terhadap temannya.
"Pernah juga tersangka tertangkap melakukan pencurian pakaian dalam dan pakaian wanita tetangganya," kata Setyo.
Oleh karenanya, Polres Bengkalis akan menggandeng tim psikologi.
APS akan menjalani pemeriksaan kondisi kesehatan jiwanya.
Kini, APS masih diamankan polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Untuk hukuman kata Setyo, APS terancam penjara 15 tahun.
(TribunHealth.com)