Breaking News:

Trend dan Viral

Kisah Pilu Tupan dan Keluarga, Hidup Terisiolasi di Atas Bukit, Kini Diteror Serangan Monyet

Tupan dan keluarga tinggal di kawasan yang jauh dari permukiman penduduk, hidup terisolasi di sebuah rumah di atas bukit.

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
Dok Warga via Kompas.com
Tupan dan istrinya yang bertahan di kampung atas bukti Padukuhan Suru, Gunungkidul. DI Yogyakarta. Kini, mereka berhadapan dengan teror serangan monyet. 

TRIBUNHEALTH.COM - Seorang warga Gunungkidul, DI Yogyakarta, Tupan, kini hanya bisa pasrah.

Melansir Surya.co.id, Tupan dan keluarga tinggal di kawasan yang jauh dari permukiman penduduk.

Selama ini, Tupan hidup terisolasi di sebuah rumah di atas bukit.

Dalam hati kecilnya, Tupan ingin pindah ke tempat yang lebih baik.

Namun sayang, ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena biaya.

Baca juga: Daftar Lengkap 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan 2023, Berikut Rinciannya

Diketahui, Tupan merupakan warga Padukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidup, DI Yogyakarta.

Di atas bukit tersebut, tersisa dua rumah yang berpenghuni.

Rumah itu milik Tupan, dan satu lagi milik warga lain.

Mereka masih tetap tinggal di sana meski terisolasi.

Dulu, Padukuhan Suru merupakan area permukiman yang dihuni oleh lebih 20 KK.

2 dari 4 halaman

Namun satu per satu para penduduk memutuskan untuk pergi meninggalkan padukuhan.

Kini hanya tersisa Tupan dan satu keluarga lain.

Hidup terisolasi di atas bukit, mereka harus berjuang untuk beraktivitas sehari-hari.

Bahkan kini, dua keluarga itu harus berhadapan dengan teror serangan monyet.

Tupan mengatakan, ia ingin pindah dari tempat tersebut.

Sayang, ia tidak memiliki cukup uang untuk bisa pindah rumah.

Baca juga: Cerita Pasangan WNI Iseng Lahiran di Jepang, Kaget Terima Bantuan Subsidi Lebih dari Rp 50 Juta

"Mau bagaimana sebenarnya mau pindah rumah tapi tidak ada biaya," kata Tupan saat dihubungi wartawan melalui telepon milik salah seorang warga lain, Minggu (27/8/2023), dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

Dirinya saat ini tinggal bersama istri bernama Melestari, dan seorang anak yang masih sekolah.

Saat berbicara melalui telepon suaranya sering terputus-putus karena sinyal internet juga terbatas.

Tupan mengatakan, untuk sampai ke rumahnya harus berjalan kaki karena berada di perbukitan timur hutan Wonosadi, Kalurahan Kampung.

3 dari 4 halaman

Untuk sampai harus menempuh jalan kaki sekitar 30 menit.

Jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

Untuk akses penerangan, menyambung jaringan listrik milik warga yang ada di bawah bukit.

Selain dirinya, di agak bawah ada rumah milik Winarno.

Winarno menjabat salah satu ketua RT di Padukuhan Suru.

Nasibnya juga sama dengan Tupan, hingga kini terpaksa tinggal di perbukitan.

Baca juga: Buntut dari Sakit Hati, Kuli Bangunan Nekat Bunuh Dosen UIN Solo, Jasad Ditutupi Kasur

"Selain rawan longsor, saat ini muncul serangan monyet ekor panjang," kata Winarno. Winarno kini tinggal bersama enam orang keluarganya, bahkan ada yang masih balita.

Sebenarnya di atas bukit itu dulu total ada 22 KK, dan mulai berkurang karena pindah.

Sementara dihubungi terpisah, Lurah Kampung, Suparna membenarkan masih ada dua rumah di atas bukit.

Dia mengatakan yang terakhir pindah ada dua kepala keluarga pada 2020 lalu.

4 dari 4 halaman

Dikatakannya, Tupan sebenarnya sudah memiliki lahan di dataran yang lebih rendah.

Dia membeli dari warga dengan harga jauh di bawah dari harga pasaran.

"Mereka warga kurang mampu, sementara kemampuan dana desa memberikan bantuan hanya Rp 10 juta, dan itu tidak cukup untuk membangun rumah.

Beliau tidak mau karena tidak cukup membangun rumah," kata Suparna.

Baca juga: dr Zaidul Akbar Beberkan Makanan & Minuman Sumber Serat, Kaya Asam Amino, Dapat Bersihkan Pencernaan

Suparna sebenarnya kasihan kepada warganya itu, karena tergolong tidak mampu, dan menempati tanah pribadi di atas perbukitan.

Apalagi saat ini muncul serangan monyet ekor panjang.

"Monyet ekor panjang yang saat ini menyerang kasihan sekali," kata dia.

Diceritakan Suparna, pada 2019 lalu, orangtua Tupan, yakni Mbah Markiyem hilang.

Sampai saat ini tidak ditemukan, meski saat itu puluhan relawan sudah dikerahkan.

Saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan Pemerintah DIY untuk mencari solusi terkait dua warga tersebut.

Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tupanhidup terisolasiatas bukitserangan monyetGunungkidulYogyakartaberita viralTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved