Breaking News:

Trend dan Viral

Bayi Tertukar di Bogor Kini Jadi Anak Angkat Polres, Belum Bisa Dikembalikan ke Orang Tua Biologis

Pengembalian bayi laki-laki berinisial GL (1) dan GB (1) ke orang tua biologis masing-masing masih belum bisa dilakukan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Kolase Wartawan TribunnewsBogor.com Muamarrudin Irfani/Youtube TV One
Polres Bogor merilis hasil tes DNA bayi yang tertukar hari ini Jumat, 25 Agustus 2023. Inilah nasib bayi Dian dan Siti Mauliah pun menanti. 

TRIBUNHEALTH.COM - Kasus dua bayi di Bogor yang tertukar kini memasuki masa akhir.

Diketahui dua bayi tersebut sudah pasti tertukar, setelah kedua belah pihak melakukan tes DNA.

Keduanya nantinya akan diasuh oleh orang tua biologis.

Namun, pengembalian bayi laki-laki berinisial GL (1) dan GB (1) ke orang tua biologis masing-masing masih belum bisa dilakukan.

Pengembalian kepada kedua ibunda bayi tersebut yakni Siti Maulia (37) dan DP (33) harus melalui berbagai proses tahapan selama satu bulan lamanya, dilansir TribunHealth.com dari Kompas.com.

Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar mengatakan, ada langkah-langkah pengembalian bayi Ibu D ke Ibu Siti Maulia, demikian juga sebaliknya.

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Porsi Makan yang Tepat untuk Menurunkan Berat Badan, Pilih Protein Rendah Lemak

Tahapan penyesuaian

Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor.
Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor. (sumsel.tribunnews.com)

"Melalui tahapan-tahapan yang telah disepakati di antaranya adalah, pada minggu pertama akan dilakukan asesmen kepada masing-masing anak dan keluarga," ungkap Nahar saat konferensi pers hasil tes DNA silang bayi tertukar di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (25/8/2023) malam.

Kedua, perlu adanya proses penyesuaian bagi kedua bayi atau anak ini dengan lingkungan barunya dan nanti akan mulai dikenalkan.

Penyesuaian terhadap lingkungan tumbuh kembang di masing-masing di keluarga orangtua kandungnya.

2 dari 4 halaman

Lalu tahap berikutnya adalah melakukan asesmen ulang.

Setelah tahapan diselesaikan, maka di pekan keempat plus dua hari akan dilakukan penyerahan masing-masing anak ke orang tua biologisnya.

Setelah tahapan itu, Nahar berharap bahwa proses bisa diselesaikan dan hak anak untuk mengetahui orang tua kandungnya serta hak anak diasuh oleh kedua orangtuanya bisa dipenuhi dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Ahli Sebut Makan Telur Bagus untuk Menurunkan Berat Badan, Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Buncit

Jadi Anak Angkat Polres Bogor

Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor.
Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor. (sumsel.tribunnews.com)

Kabar lainnya, Kapolres juga mengumumkan bahwa kedua anak yang tertukar tersebut diangkat menjadi anak angkat Polres Bogor.

Hal ini telah disetujui oleh Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus.

"Serta dua anak tersebut, atas seizin Bapak Kapolda, kami angkat menjadi anak angkat Polres Bogor. Segala tanggung jawab terhadap dua anak tersebut adalah merupakan tanggung jawab ketiga orang tuanya yaitu anak biologis si G dan bertambah satu (tanggung jawab) yaitu Polres Bogor," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Hasil Tes DNA

Hasil tes DNA bikin keluarga syok
Hasil tes DNA bikin keluarga syok (Tribunnewsmaker.com)

Polres Bogor menyampaikannya dalam rilis yang digelar hari ini, Jumat (25/8/2023).

"Berdasarkan dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri yang di mana ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan bahwa anak tersebut memang tertukar," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.

3 dari 4 halaman

Dalam rilis tersebut Siti Mauliah dan Dian diundang, untuk mengetahui langsung hasil tes DNA yang sudah mereka lakukan di Puslabfor Polri pada Senin (21/8/2023) lalu.

Polisi juga turut mengundang pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juga pihak rumah sakit tempat kedua ibu melahirkan.

Usai mendengar hasil tes DNA yang disampaikan Polres Bogor, kedua orang tua tampak terharu dan saling berpelukan.

Kronologi Kasus

Bayi tertukar
Bayi tertukar (megapolitan.kompas.com)

Dilansir TribunBogor, kisah ini dialami pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).

Pasutri asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu tak pernah menyangka jika bayi laki-laki yang dia selama ini ternyata bukan anak kandungnya.

Sang bayi diduga tertukar saat berada di rumah sakit ketika ia melakukan proses persalinan pada bulan Juni 2022 lalu.

"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia,  Siti juga tidak tahu keberadaan anaknya ada di mana," kata kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho

Kejadian tersebut berawal saat Siti Mauliah melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Usai melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti Mauliah merasa bayinya tertukar dengan anak orang lain.

Baca juga: Dokter Spesialis Mata Jelaskan Konjungtivitis pada Bayi, Tak Boleh Sembarang Kasih Obat Tetes Mata

4 dari 4 halaman

"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," kata kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).

Hal itu semakin mengauat ketika perawat dari pihak Rumah Sakit Sentosa datang ke rumah Siti di Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Perawat tersebut, kata Rusdy Ridho, menanyakan gelang yang menempel pada bayi tersebut.

"Biasanya gelang itu disimpan, ini dikasih, pas dilihat gelangnya itu atas nama pasien yang lain," tuturnya.

Hingga akhirnya, kecurigaan Siti dan suaminya semakin menguat jika bayi yang bersamanya selama setahun tersebut bukanlah anak kandungnya.

Baca juga: Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Anemia di Indonesia, Begini Kata Dokter Spesialis Anak

Keluarga lain sempat menolak Tes DNA, kini bersedia

Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor.
Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor. (sumsel.tribunnews.com)

Pasien B akhirnya bersedia menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA.

Tes DNA ini untuk mengetahui apakah materi genetik bayi pasien B sama dengan informasi genetik sang ibu.

Atau sebaliknya, apakah bayi pasien B memiliki informasi genetik sama dengan Siti Mauliah (37), warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, pasien yang curiga bayi yang dirawatnya bukan anak kandungnya.

Diketahui, keduanya melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor di hari yang sama pada 18 Juli 2022. Bayi laki-laki mereka diduga tertukar.

Dua gelang satu nama

Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor.
Siti Muliah menceritakan momen ketika ia bertemu dengan anak kandungnya yang tertukar setahun dengan bayi sosok ibu B di Bogor. (sumsel.tribunnews.com)

Dalam kasus bayi tertukar di Bogor, gelang penanda yang dipakai anak Siti Mauliah atas nama pasien lain.

Sementara gelang di pasien yang bersangkutan pun tertera namanya sendiri.

Artinya, ada dua bayi yang mengenakan satu nama ibu dalam kasus bayi tertukar di Bogor.

"Soal gelang itu sedang kami dalami, untuk menyatakan kelalaian perawat, itu sedang kami dalami. Double nama, kami dalami," tegas Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregorius B Djako, Jumat (11/8/2023).

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comViralBogorbayi Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved