Breaking News:

Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Anemia di Indonesia, Begini Kata Dokter Spesialis Anak

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A saat ini pemerintah sedang menggalakkan screening anemia pada remaja perempuan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi remaja wanita mengalami anemia, begini kata Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A 

TRIBUNHEALTH.COM - Ternyata anemia tak hanya terjadi pada orang dewasa saja, bahkan kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Ada anggapan yang tumbuh subur di masyarakat yang menganggap jika anemia bisa diturunkan dari seorang ibu bahkan bisa terjadi sejak di dalam kandungan.

Lantas benarkah hal ini?

Terkait hal ini, dr. Devie Kristiani, Sp.A yang merupakan Dokter Spesialis Anak memberikan tanggapannya.

"Istilahnya bukan diturunkan ya, tetapi lebih berisiko terhadap anemia karena kandungan zat besi dari ibu yang hamil atau ibu juga mengalami anemia kekurangan zat besi.

Sehingga anaknya juga sangat rentan untuk menderita anemia kekurangan zat besi juga," jelas dr. Devie.

Baca juga: Kepsek Nikahi Mantan Muridnya, Maharnya Tak Biasa: Saham Apple & Saham ANTM

Berdasarkan data terakhir, prevalensi anemia pada anak-anak di Indonesia kurang lebih sebesar 50 persen.

Anemia yang diderita anak akibat kekurangan zat besi.

Ilustrasi anemia pada anak, begini paparan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
Ilustrasi anemia pada anak, begini paparan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Pixabay.com)

Sementara untuk anemia karena penyebab lain juga ada, namun lebih rendah dibandingkan anemia karena kekurangan zat besi.

Penyebab anemia di Indonesia masih tinggi, apakah berhubungan dengan pemerintah?

2 dari 4 halaman

Jika berbicara mengenai anemia, maka tidak hanya membahas mengenai pencegahan anemia pada anak-anak.

Namun tentu saja pencegahan pada remaja perempuan.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang menggalakkan screening anemia pada remaja perempuan.

Hal ini agar saat remaja perempuan memasuki usia produktif, kemudian hamil dan memiliki anak tidak akan lagi menderita anemia.

Ini adalah salah satu cara dari pemerintah untuk memutus rantai anemia.

Baca juga: Masih Ingat Viky? Dulu Viral karena Jalan Kaki ke Sekolah, Sempat Hilang Diduga Bohong, Kini Berubah

Menurut dr. Devie, screening dilakukan pada remaja putri pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain screening, pemerintah juga memberikan tablet zat besi pada para remaja wanita.

Dokter Spesialis Anak di Indonesia juga menganjurkan pemberian zat besi pada anak berusia 4 bulan atau 6 bulan.

"Jadi kita berikan suplemen zat besi agar tidak lagi anak-anak kita menderita anemia.

Karena ini sangat berpengaruh ke tumbuh kembang," tandas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

3 dari 4 halaman

BERITA LAIN >> Mitos atau Fakta - Anak Lebih Rentan Alami Anemia Dibanding Orang Dewasa? Ini Tanggapan Dokter

Ilustrasi anak mengalami anemia, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
Ilustrasi anak mengalami anemia, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Pixabay.com)

Anemia pada anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

Anemia pada anak ditandai dengan berat badan dan tinggi badan yang juga tidak naik.

Lalu apakah anak yang mengalami anemia bisa dikatakan stunting?

Menurut dr. Devie Kristiani, Sp.A jika berbicara mengenai stunting, stunting adalah anak yang tinggi badannya lebih pendek dibandingkan anak seusianya yang disebabkan oleh gangguan gizi kronik.

Salah satu gangguan gizi ini adalah anemia kekurangan zat besi.

Kondisi ini dapat mengakibatkan anak mengalami stunting.

Perlu diingat bahwa anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke saluran sistem saraf pusat.

Anak yang menderita anemia pasti akan lebih lemas dan lebih sering mengantuk.

Jika dialami saat usia sekolah, mungkin prestasi belajarnya akan menurun.

Baca juga: Terungkap Alasan Cesen eks JKT 48 Hapus Foto dan Unfollow Marshel Widianto Ada Sebab Ada Akibat

4 dari 4 halaman

"Nah itu ada penelitiannya dimana seorang anak yang menderita anemia dibandingkan anak yang tidak menderita anemia kecerdasannya itu akan lebih tinggi pada anak yang tidak menderita anemia.

Jadi betul sekali sobat sehat ya, pada anak-anak yang menderita anemia kadang-kadang prestasi belajarnya akan turun, nampak lemas.

Maka dari itu, kita harus betul-betul bisa mendeteksi anemia dan mencegah anemia sejak usia dini," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Artinya, kondisi anemia bisa memengaruhi masa depan seorang anak.

Lalu, mitos atau fakta jika anak lebih rentan mengalami anemia dibandingkan orang dewasa?

dr. Devie Kristiani, Sp.A menerangkan jika pernyataan ini benar.

Orang dewasa yang sering menderita anemia adalah perempuan.

Hal ini karena remaja perempuan atau wanita dewasa mengalami proses menstruasi setiap bulan.

Ilustrasi anemia, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
Ilustrasi anemia, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Freepik.com)

Sehingga remaja dan wanita dewasa sangat rentan menderita anemia.

Akan tetapi, pada dewasa laki-laki lebih jarang menderita anemia.

Menurutnya, anak-anak sangat rentan menderita anemia karena biasanya ibu hamil di Indonesia banyak yang menderita anemia.

Sehingga kandungan zat besi pada anak yang dilahirkan juga rendah.

Pada usia-usia tertentu, anak ini akan menjadi rentan mengalami anemia.

Baca juga: Karyawan PT KAI Diduga Teroris, Terungkap Pendukung ISIS dan Rutin Berlatih Tembak 2 Bulan Sekali

"Jadi betul sekali ya.

Kalau pada anak itu mungkin tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin.

Semua anak baik laki-laki maupun perempuan itu rentan atau berisiko terhadap anemia.

Apalagi apabila ibu hamilnya juga anemia," tandas dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Namun saat menginjak usia remaja, maka yang lebih rentan menderita anemia adalah remaja putri karena mengalami menstruasi setiap bulannya.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanemiaDokter Spesialis Anakdr. Devie Kristiani
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved