TRIBUNHEALTH.COM - Seorang guru wanita berusia 74 tahun menghadapi hukuman 600 tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu muridnya.
Menurut Wisconsin State Journal, pihak berwajib menjatuhi hukuman beradab-abad di balik jeruji besi kepada Anne Nelson-Koch, setelah dinyatakan bersalah atas 25 tuduhan serangan seksual berulang terhadap seorang siswa laki-laki yang baru berusia 14 tahun
Dilansir TribunHealth.com dari Daily Star, dia disebut telah menyerang remaja itu di ruang bawah tanah sekolah swasta tempat dia mengajar di Tomah, Wisconsin, AS.
Tak hanya sekali, aksi bejat ini dijalankan beberapa kali selama tahun akademik 2016-17.
Baca juga: Dugaan Malpraktik, Wanita 29 Tahun Kesakitan di Dada Setelah Implan Payudara, Nyawa Tak Tertolong

"Korban dari kejahatan ini adalah pemuda yang sangat pemberani," kata Asisten Jaksa Wilayah, Sarah Skiles.
“Dia mengatakan yang sebenarnya, dan juri mendengarnya dengan keras dan jelas. Kami sangat berterima kasih kepada juri atas dedikasi mereka untuk menemukan kebenaran.”
Skiles meminta hakim untuk menahan Nelson-Koch di penjara sampai hukumannya pada 27 Oktober, tetapi Hakim Pengadilan Monroe County Richard Radcliffe membebaskannya dengan monitor GPS sampai dia ditetapkan untuk dihukum.
Baca juga: Wali Murid Ketapel Mata Guru hingga Buta, Tak Terima Anaknya Ditegur Gara-gara Merokok di Sekolah
Kasus sama baru-baru ini

Sebulan lalu, kasus serupa juga terjadi di AS.
Seorang guru perempuan lain di AS menghadapi hukuman panjang di balik jeruji besi, setelah dia diketahui berhubungan seks dengan seorang siswa laki-laki di ruang kelas selama satu jam.
Rachel Goodle, 22, telah didakwa melakukan pelecehan seksual tingkat dua terhadap seorang anak di bawah usia 16 tahun dan penyerangan seksual terhadap seorang siswa oleh staf sekolah, setelah dilaporkan terlibat dengan salah satu muridnya di Sekolah Menengah Oak Creek di Wisconsin, AS.
Menurut saluran berita lokal, siswa tersebut mengatakan kepada seorang detektif bahwa dia berhubungan seks dengan gurunya di belakang kelas.
Berita Viral Lainnya: Guru Bolos Kerja Selama 20 Tahun, Baru Dipecat karena Ada Saja Alasannya: Izin Ikut Konferensi

Diberitakan TribunHealth.com sebelumnya, kisah guru yang bolos kerja selama 20 tahun juga menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya guru itu "bolos" dengan cara yang terbilang kreatif, mencari berbagai macam alasan hingga baru bisa dipecat akhir-akhir ini.
Saking buruknya, guru tersebut bahkan dijuluki karyawan terburuk.
Murid-murid pun kesal dengan kelakuannya di sekolah.
Dilansir TribunHealth.com dari Daily Star, berikut ini fakta-faktanya.
Seorang guru berhasil berhenti bolos kerja selama 20 tahun.
Dengan 'kelicikannya', dia menggunakan cuti sakit, liburan, dan izin untuk menghadiri konferensi.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Hutan Amazon, Ibu Korbankan Diri agar 4 Anaknya Mudah Ditemukan Tim Penyelamat
Karena aksinya ini Cinzio Paolina De Lio dinobatkan sebagai 'karyawan terburuk di Italia' oleh sekolah menengahnya di dekat Venesia.
Wanita berusia 56 tahun itu telah dipekerjakan oleh sekolah untuk mengajar sastra dan filsafat selama 24 tahun.
Namun, dia terhitung hanya muncul selama empat tahun.
De Lio akhirnya dipecat dari posisinya pada 22 Juni, menurut outlet berita Italia.
The Times melaporkan murid-muridnya memboikot pelajaran De Lio pada satu waktu saat dia masuk ke kelas.
Dia dituduh mengirim SMS selama ujian lisan, tidak memiliki salinan buku teks, dan membagikan nilai secara acak.
Baca juga: Murid Selalu Bolos, Guru Ini Syok Tahu Alasannya: Ingin Sekolah, tapi Harus Rawat Ibu yang Stroke
Mahkamah Agung Italia memutuskan dia "secara permanen dan sama sekali tidak cocok" untuk peran pekerjaan, meskipun De Lio mengklaim memiliki tiga gelar.
Menurut The Times, De Lio menolak berkomentar saat didekati wartawan saat berada di pantai.
Pengadilan awalnya mempekerjakan kembali wanita berusia 56 tahun itu, tetapi ketika terungkap bahwa dia hanya bekerja empat dari 24 tahun, dia dipecat untuk selamanya.
Namun, De Lio bukan satu-satunya pekerja yang dituduh mengambil cara curang selama bekerja di Italia.
The Daily Mail melaporkan bahwa pada tahun 2021 terungkap pekerja kesehatan masyarakat Salvatore Scumace, 66, diduga merugikan negara sebesar €538.000 (£464.410) karena ia mengaku bekerja sebagai petugas keselamatan kebakaran di Rumah Sakit Pugliese-Ciaccio di Catanzaro selama 15 tahun.
Dia hanya terlihat sekali di rumah sakit - pada hari dia menandatangani kontrak kerja pada tahun 2005.
Akibatnya, dia dijuluki 'raja ketidakhadiran' dan didakwa melakukan pemerasan, penipuan, dan penyalahgunaan jabatan.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)