TRIBUNHEALTH.COM - Kisah seorang tahanan remaja yang melahirkan di dalam sel penjara tengah menjadi sorotan.
Dia harus kehilangan bayinya tak lama setelah melahirkan karena kurang sigapnya petugas penjara.
Bahkan sang wanita harus memotong tali pusat bayinya dengan gigitan karena petugas terkesan tak peduli.
Padahal dirinya sudah menjerit meminta bantuan kepada petugas.
Dilansir TribunHealth.com dari Daily Mail, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Ibu Hamil Perlu Melakukan Tips Ini Agar Terhindar dari Risiko Persalinan Prematur

Kasus ini kembali menjadi perhatian karena baru saja memasuki babak baru di persidangan.
12 jam berusaha melahirkan seorang diri
Baby Aisha Cleary ditemukan tewas di lantai sel penjara pada September 2019 setelah ibunya, seorang remaja, dipaksa melahirkan sendirian di HMP Bronzefield di Ashford, Surrey.
Wanita berusia 18 tahun itu melahirkan sendiri selama 12 jam karena staf mengabaikan teriakan minta tolong dan membiarkannya memotong tali pusar Aisha dengan giginya.
Terbaru, pihak berwenang akan memberikan keputusannya, apakah kegagalan staf penjara dalam kelahiran Aisha berkontribusi pada kematiannya.
Kasus mengerikan ini telah memicu kembali para pengkampanye yang mendesak adanya perawatan persalinan dan bayi baru lahir di penjara wanita.
Pasalnya menurut penelitian, wanita tujuh kali lebih mungkin mengalami kelahiran mati dibandingkan mereka yang berada di luar penjara, The Times melaporkan.
Baca juga: Siswa SMP di Majalengka Terpaksa Belajar di Pelataran Masjid, Ruang Kelas Habis Terbakar Api

Angka baru juga menunjukkan bahwa hampir 200 wanita hamil berada di penjara di Inggris tahun lalu.
Banyak negara, termasuk Brasil, Ukraina, dan Meksiko, tidak memenjarakan wanita hamil dan malah memberikan hukuman komunitas, tahanan rumah, atau masa percobaan di bawah pengawasan.
Melahirkan dalam penjara jadi kasus lumrah di Inggris
Data baru yang diterbitkan pemerintah kemarin menunjukkan ada 196 wanita hamil di penjara hingga Maret tahun ini.
Bulan dengan angka tertinggi adalah Januari, sebanyak 58.
Pada periode yang sama, 44 bayi lahir dari wanita yang dipenjara.
Sebagian besar kelahiran ini terjadi setelah sang ibu dibawa ke rumah sakit, tetapi ada satu yang terjadi di penjara atau dalam perjalanan ke rumah sakit.
Pada 2021-22, 50 bayi lahir dari wanita di penjara dan tiga kelahiran terjadi di penjara atau dalam perjalanan ke rumah sakit.
Bayi lain yang lahir di penjara juga meninggal dalam beberapa tahun terakhir ketika Louise Powell, 31, memohon ambulans pada staf penjara pada tahun 2020 sebelum dia melahirkan Brooke di toilet selnya di HMP Styal di Cheshire. Broke lahir mati.
Berita Serupa: Inspiratif, Dulu Lahir di Penjara, Gadis Ini Buktikan Bisa Sukses Diterima di Harvard

Kisah inspiratif datang dari Texas, yakni seorang gadis yang berhasil diterima kuliah di Harvard.
Mungkin ini terlihat biasa saja, tapi ceritanya berbeda saat mengetahui latar belakang gadis tersebut yang dilahirkan di penjara.
Sky Castner, 18, dari Montgomery County, lahir di Penjara Galveston County, karena ibunya dipenjara pada saat kelahirannya.
Setelah itu Ayahnya menjemputnya dari penjara dan membesarkannya sebagai oorang tua tunggal.
Sejak saat itu dia tidak lagi diasuh oleh ibu kandungnya.
Baca juga: VIRAL Video Bayi Berusia 3 Hari Sudah Bisa Merangkak, Ibu Keheranan: Apakah Itu Normal?

Meski memiliki situasi yang sulit, Sky Castner tidak menyerah pada keadaan.
Dia berhasil lulus dari Conroe High School peringkat ketiga dan kini diterima di Harvard, kampus yang menjadi idaman banyak orang.
Dilansir Daily Star, urat lamaran Castner ke Harvard dibuka dengan kalimat tebal "Saya lahir di penjara" dan dengan jelas menarik perhatian staf penerimaan.
Berterima kasih pada mentornya
Kesuksesan Castner ini tak lepas dari mentornya yang bernama Mona Hamby.
Kisah ini dimulai saat dia masih duduk di bangku SD.
Kala itu pihak sekolah merasa ada potensi dalam diri Castner, sehingga dia perlu pendampingan dari mentor untuk melengkapi peran yang ditinggalkan ibu kandungnya.
Baca juga: Saking Viralnya, Orang Malaysia Harus Antre 7 Jam untuk Mencicipi Jajanan Ini, Pengelola Kewalahan
Sejak saat itu, Hamby menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya, memberikan perhatian dan bimbingan untuk Castner bahkan di luar pertemuan mingguan mereka.
"Saya diberi makalah tentang dia. Idolanya adalah Rosa Parks, makanan favoritnya adalah taco dari Dairy Queen dan dia suka membaca," kata Hamby.
“Saya pikir ini terdengar seperti gadis kecil yang cerdas, saya masih menyimpan kertas itu hari ini."
"Dia mengatakan kepada saya 'Saya pernah ke penjara', saya berkata 'Tidak, itu tidak benar'. Saya tahu bahwa saya tidak bisa pergi makan siang dengan anak ini seminggu sekali, dia membutuhkan lebih banyak," kata Hamby kepada Houston Chronicle.

Dapat beasiswa penuh
Berbagi berita di Instagram, Hamby merayakan penerimaan Castner di Harvard, sementara Ivy League juga akan memberikan beasiswa penuh.
"Gadis menetapkan tujuan untuk pergi ke Harvard di sekolah dasar meskipun lahir dalam kemiskinan. Mendapat beasiswa penuh untuk masuk Harvard pada tahun 2023," tulis Hamby sambil membagikan foto mentee-nya.
Hamby juga mengajak Castner dalam tur ke kampus Harvard, yang semakin memicu hasratnya untuk pendidikan tinggi.
Castner berkata: "Itu adalah lingkungan yang sangat berbeda dari tempat saya dibesarkan, dan saya berterima kasih atas kesempatan itu."
Baca juga: DIPALAK Rp 8 Juta, Farida Nurhan Kaget Setelah Review Makanan Warung di Banyumas
Ibu dipenjara, ayah mengidap bipolar
Diketahui Castner memiliki kontak minimal dengan ibu kandungnya.
Dia hanya berbicara dengan ibu kandungnya sekali pada usia 14 tahun.
Ayahnya, yang membesarkannya seorang diri pun mengalami kondisi yang tidak mudah karena harus hidup dengan bipolar.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)