TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian siswa SMPN 1 Jatitujuh Majalengka terpaksa belajar di pelataran masjid akibat ruang kelas mereka habis terbakar api dalam musibah kebakaran, Kamis (27/7/2023) malam.
Api menghabiskan sebuah gudang dan dua ruang kelas di sekolah tersebut.
Akibatnya, siswa yang ruang kelasnya terdampak kebakaran harus belajar di tempat lain yang masih bisa dimanfaatkan, tak terkecuali pelataran masjid.
Penjelasan ini disampikan langsung oleh Kepala SMPN 1 Jatitujuh Majalengka, Dedi saat ditemui TribunJabar, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: Dituduh Menista Agama, Kamaruddin Simanjuntak Siap Dipanggil Polisi: Agama Apa yang Saya Nista?
Siswa terpaksa belajar di pelataran
"Siswa pada hari ini tetap belajar seperti biasa," katanya.
Ada pun ruang belajar darurat yang digunakan antara lain laboratorium IPA, perpustakaan, bahkan pelataran masjid.
"Karena kebetulan kami masih ada ruangan yang bisa digunakan untuk belajar, seperti ruang laboratorium IPA, bisa juga di ruang perpustakaan yang cukup besar dan kemungkinan juga di masjid."
"Solusi lain jika memang ruangan yang tersedia tidak memungkinkan, kami juga akan memperdayakan ruang gudang, ruangan itu masih layak pakai untuk belajar, nantinya isi gudang yang kami pindahkan, nanti siswa pindah ke situ," ucapnya.
Berharap segera dibangun lagi
Kondisi tersebut, membuat pihak sekolah berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat membangun kembali ruang kelas yang hangus terbakar.
Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa di ruangan kembali dilaksanakan.
"Kami berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Disdik Majalengka untuk bisa segera menindaklanjuti kejadian ini."
"Sehingga, kami khususnya para siswa bisa belajar kembali menggunakannya ruangan seperti biasa," jelas dia.
Sebelumnya, Dedi menyampaikan, ruang kelas yang diketahui terbakar itu sehari-harinya digunakan oleh kelas 7a dan 7b.
Baca juga: Tak Sanggup Renovasi, Maysun Tinggal di Rumah Reot Beratap Bolong, Biasa Kehujanan dan Kepanasan
Ada sebanyak 64 siswa dari dua kelas tersebut.
"Siswa pada hari ini tetap belajar seperti biasa," katanya.
Disampaikan, bahwa perangkat mebel untuk kegiatan belajar mengajar di dua ruang kelas tersebut keseluruhannya terbakar.
Kendati demikian, pihaknya kini belum mengetahui jumlah kerugian material akibat peristiwa itu.
"Di dalam kelas itu ada mebeler siswa, dari meja, kursi, papan tulis dan lain-lain."
"Kalau kerugian sampai saat ini kita belum bisa menaksir, karena kita juga tidak ahli untuk menghitung seperti itu," ujarnya.
Damkar kerahkan 2 mobil pemadam
Damkar Satpol PP dan Damkar Majalengka langsung menerjunkan dua unit mobil damkar ke lokasi yang berada di Jalan Raya Kadipaten-Jatibarang itu.
"Tadi Alhamdulillah sekitar pukul 21.30 WIB api sudah bisa dipadamkan," kata Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Majalengka, Puja Gustian Anandi saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (27/7/2023).
Sementara camat Jatitujuh, Ikin Sodikin mengungkapkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Yang mana menyebabkan hangusnya sebuah gudang dan dua ruang kelas.
"Ada 3 ruangan yang ludes, 1 gudang dan 2 Ruang kelas," ucap Ikin.
Disampaikan dia, bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Namun akibat adanya 3 ruang yang ludes terbakar, kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.
"Kerugian akibat 3 ruang terbakar (gudang dan ruang kelas) diperkirakan mencapai Rp 250 juta dan dilaporkan tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Koordinasi terkait penyebab munculnya api
Pihaknya juga kini masih berkoordinasi dengan kepolisian terkait penyebab dan sumber api berasal.
"Titik sumber api belum diketahui, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian dan Damkar," jelas dia.
Sementara informasi yang beredar, sumber api berasal dari adanya aktivitas bakar-bakaran yang berada di lahan terbuka, samping gudang yang berada di belakang sekolah.
Saat itu, karena kondisi angin juga cukup kencang, api tiba-tiba merembet ke bagian gudang hingga terus membesar membakar dua ruang kelas.
Tersebar di media sosial
Adapun, peristiwa kebakaran kawasan sekolah itu sempat terekam di sejumlah kamera ponsel warga.
Beberapa video itu beredar di berbagai platform media sosial.
Terlihat di salah satu video, api membumbung tinggi hingga terdengar teriakan kepanikan warga.
Warga sempat bahu membahu dengan alat seadanya berusaha memadamkan api.
(TribunHealth.com/TribunJabar.id)