TRIBUNHEALTH.COM - Sosok Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia di Taiwan, Ciana, viral di media sosial.
Dia membuat pengakuan pernah tidur satu ranjang dengan sang majikan, bahkan tidak hanya sehari.
Dilansir TribunJatim.com, Ciana merupakan TKW Indonesia yang bekerja di Taiwan.
Naru-baru ini dia menceritakan pengalaman bekerjanya sebagai TKW yang bahkan harus rela tidur satu ranjang dengan majikan.
Pengakuan mengejutkan itu dia sampaikan melalui channel YouTube CianaNgomels, dikutip TribunTrends.com Rabu (26/7/2023).
Bukan berarti Ciana tak diberikan jatah terpisah, namun dia rela tidur satu ranjang karena alasan lain.
Baca juga: Ayah Minggat, Bocah 12 Tahun Jual Tahu Bulat Keliling agar Ibu Bisa Cuci Darah, Wagub Turun Tangan

Dia menyebut jarak kamar kosong dengan kamar majikan terlalu jauh.
Padahal tugasnya adalah mengurus sang majikan yang sudah lansia.
Ciana merasa repot jika harus bolak balik dari kamar ke tempat majikannya.
Selain itu, Ciana rela tidur satu ranjang karena sang majikan juga sudah kesulitan mengurus diri sendiri.
"Di sini lantai dua, cuma ada kamar 1, sedangkan akong di kamar (lantai) 2, sebenarnya di lantai bawah sama atas ada kamar kosong, tapi naik turun tangga repot," ungkapnya
Ciana sudah merawat Akong selama 6 tahun.
Selama kurun waktu itu, dia mengaku sudah beberapa kali harus tidur bersama Akong dalam ranjang yang sama.
Baca juga: MPLS atau Ospek SMP di Sukabumi Memakan Korban, Seorang Siswa Tewas Tenggelam di Sungai
"Aku betul tidurnya satu kamar sama Akong," kata Ciana dalam video.
"Aku kadang-kadang juga tidur sama kakek di ranjang ini," lanjutnya menjelaskan.
Pasalnya sang majikan terkadang sering sulit tidur.
Dia meminta Ciana untuk menjadi pendengar cerita panjangnya.
Ya, Ciana mengaku sang majikan memang mulai bersikap kekanak-kanakan.
"Aku kalo lagi momong dia itu, diajak ngobrol sama dia, maen-maen hp di sebelahnya dia, diajak tidur di sini," jelasnya.
Baca juga: Perawat Panti Asuhan di Taiwan Akhirnya Beberkan Kondisi Sha Wang, Siti TKI Punya Firasat Berbeda
Majikan sopan dan tak kurang ajar

Ciana menegaskan berani melakukan hal tersebut sebab majikannya selalu menjaga etika dan tak pernah berbuat tak senonoh kepada dirinya.
"Di sini tuh aman majikannya sopan nggak ada yang kurang ajar jadi mau tidur dimanapun aku aman," ungkapnya.
Dia mengatakan majikannya itu tidak pernah berbuat yang aneh-aneh sehingga Ciana pun merasa aman selama kerja di sana.
"Jadi jangan salah paham nggak semuanya pasien kita itu kurang ajar," tegasnya.
Selain Ciana, kisah para TKW juga sering mendapat sorotan.
Berita Sebelumnya: TKI Belasan Tahun Tak Digaji, Sudah Dianggap Meninggal oleh Keluarga

Nasib baik Ciana berbanding terbalik dengan nasib TKI asal Blora, Sri Naning Wahyu Kurniawati.
Dia tak digaji setelah belasan tahun bekerja di Arab Saudi.
Terhitung dia sudah bekerja sejak 2006 hingga 2019.
Dari kurun waktu 13 tahun tersebut Naning hanya mendapatkan gaji selama satu tahun saja.
Sementara 12 tahun sisanya hasil kerja kerasnya tidak berbuah apa pun.
Ia bahkan tak bisa menghubungi keluarganya di Blora hingga disangka sudah meninggal dunia.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Sosok Tribrata Putra Sambo, Anak Ferdy Sambo yang Lolos Seleksi Akpol 2023, Teruskan Jejak Ayah
Kabur setelah Belasan Tahun Terkurung
Selama bekerja di Arab Saudi, majikan melarang Naning untuk keluar rumah.
Hal ini membuat dirinya terisolasi dari dunia luar belasan tahun.
Dia pun tak pernah berjumpa dengan TKI lainnya.
Kendati demikian dia masih bersyukur tidak pernah diperlakukan secara kasar.
Rindu rumah, Naning memutuskan untuk kabur pada tahun 2019.
“Setelah saya kabur, saya ditangkap polisi karena tidak punya identitas."
"Sempat ditahan hingga 15 hari dan dikunjungi petugas dari KJRI untuk membantu kepulangan ke Indonesia,” ungkapnya.
Baca juga: Keluarga Syok, Jasad Petani yang Hilang Ditemukan dalam Perut Buaya Sepanjang 4 Meter
Hanya Dapat Gaji Satu Tahun
Naning mengaku hanya digaji pada tahun pertama saja.
“Tahun pertama saya sudah mendapatkan gaji dan bisa mengirimkan uang untuk orangtua."
"Namun sejak tahun kedua hingga 2019 belum pernah menerima gaji."
"Karena gajinya disimpan di bank oleh majikan saya,” ucapnya kepada Tribunjateng.com di rumahnya, Minggu (11/6/2023).
Dia pun berharap agar hasil jerih payahnya selama ini bisa diupayakan untuk dicairkan.
“Saya tidak ingin bantuan yang neko-neko dari pemerintah, saya cuma ingin gaji saya bisa dicairkan, diberikan,” ucapnya.
Naning berencana untuk memperbaiki rumahnya jika gajinya berhasil diuangkan oleh pemerintah.
Pasalnya nominal uang tersebut mencapai Rp360 juta lebih.
Baca juga: Pilu, Ibu di Pati Meninggal Sambil Memeluk Bayinya, 2 Anaknya yang Lain Lemas Merangkul Jasad Ibunda
Sudah Diikhlaskan Keluarga, Dianggap Meninggal
Orang tua Naning, Sulimin, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat putrinya pulang ke tanah air.
“Selama 12 tahun tanpa kabar, putus komunikasi."
"Kami sekeluarga sempat pasrah dan mengira anak saya sudah meninggal."
"Namun keajaiban karena kuasa Allah SWT telah terjadi," syukurnya.
"Akhirnya, kami dapat kabar kalau anak saya dipulangkan ke Indonesia."
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kepulangan anak saya,” ucapnya.
“Anak saya pulang dengan selamat sudah sangat bersyukur."
"Jika gajinya bisa diurus, ya Alhamdulillah."
"Semoga upaya ini berhasil," tambah Sulimin.
(TribunHealth.com)