TRIBUNHEALTH.COM – Insiden kanker paru termasuk rendah pada usia di bawah 40 tahun.
Tetapi meningkat sampai dengan usia 70 tahun.
Penderita kanker paru-paru yang menjalani pengobatan kemoterapi saat sudah stadium 4, memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan ke depan.
Untuk mengetahui mengenai masalah kesehatan paru-paru dan pernapasan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan.
Baca juga: Deretan Cara Mengatasi Sariawan pada Lidah yang Bisa Dilakukan di Rumah
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P lahir di Surakarta, 23 November 1989.

Sejak lahir hingga saat ini rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P berdomisili di Surakarta.
Bahkan dia menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis di Surakarta.
Adapun latar belakang pendidikan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ialah sebagai berikut:
- SMP Negeri 4 Surakarta (2002-2005)
- SMA Negeri 3 Surakarta program Akselerasi (2005-2007)
- Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2007-2012)
- Pendidikan spesialis program studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2017-2021)
Rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P tidak hanya bekerja di satu rumah sakit saja, ia menjadi Dokter Spesialis Paru di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet Riyadi.
Selain bekerja di beberapa rumah sakit, ia juga menjadi dosen di program studi pendidikan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di UNS.
Baca juga: Cara Mudah Menghilangkan Keputihan pada Area Kewanitaan
Terdapat beberapa organisasi yang dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ikuti, yaitu:
- Sie Ilmiah perhimpunan dokter paru cabang Surakarta
- Anggota pokja intervensi dan gawat napas-perhimpunan paru Indonesia
- Anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Surakarta

Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.
Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."
Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.
Pertanyaan:
Apa benar jika kemungkinan hidup penderita kanker paru sangat singkat dok?
Safri, Tinggal di Tuban.
Baca juga: Kronologi 2 Kecelakaan Kereta Api vs Truk Mogok Terjadi dalam Sehari, Ada di Semarang dan Lampung
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:
Jangan takut, saat ini pengobatan kanker paru sudah cukup maju, sudah cukup berkembang, juga bisa meningkatkan daya tahan hidup atau lama hidupnya juga bisa meningkat asal bisa ditata laksana dengan baik.
Tadinya, kalau kanker paru yang tidak diobati namun sudah terdiagnosis, sekitar 14-16 bulan.

Tetapi kalau di tata laksana dengan baik maka bisa meningkat diatas 5 tahun dimana sama dengan angka harapan hidup pada kanker yang lain.
Jadi memang cukup meningkat dibandingkan dengan tidak diobati sama sekali.
Baca juga: Cara Cek Bansos 2023, Klik Link cekbansos.kemensos.go.id sampai beasiswa.kemdikbud.go.id
Klik di sini untuk mengetahui referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.