TRIBUNHEALTH.COM – Kanker paru wajib untuk diwaspadai.
Terlebih Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat kanker paru-paru di Indonesia berada pada urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8 persen dari total kasus) pada tahun 2020.
Untuk mengetahui mengenai masalah kesehatan paru-paru dan pernapasan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan.
Baca juga: Deretan Cara Mengatasi Sariawan pada Lidah yang Bisa Dilakukan di Rumah
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P lahir di Surakarta, 23 November 1989.
Sejak lahir hingga saat ini rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P berdomisili di Surakarta.

Bahkan dia menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis di Surakarta.
Adapun latar belakang pendidikan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ialah sebagai berikut:
- SMP Negeri 4 Surakarta (2002-2005)
- SMA Negeri 3 Surakarta program Akselerasi (2005-2007)
- Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2007-2012)
- Pendidikan spesialis program studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2017-2021)
Baca juga: Kronologi 2 Kecelakaan Kereta Api vs Truk Mogok Terjadi dalam Sehari, Ada di Semarang dan Lampung
Rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P tidak hanya bekerja di satu rumah sakit saja, ia menjadi Dokter Spesialis Paru di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet Riyadi.
Selain bekerja di beberapa rumah sakit, ia juga menjadi dosen di program studi pendidikan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di UNS.
Terdapat beberapa organisasi yang dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ikuti, yaitu:
- Sie Ilmiah perhimpunan dokter paru cabang Surakarta
- Anggota pokja intervensi dan gawat napas-perhimpunan paru Indonesia
- Anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Surakarta

Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.
Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."
Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.
Pertanyaan:
Seberapa besar prevalensi kejadian kanker paru di Indonesia dok?
Reinpal, Tinggal di Bogor.
Baca juga: Cara Cek Bansos 2023, Klik Link cekbansos.kemensos.go.id sampai beasiswa.kemdikbud.go.id
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:
Pada laki-laki masih menduduki rangking pertama penyebab keganasan di Indonesia, begitu juga di dunia datanya hampir sama.
Kemudian untuk perempuan, kanker paru masih menduduki peringkat ketiga dibawahnya kanker payudara dan kanker rahim.
Tetapi perlu diingat, untuk kanker paru ini tingkat mortalitas atau tingkat kematiannya nomor satu dibandingkan dengan jenis kanker yang lain.

Jika misalnya kanker payudara atau kanker serviks terakhir masih lebih rendah untuk tingkat kematiannya, daya hidupnya lebih panjang.
Tetapi jika kanker paru ini terdiagnosis kemudian tidak dilakukan tata laksana dengan baik, maka daya tahan hidupnya sangat rendah dibandingkan dengan kanker yang lain.
Baca juga: Ini Alasan Pakar Tak Rekomendasikan Pemakaian Handuk untuk Wajah, Lebih Baik Biarkan Kering Alami
Klik di sini untuk mengetahui referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.