TRIBUNHEALTH.COM – Terdapat beragam macam faktor risiko yang memengaruhi kanker paru-paru.
Misalnya seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan mengonsumsi rokok, riwayat penyakit paru, riwayat keluarga, serta jenis pekerjaan.
Untuk mengetahui mengenai masalah kesehatan paru-paru dan pernapasan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P merupakan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan.
Baca juga: PNS Banyak Cuan Pada Juli 2023, Dapat 2 Tunjangan Usai Tukin Naik hingga Terima Rp 47 Juta

dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P lahir di Surakarta, 23 November 1989.
Sejak lahir hingga saat ini rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P berdomisili di Surakarta.
Bahkan dia menempuh pendidikan hingga menjadi seorang dokter spesialis di Surakarta.
Baca juga: Twitter Down Bikin Pengguna Mengeluh, Elon Musk Sebut Twit Dibatasi, Diduga AI Sedot Data Pengguna
Adapun latar belakang pendidikan dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ialah sebagai berikut:
- SMP Negeri 4 Surakarta (2002-2005)
- SMA Negeri 3 Surakarta program Akselerasi (2005-2007)
- Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2007-2012)
- Pendidikan spesialis program studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2017-2021)
Rupanya dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P tidak hanya bekerja di satu rumah sakit saja, ia menjadi Dokter Spesialis Paru di RS UNS, RS Triharsi, dan RS Slamet Riyadi.
Selain bekerja di beberapa rumah sakit, ia juga menjadi dosen di program studi pendidikan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di UNS.
Baca juga: VIRAL Wanita Bercadar Jadi Imam Shalat & Klaim Bisa Hapus Dosa, Usai Viral Kini Klarifikasi
Terdapat beberapa organisasi yang dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P ikuti, yaitu:
- Sie Ilmiah perhimpunan dokter paru cabang Surakarta
- Anggota pokja intervensi dan gawat napas-perhimpunan paru Indonesia
- Anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Surakarta

Tidak hanya aktif berorganisasi, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P juga aktif dalam berbagai pelatihan kursus.
Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."
Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.
Baca juga: Biodata Ashanty, Istri Anang Hermasnyah Keterima S3 di UNAIR, Deg-degan Ambil Jurusan Ini
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.
Pertanyaan:
Faktor risiko apa saja yang mungkin bisa meningkatkan seseorang mengalami kanker paru dok?
Nala, Tinggal di Madiun.
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:
Faktor risikonya yang pertama mungkin kita sudah tahu, yaitu perokok baik perokok aktif maupun perokok pasif.
Baca juga: VIRAL Asisten Artis Gelar Pernikahan Mewah, Majikan Biayai Gaun Pengantin Rp 100 Juta
Jadi dua-duanya bisa menyebabkan kemungkinan lebih tinggi ke arah kanker paru.
Selain itu juga bisa disebabkan karena masalah pekerjaan.

Ada beberapa pekerjaan tertentu yang menyebabkan individu tersebut lebih rentan terkena kanker.
Misalnya bekerja di industri atau pertambangan seperti asbes, batubara, dan industri pengolahan bahan kimia.
Baca juga: Rupanya Virus Penyebab Demam Berdarah Memecahkan Trombosit, Akibatnya Penderita Mudah Pendarahan
Paparan yang bertahun-tahun membuat populasi tersebut rentan untuk tumbuh menjadi populasi yang mudah terkena kanker paru.
Klik di sini untuk mengetahui referensi kanker paru lebih luas.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.