TRIBUNHEALTH.COM - Berhubungan melalui anus alias anal seks memang salah satu variasi berhubungan intim.
Padahal dari segi kesehatan anal seks cukup berisiko.
Umumnya banyak orang yang melakukan anal seks untuk menghindari terjadinya kehamilan.
Menurut dr. Binsar, hal ini terjadi karena keingintahuan orang-orang yang memiliki perilaku seks padahal hal ini berisiko.
Baca juga: VIRAL Pernikahan Mewah, Calon Suami Beri Mahar Rp 190 Miliar, Dapat Rumah Glamour
"Saya katakan berisiko kenapa, orang yang berorientasi seksnya sejenis dihentikan dengan adanya HIV," tandas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Perlu diingat bahwa penyakit HIV ini tidak ada obatnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 17 November 2023.

"Antiretroviral cuman menidurkan. Nah, lalu menjadi pertanyaan anal seks ini sehat nggak?," tanya dr. Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Menurutnya, banyak sekali pertanyaan terkait pasangan yang memiliki perilaku anal seks.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menegaskan bahwa anal bukanlah tempat untuk seks dan bukanlah organ seksual.
Perlu menjadi informasi bahwa anal merupakan organ pencernaan dan tempat pembuangan kotoran.
Baca juga: VIRAL Pria Gaya Sederhana Bangun Rumah Rp 5 M di Tengah Kuburan, Ternyata Belum Menikah
Pada anal seks tidak ada selaput lendir sehingga tidak bisa terjadi pembasahan.
Saat melakukan hubungan seksual anal seks pasti akan mengalami nyeri karena tidak ada pembasahan.
Selain tidak adanya pembasahan, bagian anal tidaklah seperti vagina yang elastis.
Sehingga bisa dibayangkan jika anal seks ini tentu akan merusak.
Baca juga: VIRAL Video Remaja Dianiaya & Dibully, Pelaku Suruh Cium Kaki hinggaa Tendang Kepala
Lubang anus akan mengalami perlukaan.
Begitu lubang anus terluka, maka yang terjadi adalah mengalami suatu penyakit.
Berdasarkan penuturan dr. Binsar, penyakit yang mudah terjadi adalah infeksi kuman.

"Masuk dia ke lubang anus, bikin luka di lubang anus si wanita. Prianya berimprove anal seks, luka analnya. Lalu dia pembuangan, feses penuh dengan kuman," kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Bisa kita bayangkan apa yang terjadi, bisa infeksi sisi wanitanya," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: VIRAL Cinta Lama Bersemi Kembali, Pasangan Ini Rujuk setelah 21 Tahun Cerai, Berawal dari Facebook
"Lubang anus itu apa bersih, lubang anus itu bagian usus besar, bersih nggak dia, tidak. Ada feses di situ nempel di sekitar dinding dalamnya. Dimasukin penis kalau ada kuman dia masuk di situ," jelas dr. Binsar.
Untuk mensiasati lubang anus yang kering, banyak pelaku anal seks yang menggunakan gel atau pelicin.
"Vaseline itu hanya pelicin doang, kembali saya bilang akan terjadi transmisi kuman," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa anal seks bukanlah perilaku sehat.
Menurutnya, yang salah adalah mindset.
Baca juga: Heboh Penemuan Mumi Berusia 1500 Tahun Pakai Sepatu Mirip Adidas, Bukti Adanya Penjelajah Waktu?
Seks yang sehat adalah pria dan wanita dimana melakukan penetrasi dengan memasukkan penis ke dalam vagina.

"Mau wanitanya di atas kek, mau prianya di atas kek, mau dari belakang katanya doggy style kek," pungkas dr. Binsar.
"Tapi kalau sebagai dokter ditanya, bagaimana nih. Kalau wanitanya ingin orgasme yang paling bagus adalah female on top," tutur dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Hadir di Upacara Pelantikan Kades Kabupaten Bangkalan, Sosok Istri Kades Ini Paling Menonjol
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 17 November 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.