TRIBUNHEALTH.COM - Kentut merupakan aktivitas normal yang terjadi pada setiap orang.
Namun bagaimana jika seseorang sering kentut dan berbau menyengat?
Beberapa orang mungkin khawatir hal ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu.
Apa lagi kentut yang berbau menyengat sudah pasti membuat orang lain yang berada di sekitar menjadi tak naman.
Namun, narasumber Daily Mail, Dr. Martin Scurr, mengatakan sering kentut dan berbau menyengat tak selalu menjadi masalah.
Terkadang hal ini justru menjadi tanda bahwa sistem metabolisme tubuh sedang bekerja.
Hal itu dia sampaikan ketika menjawab pertanyaan pembaca di kanal Good Health Daily Mail.
Baca juga: 6 Tanda Kehamilan yang Bisa Bikin Malu, Sering Kentut hingga Ngompol saat Bersin dan Tertawa

"Suami saya menderita perut kembung selama beberapa waktu tetapi semakin memburuk selama beberapa bulan terakhir. Dia tidak makan buah dan sayuran dalam jumlah berlebihan. Bisakah Anda menyarankan langkah apa pun yang dapat kami ambil untuk menyelesaikan ini?," tulis penanya.
Terkait hal ini, Dr. Martin Scurr menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki gas dalam tubuh.
Gas itu diproduksi oleh mikroba usus kita saat memecah makanan, dan sebagian besar gas harus dikeluarkan pada saat perut kembung.
"Mengeluarkan angin hingga 20 kali sehari dianggap normal," catatnya.
"Tapi Anda mengatakan dalam surat Anda yang lebih panjang bahwa baunya menyengat. Penyebab utama perut kembung bau adalah gas hidrogen sulfida, yang berbau seperti telur busuk," paparnya.
Baca juga: Ada Beberapa Tipe Kentut yang Ditimbulkan Tubuh, Kenali Arti Kesehatan di Baliknya

Namun berdasarkan penelitian, komponen angin ini sebenarnya baik untuk kita.
"Sebuah studi dalam jurnal Nature Microbiology yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan bahwa hidrogen sulfida meningkatkan kesehatan lapisan usus."
"Sebelumnya ditemukan bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel dari kerusakan; itu juga mendorong resistensi yang lebih besar terhadap infeksi tertentu."
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa beberapa makanan memang mengandung lebih banyak belerang, yang dipecah menjadi hidrogen sulfida oleh bakteri di usus.
Membatasi makanan tersebut sampai batas tertentu dapat membantu mengatur produksi gas.
Baca juga: Terlalu Sering Makan Daging Merah Bisa Mengundang Penyakit, Diabetes hingga Penyakit Jantung

"Ini termasuk daging, ayam, telur dan sayuran seperti kol, daun bawang, brokoli, bawang merah dan bawang putih," rincinya.
"Tentu saja, ini hanyalah jenis makanan yang membantu memberi makan bakteri baik di usus, jadi Anda tidak ingin menghilangkannya sama sekali."
"Saya menyarankan agar perlu diingat bahwa masalah memalukan yang dialami suami Anda mungkin sebenarnya memberinya keuntungan dalam hal kesehatannya. Mungkin, mengetahui hal ini dapat membantu mengubah sikap Anda terhadapnya," pungkasnya.