TRIBUNHEALTH.COM - PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita pada usia reproduksi.
PCOD terjadi ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal.
Kondisi ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon yang akhirnya menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
PCOS kerap kali dikenal menyerang wanita dengan usia dewasa.
Meskipun begitu, PCOS ini juga dapat menyerang para remaja, karena itu pentingnya untuk mengetahui gejala dari PCOS ini.
Baca juga: Alami Menstruasi Lebih dari Satu Bulan? dr. Henry Jerikho Paparkan Penyebabnya

Baca juga: 3 Faktor Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi, Faktor Hormon hingga Stres, Begini Ulasan dr. Henry
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ronny Adrian, Sp.OG memberikan penjelasan mengenai gejala PCOS dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
dr. Ronny Adrian, Sp.OG paparkan gejala terjadinya PCOS pada wanita.
1. Peningkatan hormon androgen
Gejala PCOS yang pertama adalah adanya gangguan hormonal reproduksi pada wanita.
Kondisi ini ditandai dengan adanya gangguan fungsi hormon hiperandrogen.
Androgen adalah terjadinya peningkatan hormon laki-laki, yang seharusnya hormon ini banyak dimiliki oleh laki-laki.
Baca juga: Kanker Serviks Bisa Disebabkan Virus HPV, Gejalanya Termasuk Pendarahan Berat saat Menstruasi
Akan tetapi pada kasus PCOS ini ternyata hormon androgen lebih tinggi dibandingkan dengan hormon perempuannya, yang bernama hormon estrogen.
Karena adanya gangguan tersebut, tumbuhlah berbagai kelainan.
Salah satu kelainan dari hormon androgen ini adalah banyak tumbuh bulu seperti bulu kumis, bulu jambang, bulu kaki, dan bulu tangan.
Kondisi ini tidak seperti pada wanita pada umumnya.
Baca juga: Waktu yang Tepat Melakukan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri adalah 7-10 Hari Setelah Menstruasi

Baca juga: Lakukan SADARI Satu Bulan Sekali setelah Menstruasi sebagai Bentuk Mencintai Diri Sendiri
2. Adanya gambaran polycystic ovarium
Ovarium adalah hormon reproduksi wanita atau sel telur yang memiliki dua fungsi.
Pertama adalah sebagai fungsi hormon.
Kedua adalah sebagai fungsi reproduksi, artinya untuk mengeluarkan ovarium agar dapat bertemu dengan sperma supaya bisa terjadi pembuahan.
Baca juga: Begini Cara Membedakan Perubahan Suana Hati Akibat Menstruasi atau Menderita Bipolar
3. Gangguan ovulasi
dr. Ronny Adrian, Sp.OG menjelaskan, gangguan ovulasi ialah tidak subur atau tidak terjadi siklus menstruasi secara normal.
Diketahui, normalnya menstruasi terjadi pada 24 hari hingga 38 hari.
Menurut penelitian yang dilakukan pada penderita PCOS, siklus menstruasi pada penderita PCOS terjadi di bawah 24 hari atau lebih dari 28 hari.
Baca juga: Menstruasi Tidak Teratur Menyebabkan Sulit Hamil? Ini Kata dr. Nana Sarnadi,Sp.OG, MMRS

Baca juga: dr. Nana Sanadi Sp.OG Paparkan Jenis-jenis Gangguan Menstruasi Tidak Teratur
Artinya dalam satu tahun, penderita PCOS mengalami siklus menstruasi kurang dari delapan kali.
Sehingga sulit untuk menentukan waktu subur pada wanita tersebut.
Menurut dr. Ronny Adrian, Sp.OG, waktu subur sangat penting bagi wanita yang sudah menikah.
Pasalnya waktu subur berfungsi dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami istri supaya menghasilkan keturunan.
Baca juga: 3 Tips Membentengi Diri Supaya Tidak Terjerumus ke dalam Seks Bebas, Berikut Ulasan dr. Clarin Hayes
Berikut ini terdapat produk untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi , dr. Ronny Adrian, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)