TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung dikenal sebagai jenis penyakit yang kerap merenggut nyawa.
Kondisi ini bisa semakin memburuk jika penderita juga memiliki penyakit penyerta yang lain.
Oleh karena itu, penting sekali memahami kondisi kesehatan agar dapat terhindar dari penyakit jantung.
Baca juga: Tanda Paru-paru Belum Sembuh dari Covid-19, Merasa Sesak Napas meski Pemeriksaan Jantung Normal
Untuk mengupayakannya, ada sejumlah cara efektif yang bisa dilakukan.
Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat sesuai dari anjuran dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali, pola hidup sehat ini yang dimaksud adalah memperbaiki pola makan.
Untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh, klik disini
Yakni dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur dan makanan yang direbus.
Selain itu biasakan mengurangi mengonsumsi daging merah dan digantikan dengan memperbanyak konsumsi ikan.
Di samping itu juga tetap jalani olahraga secara rutin, dengan demikian bisa membantu terhindar dari penyakit jantung.
Baca juga: Pijat Setelah Berolahraga Apakah Tindakan Tepat? dr. Bobby Nelwan Sp.OT Sampaikan Tanggapannya
Upayakan menyediakan waktu berolahraga minimal 30 menit dalam sehari dengan frekuensi 3 sampai 5 kali dalam seminggu.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
Meski termasuk penyakit serius, namun sebenarnya penyakit jantung masih bisa diantisipasi.
Salah satunya dengan mengenali faktor risiko penyakit jantung yang masih dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
Ada sejumlah indikator yang masuk golongan faktor risiko yang bisa dikendalikan.
Antara lain:
- Hipertensi
- Diabetes
Baca juga: Mengandung Karbohidrat yang Cukup Tinggi, Bolehkan Penderita Diabetes Konsumsi Kurma?
- Kolesterol
- Faktor genetik.
Untuk mengendalikan berbagai faktor di atas bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan menyangkut pada usia dan jenis kelamin.
Pasien laki-laki dan berusia di atas 40 tahun menduduki risiko lebih tinggi terkena jantung.
"Jadi laki-laki di atas 40 tahun adalah faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan," ucap Lenda.
Oleh karena itu laki-laki memiliki risiko 2 kali lebih tinggi daripada perempuan untuk terkena penyakit jantung koroner
Di antara berbagai penyakit jantung yang ada, paling banyak diderita masyarakat ialah penyakit jantung koroner.
Baca juga: Pasien dengan Penyakit Jantung Bawaan Apakah Harus Mengonsumsi Obat Secara Rutin?
Adapun berbagai jenis penyakit jantung yang ada, misalnya:
- Penyakit jantung koroner
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung
- Gangguan katup jantung
- Gangguan otot jantung
Tekan Kasus Penyakit Jantung
Jantung adalah salah satu organ yang paling penting pada tubuh.
Baca juga: Sering Ngos-ngosan setelah Olahraga hingga Dada Terasa Nyeri, Waspada Tanda Penyakit Jantung
Mengingat jantung memberikan suplai makanan dan oksigen pada seluruh organ tubuh.
Apabila ada gangguan di jantung maka akan memberikan dampak pada organ yang lain.
Misalnya paru-paru dan ginjal yang mudah mengalami keluhan pada penderita penyakit jantung.
Untuk itu penting sekali menerapkan pola hidup yang sehat untuk mencegah penyakit jantung datang.
Lena mengatakan, prevalensi kejadian penyakit jantung masih cukup tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Karena itu penyakit jantung menyebabkan kematian terbanyak bagi masyarakat dari penyakit tidak menular.
Baca juga: Mengenal Tes EKG untuk Mendiagnosis Penyakit Jantung, Berikut Ulasan dr. R. Azimar Farhani
"Dari keseluruhan penyakit jantung, penyakit jantung koroner yang paling banyak menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab kematian penduduk di seluruh dunia," sambungnya.
Penderita penyakit jantung koroner memiliki sejumlah faktor risiko yang bisa dikendalikan maupun tidak bisa dikendalikan.
Untuk menekan kasus jantung koroner ini, para dokter selalu memberikan edukasi agar kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Terlebih bagi para masyarakat yang menderita penyakit jantung agar kondisinya semakin tidak memburuk.
Penjelasan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)