TRIBUNHEALTH.COM - Untuk mengetahui seseorang memiliki penyakit jantung atau tidak pentingnya untuk melakukan pemeriksaan jantung sejak dini atau check up.
Menurut penuturan dr. Bayushi Eka Putra, pemeriksaan jantung dapat dilakukan mulai dari usia 20 tahun ke atas.
Pemeriksaan jantung untuk mendeteksi penyakit jantung dan tentunya akan berbeda-beda setiap individu dan tidak bisa disamakan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.
Baca juga: Tak Hanya Menyerang Orangtua, Penyakit Jantung Koroner Kini Juga Menyerang Usia Muda

Baca juga: Meskipun Terkadang Tidak Bergejala, Berikut Kenali Gejala Khas dari Penyakit Jantung Koroner
Untuk usia 20 tahun hingga 30 tahun, pemeriksaan jantung yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Tensi
dr. Bayushi Eka Putra menuturkan, pemeriksaan tensi adalah pemeriksaan utama yang pasti dilakukan.
Untuk usia 20 tahun hingga 30 tahun, tensi dikatakan normal jika berada dalam range 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
Angka tensi tersebut dikatakan normal jika pasien tidak memiliki keluhan apapun.
Sedangkan untuk usia di atas 50 tahun, range normal tensi hingga 130/85 mmHg, namun jika tensi berada di atas range tersebut harus diwaspadai.
dr. Bayushi Eka Putra menyampaikan, jika tekanan darah pada usia 50 tahun ke atas di atas 130/85 mmHg, maka akan dianjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup pada pasien.
Baca juga: Fakta Serangan Jantung pada Wanita, Gejalanya Dapat Berbeda dari Pria

Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Jantung Pada Anak hingga Faktor Risikonya Menurut Pemaparan dr. Azimar
Perubahan gaya hidup dapat dimulai dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga lebih sering lagi.
Selain itu, dr. Bayushi Eka Putra imbau untuk mengurangi asupan garam.
Apabila sudah melakukan perubahan gaya hidup dan tekanan darah masih saja tinggi, maka harus konsumsi obat.
Menurut dr. Bayushi Eka Putra, tidak semua pasien yang terdeteksi memiliki penyakit kardiovaskuler harus minum obat.
"Terdapat beberapa kasus memang seperti itu, kita case by case."
"Kalau pasien mulai konsumsi obat, maka obat tersebut harus dikonsumsi seumur hidup."
"Pasien harus konsumsi obat seumur hidup jika memiliki masalah darah tinggi, konsumsi obat tersebut untuk mengontrol tekanan darah tersebut."
Baca juga: Mitos atau Fakta Kopi Tak Baik untuk Kesehatan Jantung? Ini Kata dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP., FIHA

Baca juga: dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP., FIHA Bagikan Tips Menjaga Kesehatan Jantung
"Namun jika obat tersebut berhenti dikonsumsi, biasanya tekanan darah akan naik lagi."
"Karena itu, biasanya dokter memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperbaiki gaya hidupnya."
"Jika dengan memperbaiki gaya hidup dapat membaik, dokter bisa pertimbangkan tanpa obat."
"Tapi itu untuk masing-masing pasien berbeda ya, seperti misalnya pasien hipertensi menentukannya tidak hanya satu kali periksa, bahkan bisa dua kali periksa."
"Jadi penegakan diagnosis itu tidak segampang itu, tidak segampang itu kita memvonis darah tinggi," jelas dr. Bayushi Eka Putra.
Berikut ini terdapat referensi vitamin guna untuk meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Ketahui Sederet Gejala Penyakit Jantung, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP Sebut Ada 3 Keluhan yang Khas

Baca juga: Dokter Bagikan Tanda-tanda sebelum Seseorang Mengalami Serangan Jantung, Simak Uraiannya Berikut
2. Kolesterol
Pemeriksaan lain yang akan dilakukan pada usia 20 tahun ke atas adalah kolesterol.
Menurut dr. Bayushi Eka Putra, pemeriksaan kolesterol akan dilakukan dengan cara mengambil darah.
Hasil dari pengambilan darah tersebut akan menunjukkan hasil LDL, HLD, trigliserida, dan kolesterol total.
Dengan hasil tersebut, dokter bisa mendapatkan empat data yang dibutuhkan guna untuk menilai risiko dari kondisi pasien tersebut seperti apa.
Baca juga: Waspada, Gaya Hidup Banyak Duduk dan Tidak Melakukan Aktivitas Fisik Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Baca juga: Mengenal Tes EKG untuk Mendiagnosis Penyakit Jantung, Berikut Ulasan dr. R. Azimar Farhani
3. EKG
Pemeriksaan ketiga yang dapat dilakukan adalah rekam jantung atau EKG.
dr. Bayushi Eka Putra menyebutkan, rekam jantung biasanya akan digunakan sebagai skrining awal saja.
Jika hasil dari pemeriksaan ketiganya aman, berarti kesehatan jantung juga aman.
Namun, jika dideteksi ada sesuatu dari pemeriksaan tersebut, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lebih lanjut.
"Usia 30 tahun ke atas biasanya pemeriksaan dasarnya akan sama, namun biasanya akan ditambahkan dengan pemeriksaan gula dan pemeriksaan treadmill test."
"Pemeriksaan gula dan treadmill test dilakukan hingga usia 50 tahun."
"Jika usia 60 tahun ke atas, mungkin kita harus lebih hati-hati lagi jangan gunakan treadmill, karena biasanya kakinya sudah tidak kuat, lututnya sudah sakit, jadi harus lebih memperhatikan pasien," tutur dr. Bayushi Eka Putra.
Baca juga: Kenali 10 Tanda Masalah Jantung Berikut Ini, Dokter Tegaskan Bisa Menyerang Segala Usia
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribunnews program Sapa Dokter.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)