Breaking News:

Adakah Tes Campak bagi Ibu Hamil? dr. Sindy Atmadja, M.Ked Ped, Sp.A. Menjawab

Vaksinasi campak sangat penting dilakukan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap penyakit campak atau rubella.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
nakita.grid.id
Ilustrasi ibu hamil yang sedang konsultasi dengan dokter 

TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi campak sangat penting dilakukan untuk membangun kekebalan tubuh terhadap penyakit campak atau rubella.

Untuk itu vaksinasi campak wajib dilakukan bagi setiap orang, baik usia anak-anak maupun dewasa.

Pasalnya, jika seseorang sudah terkena campak maka bisa sangat berbahaya terutama bila terjadi pada ibu hamil.

Baca juga: Infeksi Covid-19 Dapat Berikan Perlindungan dari Infeksi Ulang, Sama Seperti 2 Dosis Vaksin mRNA

Karena hal tersebut sebagai langkah antisipasi, perlu dilakukan tes campak bagi ibu hamil.

Tes campak pada ibu hamil ini dilakukan dengan memeriksa antibodi.

Guna menjaga kondisi kesehatan ibu hamil, klik disini 

Bukan campak klasik, pemeriksaan ini biasanya hanya berfokus pada jenis campak jerman (rubella) saja.

"Kita fokuskan ke situ (campak jerman) karena mempunyai efek yang berat kepada janin, beda dengan campak," ucap dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.

Manfaat Vaksin MR

Ilustrasi vaksinasi MR
Ilustrasi vaksinasi MR (freepik.com)

MR merupakan singkatan dari Measles (campak) Rubella (campak jerman). Imunisasi ini memberikan kekebalan pada campak dan campak jerman.

2 dari 4 halaman

Vaksin MR telah diwajibkan dari pemerintah untuk digunakan, bahkan juga disubsidi.

"Termasuk diwajibkan oleh pemerintah, disubsidi oleh pemerintah jadi gratis diberikan dari layanan kesehatan," ungkap Sindy.

Baca juga: Adakah Kelompok Rentan yang Tidak Disarankan Vaksin HPV kecuali Ibu Hamil? dr. Theressia Menanggapi

Perlu diketahui, vaksinasi MR bisa menimbulkan efek samping. Dampak ini merupakan hal yang umum terjadi karena masuk sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Seorang anak yang sudah mendapatkan imunisasi MR, kemungkinan akan mengalami demam dengan persentase 60 - 70 persen.

Demam ini bisa dalam kategori rendah hingga tinggi, tergantung dengan respon tubuh setiap anak.

Ilustrasi anak yang mengalami demam
Ilustrasi anak yang mengalami demam (health.kompas.com)

Tak hanya demam, anak yang sudah mengikuti imunisasi juga akan mengalami bengkak dan rasa nyeri pada area suntikan. Lalu diikuti ruam merah setelah memasuki hari ke 3.

Jika mulai mengalami gejala ruam, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Manfaat Imunisasi Campak

Seorang anak yang mengalami penyakit campak harus ditangani dengan tanggap pasalnya penyakit ini cukup berbahaya.

Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa

Terlebih jika belum pernah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya, maka gejala bisa mudah memberat.

3 dari 4 halaman

Berbeda jika anak telah mendapatkan imunisasi campak, maka gejalanya sangat ringan.

"Kalau sudah diimunisasi biasanya gejalanya sangat ringan, nggak klasik lagi," ungkap Sindy.

Ilustrasi vaksinasi MR
Ilustrasi vaksinasi MR (grid.id)

Sejumlah gejala yang bisa ditemui yakni:

- Tidak ada demam, jika ada hanya berkisar 37,5 - 38 derajat celcius

- Ruamnya tidak mudah menyebar

Baca juga: Pemberian Bedak Tabur pada Ruam atau Area Kulit yang Terasa Gatal Apakah Diperbolehkan?

- Tidak terlalu lemas

- Jarang terjadi komplikasi (hingga paru dan otak).

Untuk itu Sindy menghimbau agar seluruh anak mendapatkan imunisasi campak.

"Jadi penting sekali untuk dilakukan imunisasi campak ini karena jauh sekali perbedaan gejala yang dialami," imbau Sindy.

Perbedaan Campak dan Rubella

Rubella
Rubella (Freepik.com)
4 dari 4 halaman

Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.

Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.

Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, dr. Hari Purwanto, Sp.DV Paparkan Perbedaan Campak Biasa dengan Campak Jerman

"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.

Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.

Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.

Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.

Ilustrasi penderita campak yang menular
Ilustrasi penderita campak yang menular (pontianak.tribunnews.com)

"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.

Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.

Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:

- Jantung

Baca juga: Waspada Komplikasi Campak, Kenali Gejalanya Mulai dari Demam hingga Muncul Bintik Kemerahan di Kulit

- Kebutaan

- Tuli.

Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.

Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.

Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comibu hamildr. Sindy AtmadjacampakVaksinasiimunisasiRubella
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved