TRIBUNHEALTH.COM - Penderita asma tentunya harus mengetahui penggunaan obat asma.
Kita tahu proses asma itu karena ada hiperaktivitas pada saluran nafas dan proses radang yang kronik, maka obat asma itu ada yang dikatakan berfungsi sebagai pelega daripada saluran nafas kita.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Hj. Sukarti, Sp.PD., M.Kes menyampaikan tanggapannya melalui tayangan YouTube Tribun lampung News Video.
Baca juga: Penderita Asma Perlu Memahami dan Mengidentifikasi Faktor Pencetus, Simak Penuturan Dokter
"Sering ya dengan pasien-pasien biasanya 'dok saya menggunakan obat semprot itu, atau saya beli asma soho, beli teosal dan ke puskesmas diberi salbutamol dok enak'. Itu semua masuk golongan obat untuk pelega," ujar dr. Hj. Sukarti
Apabila hanya menggunakan obat pelega saja, berarti proses radang yang terus menerus belum kita kontrol.
Enak, lega hanya sesaat saja, padahal proses radang itu masih terus berlangsung.
Jika proses radang tersebut terus berlangsung dan sel radang merusak saluran nafas kita, maka saluran nafas kita tidak elastis lagi dan terjadi perubahan bentuk juga struktur.
Baca juga: Asma Termasuk Penyakit Keturunan atau bisa Disebabkan Karena Pola Hidup dan Pola Makan Kurang Baik?
Yang tadinya asma bisa bersifat reversible, nanti menjadi irreversible (tidak bisa kembali ke bentuk semula.
"Asma sebetulnya kalau masih ringan, belum berat dan tidak terjadi remodeling perubahan bentuk dan struktur daripada saluran nafas ada yang mengatakan saat sesak hanya diam, istirahat dan menghisap minyak kayu putih saja sudah lega," kata dr. Hj. Sukarti
"Jangan sampai pasien asma itu jatuh ke asma yang berat." imbuhnya
Baca juga: dr. Hj. Sukarti, Sp.PD Sampaikan Penyebab Asma dan 3 Hal yang Terjadi pada Saluran Nafas
Fungsi dari penggunaan obat secara rutin, teratur, adanya pelega dan pengontrol tujuannya adalah agar asma terkontrol dengan baik dan tidak jatuh pada asma yang berat atau tidak sering kambuh.
"Kalau asma sering kambuh, nanti efeknya akan terjadi penurunan daripada fungsi paru. Karena fungsi paru secara fisiologis dengan bertambahnya umur di atas 50 tahun nanti juga akan turun," timpal dr. Hj. Sukarti
Tanda-tanda penurunan fungsi paru ialah cepat lelah dan cepat capek.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr. Hj. Sukarti, Sp.PD., M.Kes. Seorang dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek dan RS Bumi Waras Bandar Lampung
(TribunHealth.com/PP)