lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai umat muslim, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan sebuah kewajiban.
Biasanya ibadah puasa dilaksanakan selama 30 hari berturut-turut.
Saat puasa, umat muslim akan menahan lapar dari terbit hingga tenggelamnya matahari.
Dalam keseharian diperlukan asupan nutrisi dari makanan sebanyak tiga kali, namun saat puasa hanya diperbolehkan konsumsi makanan setelah berbuka hingga sahur.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 24 Maret 2023.
Mengontrol asupan yang masuk merupakan pilihan yang tepat agar tetap berenergi selama menjalankan puasa.
Baca juga: drg. Ikbal Berpesan untuk Konsumsi Makanan yang Kaya Serat saat Puasa Guna Menjaga Kesehatan Gigi
Baca juga: Mengenal Metode Pembersihan Karang Gigi yang Aman Dilakukan dan Tidak Akan Membatalkan Puasa
Hal ini juga berlaku untuk ibu hamil yang melakukan puasa.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG menerangkan jika makanan yang dianjurkan adalah makanan yang tidak terlalu manis, banyak mengonsumsi buah-buahan, makanan yang kaya vitamin dan serat, serta susu.
Salah satu menu yang wajib dikonsumsi ibu hamil ketika berbuka puasa dan sahur adalah karbohidrat kompleks, contohnya seperti gandum.
Olahraga yang bisa dilakukan ibu hamil saat puasa
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi, ibu hamil juga boleh melakukan olahraga.
Namun olahraga yang dilakukan tergantung kondisi dari ibu hamil.
Baca juga: Saat Puasa Tetap Bisa Melakukan Scaling, Dokter Gigi Akan Berikan Pelayanan Agar Puasanya Tak Batal
Baca juga: Adakah Solusi Lain untuk Mengatasi Hiperhidrosis sampai Menimbulkan Bau Selain Botox dan Operasi?
"Jadi kalau ibu hamil kira-kira makan sahurnya ini sudah banyak, cukup, dan vitaminnya cukup, pagi harinya bisa dicoba dengan olahraga yang kecil. Jadi latihan tidak terlalu berat misalnya dengan jalan kaki," jelas Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.
Dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki maka akan meningkatkan sirkulasi darah dari ibu dan akan membantu metabolisme ibu hamil.
Pesan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG untuk para ibu hamil saat menjalankan puasa
Ketika seorang ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, maka perlu memastikan apakah kondisinya normal.
Apabila merasa kondisi tubuhnya tidak normal, misalnya terdapat keluhan pusing, mual, dan muntah, seyogyanya ibu hamil menunda puasanya.
Dokter berpesan agar ibu hamil tetap mempertimbangkan faktor-faktor pemberat.
"Ibu hamil itu tidak hanya murni hamil tapi bisa saja seorang ibu hamil ada penyakit penyertanya, misalnya ada DM (Diabetes Melitus), hipertensi atau penyakit yang lain perlu dipertimbangkan untuk berpikir ulang ketika hendak puasa," tambah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.
Baca juga: Hasil Maksimal dari Vagina Tightening Ditentukan dari Pasien, Begini Penjelasan dr. Irmadani Intan
Baca juga: Tumor Otak yang Ketahuan Lebih Awal dan Segera Ditangani Bisa Sembuh Seperti Semula
Paling penting adalah tetap semangat hendak berpuasa dan mempersiapkan puasanya baik saat sahur atau saat buka puasa.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi susu ibu hamil yang aman dikonsumsi saat puasa.
Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Puasa Sehat edisi 24 Maret 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
