TRIBUNHEALTH.COM - Kepala yang sering merasa pusing dan sakit kepala bisa menjadi suatu tanda dari gangguan saraf ataupun penyakit.
Perlu menjadi informasi jika sistem saraf manusia mengontrol hampir semua fungsi tubuh.
Apabila saraf terganggu maka bisa menyebabkan pengidapnya pusing dan kehilangan keseimbangan.
Dalam membedakan gejala pusing dan sakit kepala, maka sobat sehat perlu memahami definisi dari kedua kondisi ini.
"Mungkin teman-teman ini kan juga nggak bisa melihat isi kepala sebenarnya. Namun bisa merasakan gejalanya yang khas," ulas dr. Eric Herrianto Dwiputra.
Baca juga: Jangan Sampai Terkena, Ini Proses Penularan Penyakit Rubella yang Perlu Diketahui
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Zulfa Khairunnisa Ishan dan dr. Eric Herrianto Dwiputra yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Pontianak program Bincang Sehat edisi 07 Januari 2022.

Baca juga: Tak Boleh Makan Sembarangan, Berikut Aturan Makan untuk Sahur dan Berbuka Bagi Penderita Diabetes
Apabila sobat sehat mengalami pusing maka kepala akan terasa seperti sedikit berputar.
Sementara jika sobat sehat mengalami sakit kepala, maka akan terasa nyeri dan tidak ada sensasi berputar.
"Nyeri aja gitu, misalnya kaya nyeri di daerah lain seperti nyeri tangan atau nyeri otot. Namun dalam hal ini nyerinya di kepala," jelas dr. Eric Herrianto Dwiputra dalam tayangan Bincang Sehat (07/01/2022).
dr. Zulfa Khairunnisa Ishan menambahkan jika pada nyeri kepala tipe tegang, otot-otot dia area kepala, leher dan bahu akan menegang.
Kondisi ini bisa disebabkan karena faktor kelelahan, stres, dan sebagainya.
Pasalnya penderita akan merasakan kepala seperti diikat.
Biasanya ketika penderita sakit kepala tipe tegang beristirahat maka rasa sakit yang dialaminya akan mereda, bahkan waktunya pun juga tidak terlalu lama.
Sedangkan sakit kepala tipe migrain, umumnya rasa yang ditimbulkan sudah khas di mana nyeri yang dirasakan hanya sebagian saja.
Berdasarkan penuturan dr. Zulfa Khairunnisa Ishan, tipe migrain memiliki fakta unik.
"Jadi ada namanya itu 'Aura'. Aura atau gejala sebelum benar-benar terjadinya sakit kepala ini menggolongkan dia sebagai klasik migrain," imbuh dr. Zulfa Khairunnisa Ishan.
Baca juga: Cermati, Berikut Penanganan Penyakit Campak di Rumah menurut dr. Sindy Atmadja, M.Ked Ped, Sp.A

Baca juga: Dokter Penyakit Dalam Sarankan Penderita Diabetes Konsumsi Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah
Ciri-ciri seseorang mengalami migrain antara lain:
1. Saat melihat cahaya merasa silau
2. Saat mendengar suara ramai, kepala terasa sakit
3. Terkadang disertai rasa kebas di daerah kepala
4. Terkadang merasa mual dan ingin muntah
Selain tipe tegang dan migrain, adapun tipe cluster.
Tipe cluster juga menunjukkan ciri yang khas.
Dimana sobat sehat bisa merasakan sakit kepala di daerah mata, bahkan terkadang disertai mata berair dan bengkak.
Selanjutnya pada kondisi vertigo dimana terjadi karena gangguan perubahan keseimbangan, jadi seseorang dari posisi baring ke berdiri tiba-tiba terasa seperti mengambang.
Vertigo juga bisa terjadi secara berulang dan menetap.
Secara umum, pasien yang datang dengan kondisi vertigo sampai tidak bisa membuka mata akibat rasa berputar yang begitu kuat.
Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Efek Samping pada Rongga Mulut jika Muncul Dehidrasi ketika Berpuasa

Baca juga: Ibu Hamil dengan Riwayat Diabetes, Apakah Aman saat Menjalankan Ibadah Puasa? Simak Ulasan Dokter
Penderita vertigo juga bisa mengalami mual muntah sebagai gejala penyertanya.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan dr. Zulfa Khairunnisa Ishan dan dr. Eric Herrianto Dwiputra dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Pontianak program Bincang Sehat edisi 07 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.