TRIBUNHEALTH.COM - Rubella ada penyakit menular yang bisa terjadi pada siapa saja. Biasanya rubella paling banyak dijumpai pada anak-anak.
Meski begitu proses penyembuhan penyakit rubella pada anak cenderung lebih cepat, yakni sekitar 3 hari dibanding orang dewasa.
Namun tetap harus diwaspadai, seringkali penemuan kasus rubella pada orang dewasa disebabkan karena tertular dari anak-anak.
Baca juga: Penyakit Ginjal Dapat Ditandai Masalah Kulit, Mulai dari Gatal hingga Munculnya Ruam
Proses penularan ini bisa terjadi melalui berbagai faktor pencetus. Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon antara lain:
- Kontak langsung
Guna mengatasi rasa gatal pada kulit, klik disini
- Saliva
- Bersin dari batuk

- Minum dan makan dalam satu gelas atau piring yang sama.
Gejala Rubella
Penyebutan penyakit rubella kerap dinamakan dengan penyakit campak jerman.
Dikatakan oleh Sindy, rubella memiliki sejumlah gejala yang ringan dan bisa dikenali. Yakni:
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Tidak ada demam, jika ada tidak terlalu tinggi
- Hari ke 3 atau 4 mulai muncul ruam lebih merah (tidak ada kecoklatan)
- Ruam muncul selama 3 hari

"Jika ruamnya sudah hilang maka keluhan juga akan berhenti," kata Sindy.
Artinya penderita sudah dapat dikatakan sembuh, walaupun tak mendapatkan pengobatan (self limiting disease).
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Baca juga: Waspada Komplikasi Campak, Kenali Gejalanya Mulai dari Demam hingga Muncul Bintik Kemerahan di Kulit
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.
Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.

Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.
"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Baca juga: Jangan Sampai Timbul Dehidrasi ketika Ibu Hamil Berpuasa, Dokter Jelaskan Bahaya di Baliknya
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung
- Kebutaan

- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Baca juga: Penyakit Ginjal Dapat Ditandai Masalah Kulit, Mulai dari Gatal hingga Munculnya Ruam
Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)