TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit campak merupakan suatu gangguan kesehatan yang menyerang area permukaan kulit.
Penderita campak tak melulu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit namun bisa juga dilakukan di rumah.
Agar tak salah langkah, pahami sejumlah tips perawatan penyakit campak dari dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A.
Baca juga: Ruam Merah pada Campak Muncul 3 hingga 5 Hari setelah Gejala Awal, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto
Dirinya menjelaskan, ketika seseorang sudah mengalami gejala campak sebaiknya segera melakukan pengobatan.
Apabila ditemukan keluhan demam, maka segera berikan obat demam.
Jika mengalami gatal maka bisa diberikan obat anti gatal.
Untuk mengatasi keluhan gatal pada kulit, klik disini
Selain itu rutin konsumsi vitamin dan terapkan minum air putih dalam jumlah yang cukup.
Tak perlu takut mandi, karena mandi tidak menimbulkan risiko bagi penderita campak.

"Wajib banget mandi, bisa pakai air dengan suhu bebas asal bukan air es," katanya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Prinsip Penanganan
Jika mengalami penyakit campak, maka prinsip penanganannya disesuaikan dengan gejala.
Bila mengalami campak derajat berat, maka terapinyan dengan pemberian anti virus.
Baca juga: Gatal di Area Genital Bisa Jadi Tanda Diabetes, Waspada jika Disertai Gejala Lain Seperti Mudah Haus
Tentunya pemberian anti virus ini tak bisa disamakan pada anak-anak bila terkena campak.
Karena harus mendapatkan pertimbangan secara khusus terlebih dahulu.
Tak sebatas itu, penderita juga perlu mengonsumsi imun booster atau vitamin. Meliputi:

- Vitamin A
- Vitamin C
- Vitamin D 3.
Baca juga: Tak Hanya Gigitan Serangga, Gatal Tanpa Disertai Ruam juga Bisa Disebabkan Penyakit Serius
Disamping fokus pada upaya pengobatan, dokter juga akan mencari tahu kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan.
Bila ditemukan adanya komplikasi, maka penanganan juga perlu disesuikan dengan komplikasi tersebut bersama dokter yang berkompeten dibidangnya.
Hingga kemudian pasien dianjurkan untuk melakukan isolasi khsusus agar tidak menularkan pada orang lain.
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.

Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.
Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.

"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung
- Kebutaan
Baca juga: Cara Penanganan Dokter untuk Pasien agar Tidak Terjadi Kebutaan Akibat Penggunaan Lensa Kontak
- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Manfaat Imunisasi
Berbeda jika anak telah mendapatkan imunisasi campak, maka gejalanya sangat ringan.

"Kalau sudah diimunisasi biasanya gejalanya sangat ringan, nggak klasik lagi," ungkap Sindy.
Sejumlah gejala yang bisa ditemui antara lain:
- Tidak ada demam, jika ada hanya berkisar 37,5 - 38 derajat celcius
- Ruamnya tidak mudah menyebar
Baca juga: Pada Kondisi Bagaimana Anak Harus Segera ke Dokter ketika Mengalami Demam?
- Tidak terlalu lemas
- Jarang terjadi komplikasi (hingga paru dan otak).
Untuk itu Sindy menghimbau agar seluruh anak mendapatkan imunisasi campak.
"Jadi penting sekali untuk dilakukan imunisasi campak ini karena jauh sekali perbedaan gejala yang dialami," imbau Sindy.
Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)