TRIBUNHEALTH.COM - Batuk berdahak merupakan kondisi yang umum ditemui pada saat mengalami masalah kesehatan.
Kondisi ini bisa merupakan gejala gangguan kesehatan yang ringan namun juga bisa menjadi indikasi penyakit yang serius.
Kualifikasi batuk berdahak tanda penyakit serius jika dahak tersebut berbau amis.
Baca juga: Batuk Bisa Mengurangi Keluhan Jantung Berdebar, Kok Bisa? dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP Menjelaskan
Karena bisa jadi keluhan tersebut menandakan adanya masalah pada paru-paru.
Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, klik disini
Hal ini disampaikan oleh dr. Andreas Infianto MM Sp.P (K), FISR.
"Kalau sudah timbul bau amis harus hati-hati, itu ada sesuatu di paru yang seperti nanah pada paru," katanya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.

Dirinya mempertegas, dahak berbau amis bisa menjadi salah satu tanda bahwa penderita harus segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
Identifikasi Batuk Berdahak karena Pneumonia
neumonia merupakan penyakit yang menyerang area paru-paru.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan harus diwaspadai.
Baca juga: Faktor Genetik Tingkatkan Risiko Kerentanan Seseorang Mengalami Pneumonia atau Paru-paru Basah
Memiliki gejala batuk berdahak, kira-kira bagaimana membedakan batuk berdahak biasa dengan tanda pneumonia?
Menurut penjelasan Andreas, untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan anamnesis dengan pasien.
Dokter akan memastikan dengan tekstur dan warna lendir, seperti:

1. Warna
Batuk berdahak tersebut mengeluarkan lendir dengan berubah warna atau tidak.
"Tadinya putih jernih lalu berubah kuning kental, hijau, atau merah," ujar Andreas.
Baca juga: Batuk Disertai Muntah Umumnya Tak Berbahaya, tapi Segera Temui Dokter jika Disertai Gejala Berikut
2. Kekentalan
Jika awal mula lendir cenderung encer lalu berubah menjadi kental seperti ingus maka bisa jadi tanda pneumonia.
Bila kedua tanda ditemui dari dahak yang dikeluarkan, sebaiknya hati-hati karena merupakan ciri batuk berdahak pneumonia.
Diawali Batuk

Penyakit pneumonia memiliki perjalanan penyakit yang diawali dengan keluhan batuk.
Biasanya penderita akan memiliki sejumlah keluhan, seperti batuk pilek atau infeksi saluran pernapasan atas.
Perlu diketahui bahwa infeksi virus pneumonia terjadi pada area tenggorokan.
Baca juga: Sakit Tenggorokan Termasuk Gejala Utama Covid-19, Jadi Makin Sulit Dibedakan dengan Pilek dan Flu
Jika kondisi demikian tak segera ditangani dengan baik dan disertai pasien tidak menjalani istirahat, maka virus akan turun memasuki paru-paru.
"Kalau sudah sampai paru urusan dokter spesialis paru-paru karena telah terjadi pneumonia," ujar Andreas dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.
Gejala Pneumonia
Penyakit pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai faktor penyebab infeksi.

Salah satu di antaranya ialah infeksi akibat bakteri. Dari kuman ini masuk pada tubuh dan menimbulkan gejala ini membutuhkan waktu paling cepat sekitar 3 hari.
"Hari ke 3 sampai 10 bisa menimbulkan infeksi pneumonia di seseorang," kata Andreas.
Paling utama gejala yang akan timbul adalah:
Baca juga: Tak Harus Obat Sirup, Dokter Imbau Atasi Gejala Demam Anak dengan Cara Mudah Dibawah ini
- Demam
- Batuk
- Sesak napas atau sakit dada

- Dahak jernih menjadi kental.
- Dahak berwarna hijau
"Ini adalah tanda-tanda pneumonia yang harus dihindari atau diwaspadai oleh kita sebagai orang awam," imbuh Andreas.
Baca juga: Dok, Tenggorokan Saya Gatal dan Berdahak Apa yang Harus Saya Lakukan?
Oleh sebab itu, jika sudah menemui tanda-tanda di atas harap segera konfirmasi yang bisa dilakukan dengan rontgen.
Dengan pemeriksaan rontgen akan sangat jelas menunjukkan kondisi pasien mengalami gambaran pneumonia atau tidak.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang paru-paru dan harus segera ditangani.
Masalah kesehatan satu ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.

Bila pada umumnya masyarakat mengenal pneumonia disebabkan oleh berbagai macam infeksi, namun sebenarnya penyakit ini dapat dicetuskan karena lingkungan atau masyarakat.
Pneumonia yang didapat dari masyarakat, dinamakan dengan community acquired pneumonia.
Selain itu pneumonia juga bisa disebabkan dari rumah sakit yang disebut dengan hospital acquired pneumonia.
Baca juga: Berbagai Komplikasi Pneumonia yang Bisa Terjadi, Radang Selaput Dada hingga Keracunan Darah
Bahkan pneumonia bisa juga didapat karena penderita mengalami stroke.
"Orang yang stroke tidak bisa batuk karena lumpuh, jadi dahaknya ngumpul di tenggorokan kemudian terjaid pneumonia," ucap Andreas.
Pneumonia karena Infeksi
Andreas menyebut ada banyak penyebab pneumonia yang disebabkan oleh infeksi, antara lain:
- Infeksi jamur

- Infeksi bakteri
- Infeksi virus
- dan organisme yang lain.
Baca juga: Cegah Terjadinya Pneumonia dengan Terapkan Beberapa Hal Seperti Berikut, Simak Ulasan dr. Andreas
"Jadi intinya pneumonia adalah infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak faktor," ungkap Andreas.
Lebih lanjut, beragam jenis infeksi di atas bisa muncul mengenai paru-paru diakibatkan oleh inhalasi atau droplet.
Misalnya ada orang yang batuk berada di samping kita dan tidak tersadar diri kita tertular dari dahak yang dikeluarkan dari batuk tersebut.

Mikroorganisme yang ditularkan ini akan membuat paru-paru terinfeksi.
Biasanya lama infeksi baru berlangsung yakni selang 3 hari pasca kontak.
Kondisi ini, kata Andreas, menyerupai proses penularan Covid-19.
Baca juga: Vape Tak Kalah Bahaya dari Rokok Biasa, Bisa Menyebabkan Penyakit Paru-paru hingga Kanker
"Ya sama seperti Covid-19 lah ibaratnya, jadi harus ada penyebarannya atau infeksinya," ujar Andreas.
Dalam penanganannya, penderita pneumonia tidak selalu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Penjelasan dr Andreas Infianto MM SpP (K), FISR ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)