TRIBUNHEALTH.COM - Bagi kaum hawa, perawatan kecantikan botox dan filler mungkin sudah tidak asing terdengar.
Perawatan ini diyakini dapat menyamarkan kerutan atau garis halus di area wajah.
dr. Qori Lestari menerangkan bahwa selain di wajah, botox juga bisa disuntikan di area tubuh lainnya seperti leher, pundak, ketiak untuk mengurangi produksi keringat di bagian tersebut.
Lantas apakah filler dan botox boleh disuntikkan pada ibu hamil?
Mengenai hal ini, dr. Qori Lestari menanggapi jika belum ada penelitian yang dapat memastikan apakah filler aman ataukah berbahaya untuk ibu hamil.
Baca juga: Saat Puasa pH Rongga Mulut Meningkat Akibatnya Tak Jarang Sobat Sehat Mengeluhkan Gigi Sensitif

Baca juga: Asma Tidak Hanya Disebabkan Faktor Keturunan, Banyak Dikaitkan dengan Obesitas
Kendati demikian, dr. Qori Lestari menyarankan agar ibu hamil dan menyusui sebaiknya menunda perawatan ini.
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Qori Lestari yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar video program Tribun Health edisi 15 Maret 2023.
Perlu menambah informasi jika aktivitas rupanya berpengaruh terhadap hasil filler.
Biasanya seseorang yang sering berolahraga dan terkena paparan sinar matahari maka filler menjadi mudah diserap dan lebih cepat habis.
Sobat sehat perlu tahu jika filler bisa bertahan selama 6-8 bulan saja.
Perlu dipahami bahwa filler tidak boleh diberikan oleh orang sembarangan, hanya dokter yang berkompetesi di bidang ini yang boleh memberikan treatment filler.
"Karena biasanya kalo kita mau treatment apakah pasien ini sebenarnya butuhnya treatment apa ajah. Nanti biasanya kita lihat lalu kita berikan konsul ke pasien tersebut misalnya pasien ini kita tanya maunya seperti apa," ungkap dr. Qori Lestari.
Baca juga: Apakah Aman Melakukan Perawatan Kecantikan Filler dan Botox? Begini Penjelasan dr. Qori Lestari

Baca juga: Faktor Pencetus Asma Bisa Berupa Debu, Udara Dingin, Asap Rokok hingga Makanan Tertentu
"Misalnya pasien hidungnya pengen lebih tinggi gitu jadi di filler aja, terus misalnya ada kerutan jadi di botox aja, jadi harus sesuai dengan kebutuhan dan nggak boleh sembarangan nyuntik juga," imbuh dr. Qori Lestari.
Pasalnya bahan filler ataupun botox tidak diperjualbelikan sembarangan, bahkan dokter harus membeli dari distributor resmi.
"Tapi mungkin ada oknum-oknum nakal yang pasti ada lah, cuman kita kan harus lebih pintar memilih dimana kita akan melakukan treatment dan dengan siapa," ujar dr. Qori Lestari.
Karena tindakan ini sangat berbahaya jika tidak dilakukan oleh orang yang profesional.
Namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa orang-orang Indonesia masih tergiur dengan bahan murah dan tidak tahu tingkat keamanannya.
Tindakan kecantikan ini harus dilakukan oleh tenaga yang berkompeten dan profesional.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum: Sebelum Puasa atau Saat Puasa Sebenarnya Sikat Gigi 2 Kali Sehari Sudah Cukup

Baca juga: Setelah Melakukan Serangkaian Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut, Bagaimana Mencegah Mulut Kering?
Seyogyanya sobat sehat harus mengedukasi diri sendiri dan tidak mudah tergiur dengan sumber barang yang tidak jelas.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi skincare yang aman digunakan.
Baca juga: dr. Tata: Pengulangan Treatment untuk Mengatasi Kulit Tidak Rata Tergantung dari Jenisnya
Penjelasan dr. Qori Lestari dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar video program Tribun Health edisi 15 Maret 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.