Breaking News:

Pentingnya Pemeriksaan Kesehetan Menyeluruh sebelum Melakukan Rekonstruksi Gigi

Pemeriksaan memang penting bagi kesehatan kita. Sebelum melakukan tindakan yang berhubungan dengan gigi, memang baiknya melakukan pemeriksaan kesehata

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi seseorang yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebelum melakukan tindakan rekonstruksi gigi, seorang pasien perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

Pada saat awal pasien datang, biasanya dokter akan menanyakan atau melakukan anamnesa.

Ketika dilakukan anamnesa, dokter akan bertanya apakah pasien memiliki penyakit penyerta atau tidak.

Jika memang pasien memiliki penyakit penyerta, apakah pasien sudah melakukan konsultasi dengan dokter lain.

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan
ilustrasi seseorang yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan (kompas.com)

Baca juga: Ketahui Kondisi Gigi yang Membutuhkan Rekonstruksi, Berikut Penjelasan Dokter

Apabila pasien sudah berkonsultasi, maka dokter gigi akan memberikan surat pengantar bahwa pasien tersebut akan melakukan tindakan apa dan nantinya akan dikonsultasikan dengan dokter yang sedang menangani.

Pasien yang tidak dirawat akan dikonsulkan ke dokter spesialis lain.

Intinya, pada saat akan melakukan perawatan gigi tiruan atau rekonstruksi, memang kondisi pasien sudah siap baik secara kesehatan umum maupun secara khusus yang memang di dalam rongga mulut.

Apa efek samping dari rekonstruksi gigi jika kondisi rongga mulut dan kesehatan lainnya terganggu?

Baca juga: Terdapat 2 Macam Rekonstruksi Gigi yang Disampaikan drg. Hendra Nur Sp.Pros

drg. Hendra Nur menyampaikan beberapa efek sampingnya yakni :

- Pasien merasa tidak nyaman

2 dari 2 halaman

Jika alat rekonstruksi lepasan, pastinya pasien tidak akan menggunakannya .

Bila alat rekonstruksi yang digunakan adalah cekat, biasanya menyebabkan gigi goyang.

Gigi pendukung yang mengaitkan dengan gigi lain akan mengalami kegoyangan.

Akhirnya menimbulkan efek beruntun, yang seharusnya bisa diganti cukup satu gigi akhirnya  gigi yang goyang tersebut harus dicabut.

Dengan kondisi tersebut tentunya pasien akan melakukan komplain, padahal sedari awal dokter sudah mengingatkan bahwa tidak indikasi dilakukan rekonstruksi.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. Hendra Nur Sp.Pros. Seorang dokter gigi spesialis prostodonsia dari RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comrekonstruksi gigicek kesehatandrg. Hendra Nur
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved